you

320 49 5
                                    

Setelah kegiatan host berakhir, (y/n) dan hifumi kembali ke apartemen pada waktu dini hari, sekitar jam 4 pagi.

Mereka menaiki lift menuju tempat mereka, namun (y/n) memilih untuk pergi ke rofftop "aku ingin melihat matahari terbit"

"baiklah~ hati-hati" ujar hifumi sambil meninggalkan lift.

(y/n) memencet tombol lantai paling atas, menaiki tangga, dan sampailah dia di rooftop apartemen.

Langit masih terlihat gelap, namun sinar kota shinjuku tidak pernah padam menjadi penghias pemandangan di atas "kota yang tidak pernah tidur heh"

(y/n) lalu mengeluarkan sebuah alat, dan memasangnya di tempat tertinggi "sepertinya disini bisa... Tempat yang pas untuk menaruh speaker ini" gumam (y/n) sambil memasang alat itu.

Setelah selesai terpasang, (y/n) kembali melihat ke arah kota shinjuku. Memang hanya ada gedung tinggi disana, tidak ada pemandangan alam yang indah atau semacamnya. Tapi, lampu yang terpasang pada tiap gedung terlihat seperti bintang baginya.

(y/n) duduk di tepian dengan kaki menggantung di antara tepian. gemerlapnya kota shinjuku menarik (y/n) untuk terus memandangnya.

"ah.. Fajar menyising" gumam (y/n) melihat langit kelam perlahan tergantikan oleh rona biru.

Tiba-tiba ponsel (y/n) berdering, dengan nama 'R*xona setia setiap saat' tertera. (y/n) langsung saja mengangkatnya. Rexa melapor jika mafia yang (y/n) cari sedang berada di shinjuku.

"wah kebetulan sekali? suruh vixent datang untuk menjemputku siang ini" ujar (y/n) sambil memandang mentari yang perlahan terbit. Sinar jingga perlahan menyinari (y/n), memberi rasa hangat dan nyaman di saat bersamaan.

"hoi, (y/n)? Kau masih disana?"

"...ya, maaf untuk tadi, aku sedang melamun. Ah iya rex, apa kau mengetahui sesuatu tentang jendral chuoku yang bernama arpa?" tanya (y/n).

Rexa terdiam cukup lama, hingga (y/n) memanggilnya berkali kali.

"...jadi kau sudah bertemu dengannya..."

"...apa maksudmu-"

Rexa tiba-tiba mematikan panggilan, dan mengirimkan sebuah lokasi para mafia berkumpul dan beberapa informasi tentang keuangan mereka. (y/n) terdiam cukup lama, lalu berdiri hendak meninggalkan rofftop.

(y/n) kembali memandang sang surya yang semakin terang menyinari kota shinjuku.

(y/n) terlihat sedang memikirkan suatu hal, dia kembali terdiam cukup lama, lalu berjalan pergi meninggalkan rooftop.

Pergi kembali ke tempat doppo dan hifumi.



































"(y/n)-chi, kau melamun terus semenjak kembali dari rooftop, ada apa?" tanya hifumi, terlihat ekspresinya khawatir memandang (y/n).

(y/n) masih bengong, tangannya sedari tadi hanya memegang sendok kosong, sementara omeletnya masih utuh.

Doppo dan hifumi melihatnya khawatir, mereka memanggilnya berkali-kali. Barulah saat panggilan ketiga, (y/n) kembali sadar "hm? Ada apa doppo? Hifumi?"

"tidak, hanya saja daritadi kau tidak menghabiskan makananmu dan hanya bengong" jawab hifumi khawatir.

Doppo mengangguk "apa kau sedang ada masalah?"

(y/n) menggeleng "aku hanya memikirkan hal kecil, tidak perlu khawatir" jawab (y/n) sambil lanjut memakan omelet.

"ah iya, nanti temanku akan berkunjung kesini dan aku akan pergi dengannya" ujar (y/n) kepada hifumi, hifumi mengangguk mengerti dan melanjutkan makannya.

Another brother? (insert Male Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang