20 - Alvian Is Jealous

167 162 152
                                    

"Biasakan sebelum membaca ditabok dulu bintangnya ya"

Sudah? Makasih.

Happy Reading!

°°°

Hana menaiki bus umum dengan semburat wajah yang masam. Bukan karena apa, tetapi karena dua laki laki yang menawarkan nya pulang bersama sehabis pulang sekolah tadi. Lebih baik ia menolak keduanya, agar adil dan tidak melukai perasaan kedua laki laki tersebut.

Anak gadis itu memilih duduk di dekat jendela, lalu memasangkan di kedua telinga nya dengan benda berwarna putih, dan melihat lihat udara siang yang begitu menyejukkan pikiran nya.

Hana manggut manggut begitu menikmati alunan musik yang ia dengar lewat airpods kecil milik nya.

Tanpa ia sadari, ternyata ada seorang laki laki yang sedari tadi mengikutinya. Dan dengan lancang nya laki laki tersebut duduk bersebelahan dengan gadis yang masih tidak menyadari keberadaan nya itu.

Laki laki itu tersenyum tipis kemudian dengan rasa tidak berdosa nya ia ambil sebelah airpods yang terdapat di telinga kiri gadis itu.

Hana terkejut. Refleks dengan cepat ia tepis tangan laki laki tersebut lalu melilitkan nya kebelakang, agar laki laki itu tidak semena mena dengannya.

"Aww aww," pekik Rian kesakitan. Rasanya seperti sudah patah tulang sungguhan.

"Eh.. M-maaf maaf.." Hana panik. Sontak langsung ia kendurkan sedikit lilitan nya dan segera melepaskannya.

"Ahh sakit banget tangan gue," ringis Rian mengurut lengan nya yang terasa terkilir.

"Ehm.. Soal tadi maaf aku ga sengaja, kirain tadi ada om om genit yang mau godain aku," ucap Hana sambil menatap Rian yang masih saja meringis kesakitan.

"Iya gapapa kok, lagian lo cantik cantik tapi jago karate, lah gue.. Bisa apa haha," kekeh Rian lalu mengusap pucuk rambut Hana gemas.

Pipi nya terasa memanas. Hana mengulum bibirnya dan salah tingkah jika tidak ia tahan sekuat mungkin, bisa bisa ia dikatain cewe yang gila oleh Rian beserta penumpang lain disini.

"Mau aku urut?" tanya Hana yang menawarkan.

"Hah? Emang boleh?" tanya Rian.

"Boleh kok, asalkan kamu ga keberatan aja, ini juga sebagai permintaan maaf aku tadi,"

"Oh yaudah, hati hati ya, jangan sampe salah urut yang ada malah makin sakit nanti,"

"Iya, kamu tenang aja, aku pelan pelan kok," Hana langsung menarik tangan Rian ke arah nya dan langsung mengurut nya sambil menaruh salep berwarna putih ke lengan Rian.

Hana sedari tadi fokus mengurut, sedangkan Rian yang terus menatap gadis cantik di hadapan nya. Semburat senyuman terukir di wajah nya, hingga menyadarkannya dengan bus yang tiba tiba me-rem mendadak, membuat semua penumpang di dalam bus terkejut dan hampir terjungkal.

Hana hampir terjungkal kedepan tetapi lebih dulu ditahan oleh Rian.

"Aduhh!" pekik Hana.

Grep!

"Makanya hati hati," ujar Rian lembut.

Hana langsung membenarkan posisi duduk nya seperti semula, dan sedikit merapikan rambutnya yang berantakan.

"Benar benar perfect!" Rian bergumam di dalam hati, dengan cepat ia geleng geleng gusar berusaha menghilangkan pikiran aneh yang terus berkutat di pikirannya.

Teenage Love!Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ