Chapter 31

1 0 0
                                    

Setelah Kevin pergi, Najwa menatap sekitar apartemen dan mencoba untuk menyabotase CCTV agar dia bisa bebas untuk keluar dan mencari keberadaan Mrs. Anne. Siapa tahu, wanita berwajah baby face itu bisa membantunya lagi untuk mencarikan solusi terbaik agar semua masalah ini bisa terselesaikan.

Najwa datang ke kantor pusat penelitian, tapi sayangnya dia lupa di mana letak laboratorium milik Mrs. Anne. Ia berkeliling cukup lama sampai membuat tubuhnya kelelahan.

Najwa berhenti, lalu berjongkok dan mencoba mengatur napasnya yang berantakan. Matanya menelusuri keadaan sekitar dan mendapati sosok yang sangat mirip dengan Rey datang menghampirinya.

"Naj, lo kok bisa ada di sini? Lo ke sini sama siapa?"

Najwa menerima uluran tangan Rey dengan wajah yang terlihat berantakan.

"Gue ke sini bareng Kevin, dia yang bawa gue ke sini, Rey."

"Hah?! Naj, apa lo baik-baik aja?" ucap Rey sambil mengecek tubuh Najwa dengan panik.

Najwa tersenyum lebar. "Lo nggak usah khawatir, Rey. Gue baik-baik aja."

"Yaudah, sekarang lo balik ke zaman kita ya, Naj. Lo nggak bakal aman kalo terus ada di sini."

"Kita balik bareng 'kan, Rey?"

Rey menggelengkan kepala. "Enggak Naj, gue harus tetap di sini sampai keadaan kembali normal. Gue sedang buat serum untuk Kevin."

"Kalo gitu, gue juga akan tetap di sini, gue bakal bantu lo untuk buat serum itu, Rey. Lo tau? Berkat Mrs. Anne, gue bisa bikin gelang yang buat gue bisa datang maupun pergi dari dimensi satu ke dimensi yang lain."

"Tapi ..."

"Lo harus percaya sama gue, Rey. Bukankah lo mau semuanya kembali normal dengan cepat?"

"Yaudah, tapi lo harus tetap ada di samping gue, lo jangan hilang dari penglihatan gue sedetik pun. Tempat ini bahaya banget buat lo, Naj!"

"Iya, Rey, lagi pula ini bukan pertama kalinya buat gue dateng ke sini. Gue udah ada di sini selama lima tahun versi dimensi kita atau bisa gue sebut lima bulan versi dimensi tempat ini."

Rey mengangguk, kemudian membawa Najwa menuju laboratorium Mrs. Anne.

.

.

.

.

"Mana Najwa?" tanya Ara ketika Kevin datang menemuinya.

"Ngapain lo tanya tanya soal Najwa?!"

"Inget ya, Vin. Lo masih ada janji sama gue!"

"Iya, Rara sayang!"

"Heh, nama gue Ara ya, jangan asal ganti ganti nama gue, dong."

"Gue ganti nama lo itu tandanya gue sayang sama lo!"

"Cih, bukannya lo cinta sama Najwa?"

"Cieee, marah sama gue, nih?"

"Idih, tambah jijik gue sama lo!"

"Lo tenang aja, gue tetap akan tepatin janji gue sama lo, tapi dalam perjanjian kita, Najwa nggak termasuk, gue janji sama lo bakal nahan Rey di sana."

"Tetap aja gue nggak puas!"

"Jangan gitu, Ra. Bukannya dalam perjanjian ini lo hanya minta gue buat nahan Rey?"

"Aissh, ya udah, pergi aja sana!"

Kevin tak mendengarkan perintah Ara dan justru duduk di dekat gadis itu.

"Ra, lo bawa ponsel nggak?"

"Bawa sih, tapi baterainya abis, emang buat apa?"

Bad or Good?Where stories live. Discover now