♡ 26

12.8K 531 21
                                    

Panas matahari menyergak masuk ke sela-sela jendela. Pendingin ruangan bahkan tidak mampu lagi membuat udara terasa dingin. Memang beberapa hari ini matahari sedang tidak bersahabat.

Raka meregangkan otot-ototnya yang kaku. Duduk di kursi sambil menatap layar komputer berjam-jam membuat seluruh badannya terasa pegal. Matanya pun perih.

Tumpukan kertas yang menggunung membuat dirinya tak hanya sekali memijit pangkal hidungnya. Kemungkinan hari ini ia akan pulang sedikit terlambat dari biasanya. 

Raka mengambil handphonenya. Mencari kontak nama Mira dan menelpon gadis itu.

"Hallo?" sapanya.

"Kamu dimana?"

"Ya di tokolah," sahut sebal gadis itu.

"Pulang jam berapa?"

"Belum tau. Kenapa?"

"Saya pulang agak maleman nanti," ujar Raka.

"Iyaaa."

"Oke."

"Eh mas," ucap Mira sebelum Raka ingin mematikan sambungan.

"Kenapa?"

"Jangan telat makan," ingat Mira dan langsung mematikan sambungan telepon.

***

Gadis ini menonton tv dengan mimik seriusnya. Mulutnya yang tak henti mengunyah cemilan yang ia ambil dari kulkas.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam tapi Raka tak kunjung pulang. Walaupun lelaki itu sudah memberi pesan untuk Mira agar segera tidur dan tidak usah menunggunya tetapi gadis itu masih setia disini.

Sejujurnya ia mengantuk. Matanya beberapa kali terpejam dengan sendirinya. Untuk mengalihkan rasa kantuk itu Mira jadinya makan.

Tok

Tok

Suara langkah sepatu terdengar mendekat.

"Loh," kaget Raka melihat Mira.

"Akhirnya pulang," ucapnya lega.

Raka menaruh jasnya di kursi, "Kenapa nungguin?" lelaki ini menaruh kepalanya di paha Mira. 

"Mas," eluh Mira merasa berat. "Mandi dulu sana."

"Nanti," Raka memejamkan kedua matanya. Setelah seharian penuh bertempur dengan berkas-berkasnya akhirnya ia bisa mengistirahatkan badannya. Walaupun besok hal tersebut akan berlanjut.

Mira melihat wajah lelah Raka. Tangannya refleks bergerak mengelus rambut Raka. Nafas yang semakin lama semakin teratur menandakan bahwa lelaki ini akan segera mengarungi dunia mimpi. Segera Mira membangunkannya. Raka harus membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum tidur.

"Mas, mandi dulu. Kamu udah makan belum?" tanya Mira lembut.

Raka mengangguk.

"Aku buatin teh hangat yah? atau kopi?"

Raka menggeleng. Ia berubah arah menghadap perut Mira. "Ngga usah. Kamu diem disini aja," ujarnya kemudian menarik tangan Mira untuk kembali mengelusnya.

***

Pagi hari sudah terdengar suara heboh milik Mira dari arah kamar mandi. Gadis itu berteriak heboh ketika melihat binatang menjijikan sedang menonton kegiatan mandinya dengan seksama di handuknya. Ntah darimana kecoa itu berasal. Pastinya ia ingin kecoa itu musnah sekarang juga.

"Kenapa Mira?" Raka menggedor pintu. Lelaki itu berjalan panik menuju kamarnya ketika mendengar suara teriakan Mira. Takut hal buruk terjadi.

"ADA KECOA MAS!"

"Ampun. Saya kira apaan banget," ujar Raka sambil melangkah keluar.

"GILA YA KAMU!"

Teriakan Mira itu berhasil membuatnya kembali ke posisi semula. 

"Semprot aja," sarannya.

Mira memutar bola matanya malas. "Kecoa tu ada mode terbangnya!"

"Pukul."

"Kamu deluan yang aku pukul, mau?" Raka tergelak mendengar sahutan itu. Ia menggusar rambutnya kebelakang. "Buka pintunya dulu."

"HEH! AKU MASIH TELANJANG INI!"

"Ya terus?"

"PINJAM HANDUK KAMU DULU."

"Ck," Raka mengambil handuknya yang tersangkut di belakang cantolan pintu. Ia mengetok pintu kamar mandi. Tangan putih itu menyembul keluar dan ditarik cepat handuk di tangannya.

Tak lama dari itu, keluarlah perempuan heboh itu dari kamar mandi. Mulut Raka sedikit terbuka, heran, ia melihat jam di tangannya, sudah hampir 30 menit istrinya itu bertapa di kamar mandi namun sampo di rambutnya pun belum ia bilas.

Melihat tatapan mata Raka, Mira langsung menjauh, "Kalau keramas kan matanya ke tutup, kalau tiba-tiba kecoanya terbang terus ada di badan aku gimana?" alasannya.

Raka menggelengkan kepalanya.

Mira yang tengah berdiri tak jauh dari kamar mandi itu dikejutkan dengan Raka yang dengan santainya memegang antena sang kecoa menjijikan itu dan menunjukkan ke arahnya.

"GILA!"

***
HIIII SEMUAAAA. MAAF BANGET UDAH LAMA NGGA UP HEHEHEHEHEHEHEHEHHEHE AK LG SIBUK DI RL NICHHH, TUGAS SKOLA Q SGT MENUMPUK (ANJAYY SIBUKK)
PART INI PENDEK BGTTT G SIEEEE??? 😱😱😱😱😱👍🏻

~raa


Akhir dari kisahWhere stories live. Discover now