trauma (draft)

93 12 1
                                    

Saat ini keadaan terlihat kacau

Sangat kacau

Ichiro melihat (y/n) shock, lalu berusaha medekatinya "(y/n)..?"

"HENTIKAN! haah... Haah...he-hentikan... Sakit... Hiks... Nii-san... Sakit..." teriak (y/n) gemetar ketakutan, kedua tangannya mendekap belakang lehernya erat, dia melihat ichiro dengan rasa takut.

Ichiro terlihat sangat sedih, apakah rasa traumanya sebesar itu? Ichiro berusaha menjangkaunya lagi "(y/n).. Maafkan aku- itu"

"TIDAK! JANGAN!! SAKIT! NII-SAN! SAKIT! HENTIKAN..!" teriak (y/n) kembali histeris, air mata sudah mengalir keluar dengan tubuh bergetar hebat. Dia terus bergerak mundur seiring ichiro mendekat, sambil memegang belakang lehernya erat.

Saat ini (y/n) melihat ichiro sebagai sosok masa lalunya, sosok yang dulu menyiksanya. Memori traumanya sedang mengambil alih saat ini.

Ichiro berhenti, hatinya terasa sangat sakit dan terluka melihatnya. Ichiro berhenti mendekatinya, dia hanya berdiri di tempat dengan pandangan yang begitu terluka saat melihat (y/n).

"hiks... Sakit.. Nii-san... Haah..Hentikan... Sakit... Hiks.. Kumohon... S-sakit... Nii-san... haah.... Hentikan..." gumam (y/n) sambil terus memegang belakang lehernya erat, dengan tubuhnya yang bergetar hebat, nafas tak beraturan, dan air mata yang tak berhenti mengalir.

Ichiro jatuh terduduk, air matanya mengalir deras.

Melihat adiknya memandangnya dengan tatapan ketakutan luar biasa, ichiro tidak tega dan ingin menenangkannya, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

Tapi tidak bisa

Ichiro memegang kepalanya frustasi, dia menjambak rambutnya kencang "maaf.. Maaf (y/n)... Maafkan aku... Maaf.. Maaf...maaf..." ujarnya berkali-kali sambil terus menangis, mengais permohonan (y/n) yang masih dalam trauma.

Tiba-tiba pintu terdobrak, terlihatlah jiro dan saburo "ada apa.. Ini...? Kakak..?"

Saburo menghampiri ichiro, terlihat ekspresinya khawatir karena melihat kakaknya menyiksa dirinya sendiri dengan menjambak-jambak rambutnya.

Sementara jiro berusaha mendekati (y/n) yang bergetar ketakutan "kak.. Kakak... Ini aku, jiro.. Kak..."

".... Sakit... Nii-san... Hentikan... Hiks..." gumam (y/n) berulang, tidak menyadari kehadiran jiro.

Tiba-tiba handphone (y/n) berdering lalu mati, jiro melihat kontak masuk dan terdapat 30 panggilan tak terjawab.

Panggilan yang sama kembali masuk, jiro lalu mengangkatnya "halo, ini jiro-"

"jiro? Ada apa dengan (y/n)?! Pengamat detak jantungnya berbunyi sangat kencang di sini!!"

"entahlah, aku juga baru sampai dan melihat (y/n) memojok ketakutan di dekat aniki, padahal sebelumnya tidak seperti ini" ujar jiro mendeskribsikan apa yang dia lihat.

"ck pantas saja, jauhkan dia dari kakaknya dan bawa (y/n) ke jakurai" perintah rei dan seketika telepon di tutup.

Jiro segera melakukan perintah ayahnya "aku akan membawa (y/n) ke shinjuku

Another brother? (insert Male Reader)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon