Chapter 59 - Ngerusuh Di Kondangan

274 49 6
                                    

Hari menjajah makanan pun tiba, dengan pakaian batik ala bapak bapak PKK, para penghuni kos homo langsung berangkat ke tempat pernikahan berlangsung. Jalan kaki aja udah, lokasinya cuma di ujung gang kok.

Gak terlalu lama, mereka langsung disuguhkan dengan bangunan bertingkat dengan cat putih yang nampak begitu mevah. Rumah Bu Siti kayak istana diantara banyaknya gubuk buluk yang berdiri, memang mencerminkan orang kaya yang sesungguhnya.

Masuk ke dalam dengan penuh percaya diri, kesembilan pemuda tersebut langsung berpencar demi mencari tempat duduk masing masing. Baru dateng udah langsung makan, untung tamu yang datang cukup banyak sehingga mereka gak keliatan terlalu mencolok.

"Bang, ini gue yang kecakepan atau gue kelewat ganteng sih, kok orang orang pada ngeliatin?" Ardan berbisik bisik ke Al ketika sadar bahwa beberapa pasang mata tengah memperhatikan mereka.

Menghela nafas panjang karena pusing ngurusin peliharaan peliharaannya, Al lantas mengedikkan dagu sekilas, menunjuk ke arah Yoji yang lagi duduk di hadapan mereka.

"Gara gara dia."

Gak salah sih, Yoji ngambil banyak banget makanan kayak mamalia yang bentar lagi bakal hibernasi. Piring di atas meja keliatan penuh dengan paha kambing, belum lagi mangkok berisi gule dan juga beberapa makanan lainnya.

Pulang dari sini, kayaknya Yoji bakal kena stroke gara gara tensinya melonjak drastis. Tapi biarlah sesekali tuh anak seneng, kapan lagi coba bisa mengkonsumsi olahan daging kambing sebanyak ini tanpa mendapat kutukan dari emak karena disangka anak kurang ajar. Harga kambing mahal cuy.

Tolong jangan salahkan mereka, sebagai anak kos yang sering makan kardus mie di akhir bulan, kumpulan pemuda tersebut memang nampak begitu bahagia saat ini. Bahkan Kenan sendiri juga ngebawa tupperware dari kos demi membungkus makanan untuk dibawa pulang.

Maaf aja nih tapi jiwa jiwa ke-emak-an yang Kenan miliki mendorongnya untuk melakukan aksi penjarahan makanan tersebut.

Kayaknya Bu Siti akan menyesal karena udah mengundang mereka kemarin. Kenapa sih Yoji harus nongol diantara perkumpulan ibu ibu sosialitas yang lagi lewat, kan mau gak mau Bu Siti jadi terpaksa ngundang tuh anak juga demi pansos.

Ternyata acaranya cukup meriah, bahkan ada penyanyi terkenal yang datang. Cuma ya diantara mereka gak ada yang berminat untuk meminta tanda tangan, cupcake lembut dengan berbagai rasa lebih menarik perhatian.

"Bang, gak ikut makan?" Nanta tiba tiba dateng dengan segelas wine di tangan. Parah sih minumannya aja high class.

"Gue nantian, masih mantau anak anak dulu."

Kan gak lucu kalau mereka berantem sama orang lain gara gara rebutan makanan. Untuk sementara ini Al harus memantau keadaan supaya tetap kondusif.

"Tapi tadi gue liat ada anggur merah loh."

Srett!!

Al langsung mendongkakkan kepala, "Yang lo pegang itu fanta oplos cocacola kan?"

Menyerngitkan kening sekilas, Nanta lantas terkekeh pelan, "Bukan lah bang, ini anggur merah."

Sip, bodo amat sama temen temennya yang lain.

Membebankan tugas ke Kenan, Al langsung ngibrit ke stand minuman lalu mencicipi cairan beralkohol tersebut. Udah lumayan lama dia gak ngamer.

Yah begitulah, pada akhirnya anak anak kos bisa sedikit refreshing setelah stres menghadapi dunia pendidikan. Berterimakasihlah kepada anaknya Bu Siti yang memutuskan untuk menikah. Semoga mereka cepet cerai terus si anak nikah lagi supaya diadakan acara seperti ini lagi.

Parah memang. Padahal yang diundang Yoji doang tapi yang dateng malah semua penghuni kos. Gak apa keliatan kayak rakyat jelata, yang penting perut kenyang.

 Gak apa keliatan kayak rakyat jelata, yang penting perut kenyang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

To Be Continue



Tertanda, 13/05/2024
Bee, kesepian tanpa kekasih, cukup sekian dan terima kasih

Boarding House [Stray Kids]Where stories live. Discover now