Donatella | 13

133 29 25
                                    

Happy reading, Doluv❤

Arzan RaveenMau sampai kapan marahnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arzan Raveen
Mau sampai kapan marahnya?

Arzan Raveen
Sini keluar, aku udah di depan

Usai mengirim dua bubble chat tersebut, Arzan pun memasukkan ponselnya ke saku. Meski ada sedikit rasa ragu yang menyergap dirinya, dia tetap setia menunggu sang kekasih di pagar. Hampir sepuluh menit lamanya pesan itu telah dibaca, tetapi Edrea tak kunjung keluar.

Sembari menghela napas, Arzan menoleh ke jendela kamar Edrea. Tidak sampai sedetik, atensinya teralihkan oleh bunyi notifikasi ponsel. Buru-buru, dia merogoh saku mengambil benda pipih itu.

Edrea☺️
Aku enggak di rumah

Edrea☺️
Balik aja

Arzan menggaruk tengkuknya yang tak gatal sebelum mengetikkan balasan.

Arzan Raveen
Aku tahu kamu di rumah

Arzan Raveen
Lampu kamar kamu nyala

Dalam sekejap, lampu kamar Edrea padam.

Arzan Raveen
Harus berapa kali aku jelasin ke kamu, Dre? Aku enggak ada hubungan spesial sama Donat

Arzan Raveen
Kita baru dua kali ketemu dan itu semua kebetulan. Enggak ada maksud tertentu

Edrea☺️
Kalau emang enggak ada hubungan spesial, kenapa cowoknya sampai nanyain kamu ke Aillard?

Arzan menghela napas, lagi.

Arzan Raveen
Aku yakin ada kesalahpahaman di antara Donat sama pacarnya

Arzan Raveen
Dan itu bukan urusan kita

Arzan Raveen
Enggak mau keluar? Kalau enggak, aku pulang, ya

Edrea☺️
Mau. Tunggu bentar

Arzan tersenyum kecil. Akhirnya, perjuangannya membuahkan hasil. Suara decitan pintu yang terbuka membuat Arzan segera menoleh. Yakin bahwa Edrea akan memeluknya, Arzan merentangkan kedua tangannya lebar. Namun sayangnya, dugaannya salah.

Jangankan menghampiri dirinya untuk memeluk, Edrea saja tidak membukakan pagar. Edrea bersidekap di pagar yang tergembok.

"Enggak mau peluk?"

Edrea menggeleng.

Arzan menekuk bibirnya sok ngambek kemudian naik ke motor. "Ya udah, aku pulang."

"Ya udah, sana," usir Edrea.

Arzan menaikturunkan kedua alisnya. "Bener, ya? Aku pulang, nih."

"Heem."

DonatellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang