was that...?

202 33 3
                                    

Sinar matahari yang perlahan semakin tenggelam oleh megahnya kota metropolitan. Menyembunyikan hangatnya cahaya kuning dan menggantinya dengan rona jingga. Langit pun ikut berganti dengan paduan warna violet dan soft blue sky, warna yang sangat sesuai untuk kota yang penuh warna ini.

Kota Shibuya.

Seorang pemuda tersenyum santai memandang langit "senja ya...warna yang cocok untuk kota ini"

Seseorang yang berada di sebelahnya juga tersenyum sembari mengangguk "ya...warna yang sangat cocok. Tak kusangka kau tipe orang yang menikmati hal seperti ini, (y/n)-kun" ujarnya sambil menyeruput teh dengan elegan.

Saat ini mereka berdua sedang berada di kedai minum sederhana di pinggir jalan. Keduanya menikmati pemandangan sembari meminum minuman mereka masing-masing.

(y/n) terkekeh dengan ucapan orang itu "heh tidak harus menjadi artistik untuk menikmati hal kecil seperti ini...benar bukan gentaro?" ujar (y/n) sambil tersenyum ke arah gentaro.

Gentaro tersenyum, kembali mengangguk setuju dengan perkataan (y/n) "yah..kau benar. Ah iya, ini data yang kau pinta" ujarnya, lalu menyerahkan beberapa data dan berkas.

(y/n) mengambil data itu, dan mengeceknya. Semua data orang ini beserta fotonya sesuai dengan foto yang rexa berikan.

Mereka semua adalah saksi yang (y/n) butuhkan saat ini.

"hehe kerja bagus gentaro-san...kau benar-benar menemukan informan yang berbakat! Aku akan memberikan bayarannya kepadamu segera" ujar (y/n) senang sambil kembali merapikan berkas-berkas saksinya.

Gentaro terdiam, dan kembali menyeruput tehnya. Dia sebenarnya cukup penasaran dengan orang-orang yang (y/n) cari, dua orang lelaki berusia 15 tahun dan seorang wanita... apa urusan mereka dengan seorang pemuda se-complicated (y/n)?

"aku tidak akan menjawabnya jika kau bertanya, kau tau?" ujar (y/n) menghentikan niat gentaro yang ingin bertanya tentang tiga orang yang (y/n) cari.

Gentaro terkekeh, seakan tidak terkejut lagi pemikirannya bisa ditebak "fufu dinginnya...setidaknya beritahu shousei untuk apa kau mencari mereka? Ketiga orang itu terlihat tidak memiliki hubungan sama sekali"

"haha sudah kubilang aku tidak akan menjawabnya" kekeh (y/n), masih menolak untuk menjawab.

Tak lama setelah itu, datang sebuah mobil ke arah toko yang sedang mereka tempati. Kaca mobil supir perlahan terbuka, dan memperlihatkan seorang pria berambut cyan, menatap mereka berdua dengan senyum hangat "selamat sore semua"

"ah vixent! Sore! Akhirnya kau datang menjemputku" ujar (y/n) senang, lalu berdiri dan berjalan menghampiri mobil tersebut.

Gentaro terkejut memandang ke arah vixent, baru mengetahui jika orang yang di dalam mobil adalah orang yang informannya inginkan 'jadi dia...data orang yang paling dicari oleh informanku...Vixent'

Vixent menyadari dirinya sedang ditatap, dia lalu melihat ke arah gentaro dan tersenyum ramah saat kedua mata mereka bertemu.

Gentaro membalas senyum tersebut, meski dia merasa jika senyum vixent adalah palsu 'orang ini memang menyembunyikan sesuatu...senyum palsu seperti itu...heh senyum sama seperti yang biasa kulakukan'

(y/n) masuk ke dalam mobil, dia berpamitan pada gentaro lewat kaca mobil "sampai jumpa gentaro! Sampaikan maafku pada daisu ya! Btw jangan lupakan hal itu...kau mengerti bukan?" ujar (y/n) kembali mengingatkan ancamannya untuk tutup mulut.

Gentaro tersenyum lalu mengangguk, anak muda di depannya selalu waspada, ingatkan gentaro berapa kali (y/n) selalu mengingatkannya akan ancaman itu? "hai hai, aku akan menyampaikan maafmu pada daisu, dan aku tidak akan lupa hal itu"

Another brother? (insert Male Reader)Where stories live. Discover now