56. No Control

401 38 0
                                    

Jia berjalan cepat kearah tempat Harsa memakirkan motornya, dia tidak ingin dibantu, dia ingin berjalan sendiri, tapi ya akhirnya dia ngedumel sendiri karna perutnya masih sakit.

"Mana motor lo!" Ucap Jia galak seperti orang ingin membegal.

"Gue bawa mobil." Jawab Harsa santai.

"Tumben amat." Cibir Jia.

"Lagi ngegebet cewe?" Tanyanya.

Harsa menggeleng kesal, "Ngga buset."

Setelah mereka tiba didepan mobil Harsa, Jia langsung masuk disebelah kemudi dan merintih.

"Aduhhh..."

"Tolong beliin gue minuman haid pereda nyeri dong disitu." Ucapnya menunjuk minimarket dihadapannya.

"Sama koyo!"


Harsa kembali dari minimarket namun apa yang dilihatnya membuat dia bertanya-tanya.

"Lo ngapain duduk dikursi kemudi WOY?"

Tanpa menjawab Jia mengambil kantong kresek putih berisi pesanannya tadi.

"Thanks." Ucapnya lalu dengan cepat membuka minuman tersebut dan meneguknya dengan brutal.

Harsa pasrah, ia memilih duduk dikursi sebelahnya saja.

"Lo sakit juga?" Tanya Jia ke Harsa setelah melihat Bye-bye fever diplastik belanjaannya.

"Gue?" Tanya Harsa bingung.

Jia mengangguk dan menunjukan bye-bye fever.

"Lu oneng yang sakit, badan lo panas banget itu."

Jia nyengir dan langsung memegang pelipis dan lehernya, benar dia panas. "Oiyaya..."

Harsa langsung melongo kesal.

"Sa..." Panggil Jia sembari menempelkan beberapa koyo diperut dan pinggangnya.

"Lo kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Gapapa tuh."

"Gausah boong, lo kenapa? Sama Jaki lagi ya? Atau karna gue?"

Skak mat, Harsa diam tak berkutik, ia memilih melihat keluar jendela.

"Sa kalo itu salah gue, atau Jaki, atau Jio, atau juga Jaka, gue bener-bener minta maaf yaa."

"Gue gatau apa yang lo rasain kemarin sampe lo ngejauh banget tapi gue tau lo lagi marah. Dan lu marah yang beneran bukan kaya biasanya, lu kalo cuma marah bercanda gak bakal kaya gini, tapi kemarin lo bener-bener menghilang Sa."

"Tapi makasih ya lo ada lagi sekarang."

Harsa menyenderkan tubuhnya ke kursi mobil, ini yang dia suka, memang jika bicara seperti ini semua terasa canggung, tapi juga disini dia bisa mendengarkan isi hati teman lamanya.

"Lo ga ada salah ko sama gue, lupain aja." Jawabnya canggung.

Jia tau Harsa bohong, tidak mungkin ia sampai menjauh seperti itu, lalu karna suasana menjadi hening ia memilih menjalankan mobilnya.

Mereka berdua hanya diam satu sama lain meskipun musik yang terputar diradio mobil merupakan musik kebangsaan mereka yang selalu mereka setel dan nyanyikan bersama.

Hingga akhirnya mobil itu mulai memasuki kawasan hotel bintang lima dijakarta.

"Lo ngapain ke hotel?" Tanya Harsa ketika Jia mulai memasuki parkiran.

"Gue lagi gamau pulang dulu Sa, gue disini sampe besok pagi aja kok."

Kemudian mobil itu berhenti setelah diparkir.

J Sibling'sWhere stories live. Discover now