Donatella | 24

86 19 32
                                    

Happy reading, jangan lupa komen yang ramai yaa biar aku lebih semangat🥺❤️

"Donat, bisa bicara sebentar dengan ibu?" Pintaan Indah—sang guru akuntansi—tersebut sukses menghentikan langkah Donatella dan Radilla yang hendak menuju kantin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Donat, bisa bicara sebentar dengan ibu?" Pintaan Indah—sang guru akuntansi—tersebut sukses menghentikan langkah Donatella dan Radilla yang hendak menuju kantin.

Memberi isyarat kepada Radilla agar menunggunya, Donatella melangkah mendekati Indah. "Kenapa, Bu? Ada yang perlu saya bantu?"

"Begini, Nat. Kebetulan tim akuntansi untuk lomba dua minggu lagi kurang satu personil. Dan ibu sudah menilai lembar siklus akuntansi kamu. Ibu sangat suka pekerjaan kamu. Rapi dan teliti. Kira-kira apa kamu bisa bergabung dengan tim akuntansi?"

Donatella menggaruk tengkuk canggung. Bergabung dengan tim akuntansi untuk lomba yang akan diselenggarakan dua minggu lagi?

Indah meraih dan menggenggam tangan Donatella. Matanya berkedip beberapa kali. "Bisa, ya, Nat? Ibu sangat berharap kamu mau. Ibu sangat susah menemukan personil yang pas. Ibu rasa ini juga kesempatan terakhir buat kamu, berhubung kamu sudah kelas dua belas."

Sejujurnya, Donatella ingin menolak permintaan tersebut. Bukan karena tidak mau, tapi lebih ke tidak yakin bahwa dirinya bisa. Ia dapat mengerjakan tugas kemarin karena mengikuti contoh di buku. Namun jika lomba ....

"Kamu enggak perlu cemas. Ada dua adik kelas yang membantu kamu nantinya. Seperti kata ibu tadi, lombanya bertim. Kamu juga bisa mulai mengikuti pembinaan dari sekarang."

"Pembinaan?"

"Iya. Pembinaan setiap pulang sekolah. Hanya satu jam, kok, Nat."

Kedua alis Donatella bertautan. Mereka pulang sekolah pukul tiga dan jika ia mengikuti pembinaan tersebut jadwalnya pasti bakal berbenturan dengan jadwal les vokal. Ia bisa berakhir terlambat, kemudian mukanya dicelup Rea ke dalam bak mandi.

"Ma—"

"Daripada nawarin orang yang jelas-jelas enggak minat dan enggak punya waktu, mending ajak saya, Bu," tawar Giona yang tak tahu-menahu muncul di dekat mereka. Begitu berdiri tepat di samping Donatella, dia menyempatkan diri menyenggol pundak gadis itu.

Giona menatap Donatella lalu tersenyum remeh. "Bener kan kata gue? Lo pasti enggak punya waktu buat ikut pembinaan. Secara jadwal les lo padat banget."

"Begitu, ya? Sayang sekali. Padahal ibu sangat berharap kamu bisa bergabung dengan kami, Nat."

Tidak sudi dipandang remeh, Donatella membalas senyuman tersebut. Ia merangkul Giona erat hingga gadis menyebalkan tersebut meringis. "Iya, Bu. Saya minta maaf. Tapi saya rasa, kemampuan Giona juga boleh, kok, untuk diajak lomba. Ya walau saya yakin saya lebih baik."

"Apa boleh buat. Giona, kamu bisa?"

Donatella berusaha menahan tawanya yang hampir meledak karena melihat wajah merah Giona.

DonatellaWhere stories live. Discover now