revenge

457 79 0
                                    

(y/n) dan dice akhirnya sampai di shibuya dengan cepat karena jarak dari shinjuku lumayan dekat. Simpang jalan khas kota shibuya menyambut mereka.

Saat mereka sedang menyebrang tiba-tiba dice berhenti, membuat (y/n) bingung "clone..." ujar dice berbisik sambil melihat ke simpangan jalan.

(y/n) masih bingung dengan dice sampai akhirnya dia ditarik dice ke simpang jalan. (y/n) ingin protes namun segera diam ketika melihat wajah dice yang serius. Beberapa saat kemudian (y/n) menyadari bahwa dice mengikuti seseorang. (y/n) mengira itu ramuda, tapi dice tidak mungkin bersikap seperti ini jika itu ramuda.

"(y/n), aku ingin kau membantuku.." ujar dice yang seketika dipotong (y/n) "mengambil sesuatu dari clone itu?"

Dice seketika terkejut "kau tau aku ingin mencuri permen dari clone ramuda?"

"permen? Ooh begitu.. Jadi ramuda sudah diabaikan chuoku?" tanya (y/n).

Dice berkata dia akan menjelaskan semuanya nanti, sekarang dia meminta (y/n) untuk mencuri permen dari clone ramuda sementara dia mengalihkan perhatian.

(y/n) setuju saja, mereka pun mulai menjalankan strateginya. Dice menyapa clone itu, clone terkejut dengan ekspresi bingung, dice mengajaknya berbincang seakan dia berbicara dengan ramuda. Menyadari orang di depannya mengenal ramuda clone itu langsung memerankan perannya.

Sementara clone sibuk dengan dice, (y/n) dibelakangnya mencoba mendekatkan diri dan mengambil permennya. Clone itu hampir menyadari keberadaan (y/n), namun dice dengan cepat mengalihkan perhatiannya lagi.

(y/n) berhasil mengambil semua permennya lalu memberi sinyal kepada dice sebelum (y/n) pergi menjauh. Dice menerima sinyalku lalu pergi meninggalkan ramuda.

Dice lalu menyusul (y/n), dia menunjukan 15 permen, dice tersenyum senang melihatnya "jika begini, ramuda pasti bisa bertahan hidup sebulan!"

'15 permen ini hanya untuk sebulan? Sangat.. Merepotkan. Sepertinya chuoku sengaja mengurangi dosisnya' pikir (y/n) sambil melihat beberapa permen ditangannya yang sekarang berada di kantung dice.

Dice lalu menjelaskan keadaan ramuda yang kekurangan permen untuk hidupnya, untuk menolong ramuda dice dan gentaro mencuri permen dari cloningnya yang lain.

"tapi walau mencuri pun sepertinya tidak akan cukup dan chuoku pasti akan curiga. Tinggal menunggu waktu maka mereka akan menangkap kami dan melenyapkan ramuda" ujar dice pelan.

(y/n) melihat dice iba, lalu memikirkan sesuatu untuk menolong ramuda. Tiba-tiba (y/n) mendapat ide, dia menyeringai senang "ne dice, kau ingin ramuda hidup tenang bukan?"

Dice melihatku terkejut "tentu saja! apa kau memiliki ide?"

(y/n) semakin menyeringai "heh sangat mudah, kau tinggal memintanya saja agar jangan mengganggu ramuda"

"memintanya? Ke siapa?" tanya dice, (y/n) hanya menyeringai.

Dice seketika menyadarinya lalu mengendus kasar "heh tidak mungkin"

"jadikan itu mungkin. Lagipula hal itu bisa mempermudah rencana ku, kau ada alasan untuk bertemu dengannya dan itu adalah hal yang baik untuk rencanaku" ujar (y/n) menyeringai licik.

Dice memandang (y/n) tak percaya "tak kusangka kau bisa memanfaatkan keadaan ramuda untuk mempermudah rencanamu, dasar licik, apa kau tidak punya perasaan?"

(y/n) memandang dice heran "apa maksudmu? Aku juga menolong ramuda agar hidupnya tenang, bukankah itu hal baik?"

Dice terdiam memandang (y/n) dengan ekspresi yang sulit di artikan, karena tidak ada percakapan lagi akhirnya mereka kembali jalan.

Another brother? (insert Male Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang