Chapter 19

0 0 0
                                    

Dr. Joe yang kebetulan tengah bertugas di Jogja, datang dengan terburu buru ketika Ando meneleponnya untuk mengobati Zulfan.

"Zulfan kenapa, Ndo?" tanya Dr. Joe khawatir.

"Mamah bisa lihat sendiri di dalam. Ayo, masuk, Mah!" pinta Ando.

Dr. Joe lalu masuk ke dalam kamar dan melihat keadaan Zulfan yang terlihat begitu lemah.

"Kamu kenapa, Fan?" tanya Dr. Joe yang khawatir.

"Ini Tante, perut Zulfan kena masalah lagi. Kevin datang dan bawa Rey pergi, ssshhh ...," ringis Zulfan.

Dr. Joe menatap Zulfan dengan prihatin, wanita itu lantas segera membongkar alat-alat kedokteran yang telah ia bawa. Dia membuka baju Zulfan dan menghela napas saat melihat bekas tonjokan di perut yang sudah mulai membiru.

"Ando, Mamah bisa minta tolong?"

"Iya, Mah, minta tolong apa?"

"Tolong ambilin Mamah air dingin, Mamah mau kompres memarnya Zulfan dan kalau kamu ketemu sama Pak Darman, beritahu dia kalo Mamah ada di sini," pinta Dr. joe pada Ando.

"Siap, Mah," Ando pun langsung ke luar untuk mengerjakan perintah dari ibunya.

Beberapa lama kemudian, Ando datang dengan sebaskom air dingin.

"Pak Darman nya lagi nggak di rumah, Mah," ucap Ando sambil menyerahkan apa yang ibunya minta.

"Ngomong-ngomong, Mamah kenal sama kakek kakek itu?" tanya Ando dengan heran.

"Yailah sayang, masa kamu nggak kenal, beliau udah lama kerja di sini! Kamu ini 'kan nggak cuma sekali datang ke tempat ini bareng Zulfan. Ini juga bukan yang pertama buat Mamah untuk dateng ke Jogja. Dulu sebelum kamu lahir, Mamah pernah tugas di desa ini," jelas Dr. Joe sambil mengompres memar yang ada di perut Zulfan.

"Ando mah emang gitu tante, dia suka lupa diri kalo udah duduk di kamar buat numpang Wi-Fi," celetuk Zulfan.

Dr. Joe tersenyum ketika mendengar celetukan Zulfan.

Dering ponsel Dr. Joe tiba-tiba berdering dan membuat wanita itu pergi ke arah balkon kamar untuk menjawab panggilan.

"Perut lo, gimana keadaannya sekarang, Fan?" tanya Ando khawatir.

"Tante Joe udah nyuruh gue buat minum obat anti nyeri dan setelah dikompres, perut gue udah krasa mendingan, Ndo," jawab Zulfan.

Ando mengangguk paham, dia kemudian menarik kursi dan duduk di dekat ranjang.

"Ndo, Rey gimana ya?"

"Mana gue tau, Fan, gue bingung gimana caranya supaya kita bisa nyelamatin Rey. Dia berada dalam kendali Zildan dan juga Kevin."

"Fan, Tante duluan ya ..., Tante harus balik ke rumah sakit sekarang juga, kalian baik-baik di sini. Sampaikan juga salam buat Pak Darman. Ndo, Mamah kebetulan sedang bertugas di Jogja. Kalo kamu ada waktu, datanglah untuk sesekali ke sana. Btw, Tante udah bosan dengan permasalahan kalian yang berkutat di kehidupan Rey dan makhluk aneh itu, Tante harap kalian lekas menemukan titik terangnya, good luck," pesan Dr. Joe sebelum pergi.

"Iya Mamah, iya."

"Yaudah, Mamah jalan dulu ya. Jaga diri kalian dan untuk Zulfan, istirahatlah yang banyak agar memarmu segera pudar, " ucap Dr. Joe yang kemudian mencium kening Ando secara sekilas sebelum pergi.

.

.

.

.

"Rey, mana? Ini kita udah nemuin Bella," ucap Najwa yang tiba-tiba datang.

Bad or Good?Where stories live. Discover now