29 - Kenyataan Sebenarnya

181 151 207
                                    

Aku mau nanya, sebenarnya pantat ada satu ato dua?

Aku mau nanya, sebenarnya pantat ada satu ato dua?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rian :  gue minta lo peka dikit kok, ga banyak.

Maybe, di part 29 kali ini, agak lumayan panjang, karena mau ngejar target ending~

Happy Reading! I hope you like it!

***

4 minggu telah berlalu~

Cowo dengan kepribadian tampannya yang kini sedang menenteng tasnya menuju ke ruang tengah dirumahnya. Cowo itu mendaratkan bokongnya ke salah satu kursi meja makan yang begitu empuk. Setelah itu, ia mengambil roti bakar yang disediakan khusus untuknya dan juga Angel. Cowo itu memakannya dengan lahap, lalu meminum segelas susu yang tadi dibuatkan oleh bundanya.

"Cia mana, bun?" tanya Rian dengan mulut yang masih terisi roti bakar santapannya.

"Di kamar, lagi siap siap," Reeva membereskan beberapa piring yang sudah kosong karena dimakan habis oleh Rian.

Rian diam sejenak, raut wajahnya kembali murung setelah pikirannya tak sengaja terbesit dengan percakapan ia dan adiknya di belakang rumah tiga minggu yang lalu, "Cia biar gue aja yang anter,"

"Loh, kenapa?"

"Gapapa, bun,"

"Biasanya juga kamu sama Cia dianter sama ayah, ga biasa biasanya loh,"

"Sesekali pengen tau gimana sekolah, Cia," Rian berusaha mencari alasan, dan berharap jika bundanya mempercayainya.

Selang beberapa menit, Angel turun dengan seragam sekolahnya, wajah gadis itu masih sama, biasa dan tersenyum hangat begitu melihat kakaknya dan juga ibunya yang berada di meja makan. Lantas, ia pun menghampirinya.

"Pagi, bun, kak Yayan," sapanya, kemudian meraih roti bakar sisa yang memang sengaja disisakan untuk gadis itu.

"Lo gue anter," ucap Rian tanpa basa basi.

"Kenapa kak? Bukannya kita se—"

"Cia...," ucap Rian dengan nada yang terdengar sedang mengancam.

Angel akhirnya mengangguk, ia meneguk habis susu disampingnya ditambah dengan susu yang masih menempel di sekitar bibir gadis itu. Rian menghembuskan nafasnya pelan, cowo itu meraih tisu dan ia usapkan ke bibir adiknya.

Angel mematung dengan mata melotot ke arah Rian. Angel dikerumuni oleh tanda tanya, Rian jarang sekali berbuat seperti ini, lebih tepatnya tidak pernah. Namun, sekarang kelakuan cowo itu berbeda dengan hari hari sebelumnya.

Rian membuang tisu yang selesai ia usapkan ke bibir adiknya, lalu beranjak dari sana tanpa mengeluarkan suara apapun. Dengan begitu, Angel buru buru menyelesaikan acara makannya dan pergi mengekor dari belakang Rian.

Teenage Love!Where stories live. Discover now