my

810 138 6
                                    

POV (y/n)

Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku pergi ke rumah teman. Teman yang mana? Yup, temanku adalah si dice arisugawa.

Emang dia punya rumah?

Kaga sih... Tapi aku tau dimana tempat menemukannya. Di sore hari begini dia pasti sedang berada di markasnya.

Markasnya? Yup itu adalah tempat sampa-eh kaga, maksudnya di markas fling posse.

Baru inget tempat sampah itu rumahnya, bukan markas :)

Jadi kuy kita ke shibuya!








"misiii pakeeet!!" ujarku sembari mengetuk pintu markas.

Beberapa menit kemudian pintu terbuka dan terlihatlah si pende-maksudku ramuda "areee~? (y/n)? Sejak kapan kau menjadi pengantar paket?"

Aku terkekeh "ahaha, aku mengantar paket untuk dice arisugawa, tapi jika memungkinkan paketnya bisa dibagi rata"

"daisu? Kalau begitu masuklah~ Dia ada di dalam bersama gentaro" ujar ramuda memberi ijin.

Aku lalu masuk di susul ramuda, saat sampai di ruang tamu aku melihat dice yang sedang duduk bersujud di depan gentaro, hmm pasti si gembel sedang ditagih hutang.

"gentaro-sama! Kumohon pinjamkan aku uang!! Aku yakin kali ini pasti akan menang!" ujar dice di dalam sujudnya.

Oh si gembel lagi nambah utang ternyata.

Gentaro memandang dice penuh pertimbangan "hmm.. Haah..baiklah, tapi kau harus menandatangani kertas persetujuan bedah ginjal ini"

Muka dice seketika ngeri "TIDAK! APAPUN SELAIN ORGANKU!!"

"padahal kau bisa mendapat uang yang sangat banyak dengan menjual organ-organmu, seperti ginjal dan paru-parumu. Kau tau? manusia masih bisa hidup jika kedua organ tersebut kehilangan pasangannya" ujarku tiba-tiba mengagetkan mereka berdua.

Dice melihatku cemberut, aku terkekeh melihatnya "ayolah jangan cemberut seperti itu~ lihat apa yang kubawa untukmu" ujarku sembari memperlihatkan kari buatan nii-san.

Dice seketika tersenyum lebar, dia langsung memelukku "ARIGATOU (Y/N)! KAU MEMANG YANG TERBAIK! AKU MENYAYANGIMU!!"

"well, aku juga akan menyayangimu jika kau adalah seorang gadis yang imut. Sekarang bisakah kau lepaskan pelukanmu? Juga bagikan kari itu, jangan dimakan sendiri" ujarku.

"sipp! Aku akan mengambil piring untuk kita semua!" ucap dice, setelah itu dia meluncur ke dapur.

"dice! Tidak usah menyiapkanku piring!" ujarku sembari menaruh kari tersebut di atas meja.

"ara-ara~ ada acara apa nih? Apa itu kari buatanmu? Tumben kau membawa makanan" tanya gentaro penasaran.

Ramuda mencium karinya menikmati "humm~! Baunya sangat enaaak~! Aku tidak sabar menyicipinya!! Benar apa kata gentaro, tumben sekali kau membawa makanan buatanmu?"

"ini adalah kari buatan saudaraku, aku habis berkunjung dari rumahnya, dan dia membuatkanku kari sebanyak ini" jelasku.

Tak lama dice membawa 3 piring beserta gelas berisi air, tak lupa sendoknya. Dia langsung mengambil nasi dan kari dalam porsi besar dan seketika memakannya. Disusul oleh ramuda lalu gentaro.

"hummm umaaai~! Ini enak sekali (y/n)!"
"rasa dan tekstur dagingnya terasa pas di lidahku"
"heh makanan apapun selama gratis pasti enak!"

Aku membusungkan dada bangga "haha! Tentu saja enak! Kari buatan saudaraku pasti enak!"

Another brother? (insert Male Reader)Where stories live. Discover now