1. Distribusi Surat Cinta

Start from the beginning
                                    

    Givy memutar mata malas seolah mengetahui isi pikiran gadis itu saat ini.

“ Sumpah demi apa, lo mau ngasih surat cinta ke siapa Vy?” Tanya Airin masih dengan sisa tawanya. Yak, Airin sedikit speechles dengan temannya yang satu ini. Kalau kata semboyan kekinian sih, Givy ini tipe anak yang diam seperti pemalu, bergerak menjadi menantu mamakmu. Ahay!

“ Ke Tirani anak IPA 4, lo tau ga yang mana mukanya? Bantuin gue dong, udah gue cari - cari dari tadi, tapi ga nemu juga.”

   Airin membulatkan matanya,

“ Lo serius rin? Anjir, selera lo yang modelan brutal juga ya? Lagian, bisa - bisanya lo nanya muka orang yang lo suka ke gue.” Airin semakin terbahak - bahak mendengar pertanyaan Givy. Memang ya, anak penyuka matematika itu, percintaannya sangat rumit!

   Airin mendapat tatapan sengit dari Givy. “ Heh kutil onta, bukan gue yang nulis ni surat, noh kawan lo si singa minta bantuan gue buat ngirimin ni surat. Bikin ribet tau gak, tapi mau gimana lagi?  Bising banget, teriak - teriak mulu di telinga gue.”

“ Singa? ” Airin tampak berpikir,
"maksud lo si Leona?” Airin terkikik geli. Memang Leona diketahui sedang jatuh cinta pada Tirani. Anak paling sensian di X IPA 4. Tapi hal ini jauh lebih mengejutkan. Entah jurus apa yang dilayangkan Leona, sampai - sampai surat cinta yang akan dia antar pada Tirani bisa didistribusikan melalui Givy.

“ Diguna - guna pake apa lo, sampai mau disuruh nganterin surat cinta si Leona? ” Airin masih penasaran.

“ Bacot ah, gue lagi baik aja. Sekalian ke kantin. Jadi gimana, lo niat bantuin gue ga sih? Yang mana nih orangnya?” Givy mulai kesal dengan rasa penasaran Airin yang semakin menjadi - jadi.

“ Oke Giv, sabar, lo jadi cewek jangan ketus amat Giv, nanti semua cowok jadi musuh lo, gimana? Masa lo mau belok si Giv?” Airin mengoceh semaunya tanpa memperdulikan tatapan Givy yang semakin tidak bersahabat.

“ Gue cari sendiri ajalah, ngebeban aja lo di sini. Noh, tungguin aja gue dikantin sama si singa!" Givy mencak - mencak sambil menunjuk Leona yang sedang duduk santai sambil menyeruput es teh nya di kantin.

“ Ikut gue bentar!” Airin menarik cepat tangan Givy, mereka berhenti tepat di depan kaca kelas X IPA 4.

“ Itu yang namanya Tirani. Tirani Tradeshmara. Hati - hati ya, gue doain lo pulangnya selamat. Gue tunggu dikantin ya. Bye Gipi cayang, semoga harimu selalu Senin!” Airin menunjuk seorang berpostur tubuh tinggi, yang tengah duduk memakan bekalnya bersama seorang gadis di sampingnya. Setelahnya, Airin berpamitan dan menarik kuat pipi Givy, membuat Givy menoyor kepala Airin, sebelum gadis itu berlari menuju kantin sambil tertawa lepas.


***




   Givy berjalan memasuki kelas X IPA 4. Sial, kenapa ia merasa sangat gugup? Padahal ia hanya menjadi agen dadakan distribusi surat jadi - jadian milik salah satu temannya itu. Givy menenangkan dirinya, beruntung saat ini suasana kelas tersebut hanya diisi oleh Tirani dan seorang gadis perempuan yang ada bersamanya.

   Givy melangkah pelan mendekati Tirani, degup jantungnya makin tak karuan membuat Givy merasa sesak memenuhi rongga dadanya.

“ Haaa....hahh!” Givy merintih tertahan. Suara Givy sukses menyita perhatian kedua orang tadi.

“ Lo siapa? kenapa ada di sini?” suara sang gadis lah yang terdengar. Sementara, Givy yang sudah terduduk lemas di lantai lantaran tidak dapat mengendalikan pernafasannya saat ini melihat bahwa ada dua kaki yang melangkah kearahnya. Givy mendongak melihat siapa dari dua orang itu yang mendekatinya.

TiramissuWhere stories live. Discover now