Boarding House [Stray Kids]

Chapter 20 - Meluruskan Masalah Diantara Kakak Adik

•••

Akhir akhir ini Raksa ngerasa kakaknya cukup aneh. Dari yang anehnya level biasa, sekarang justru upgrade menjadi suhu. Belakang ini pula Ardan nampak seperti menghindarinya. Meski Raksa polos polos gitu tapi siapapun juga akan sadar karena tingkah Ardan terlalu terang terangan.

Sejak kemarin si rubah udah memikirkan hal ini, entah gimana caranya, pokoknya dia sama Ardan harus bisa baikan. Mereka kakak adik, terlebih lagi tinggal di satu kos kosan yang sama, tentu rasanya gak enak melakukan perang dingin seperti ini.

Maka dari itu-

"Kak Ardan."

Raksa langsung memanggil nama sang kakak begitu mereka berpapasan di tangga. Pas banget, yang lebih tua hendak naik sementara si rubah baru melangkah turun. Raksa jadi gak perlu repot repot nyariin keberadaan pemuda tampan tersebut.

Menyadari kehadiran Raksa, Ardan otomatis menghadapkan diri ke tembok lalu jalan naik dalam posisi menyamping, udah kayak kepiting aja tau gak. Niatnya sih pura pura gak liat, tapi Ardan terlalu dodol karena memaksakan aktingnya sekarang. Padahal udah jelas jelas mereka saling pandang barusan.

"Kak!"

Merasa panggilannya diabaikan, yang lebih muda lantas berdecak pelan sebelum akhirnya langsung narik lengan Ardan ketika pemuda tersebut sampai di ujung tangga. Tanpa banyak basa basi, Raksa langsung menyeret kakaknya untuk masuk ke dalam kamar lalu pintunya ia kunci dengan cepat.

Si dower tentu kaget dong, "Kamu kenapa dek?"

Mengangkat pandangan, Raksa nampak memasang ekspresi jengah, kesel juga lama lama, "Harusnya aku yang nanya begitu, maksud kakak apa pura pura gak ngeliat aku?"

Ardan justru sok memasang wajah kebingungan yang seolah mengundang untuk dihujat, "Hah? Kapan kakak kayak gitu?"

Beberapa hari yang lalu, kemarin, lusa, barusan. Apa perlu Raksa jelasin kronologinya satu persatu?

"Udah deh kak, kakak kenapa sih ngehindarin aku?"

Merasa kalau akting super naturalnya terbongkar, pada akhirnya sang dominan memutuskan untuk menghentikan sandiwara.

"Bukannya kamu sendiri yang bilang kalau kamu lebih milih cewek yang kamu suka ketimbang kakak."

Raksa masih belum paham, "Ya terus?"

"Kakak cuma gak mau ganggu kamu, itu aja. Lagipula pas itu kamu keliatan gak suka deket deket kakak."

Ah ya, sebenarnya ada hal lain yang ngebuat Ardan makin kit heart setelah insiden di hari itu. Ardan sempet main ke kamar Raksa dan kebetulan pas itu Raksa lagi ke toilet. Karena ngeliat notifikasi muncul di ponsel adiknya, Ardan jadi iseng buat baca. Ternyata pesan dari cewek yang ditaksir sama si rubah, yaudah Ardan jawab dengan pesan pesan singkat nan jutek. Dan ya, nantinya Raksa langsung ngamuk.

Yang lebih tua awalnya udah cukup menjaga jarak dari Raksa, clingynya sering kumat sih pas ngerasa kangen. Namun setelah pertengkaran tersebut, hubungan mereka bener bener renggang.

"Yang bilang kakak ganggu aku siapa?"

Gak ada yang bilang sih sebenernya, tapi ya mikir lah anj, dikasih tatapan keganggu kayak gitu, siapa yang gak bakal ketar ketir coba?

Narik nafas panjang, Raksa pun melanjutkan, "Aku gak pengen kita musuh musuhan kayak gini kak."

Cara ngomongnya gemes banget, kalau aja ini lagi di situasi normal, udah dapat dipastikan pipi tirus tersebut akan menjadi korban uyelan dari Ardan.

Tapi sayang, sekarang jiwa jiwa sadboy Ardan lagi bergejolak ria.

"Tapi kakak gak bisa dek, kalau sama kamu, kakak pasti bakal jadi posesif dan mulai ngelarang ini itu."

Dengan kata lain, Ardan emang gak bisa nahan diri. Udah kayak jadi insting alami untuk dirinya mengatur kehidupan Raksa. Dia cuma gak mau Raksa disakiti oleh siapapun, ya meski hal itu digunakan sebagai kedok juga sih biar adeknya gak pacaran sama orang lain.

"Yaudah deh gini aja kak, aku gak masalah kalau dilarang larang sama kakak. Tapi untuk urusan cewek yang aku suka, tolong kakak jangan terlalu ikut campur, ya?"

Sebenernya ini penawaran perdamaian yang menarik, lagipula Ardan juga bingung gimana cara baikan sama Raksa setelah dirinya malah terlanjur ngambek ke rubah tersebut.

"Yaudah deh, maafin kakak ya."

Grebb!

"Iya kak, maafin aku juga."

Mereka emang udah berbaikan, mereka emang udah saling pelukan. Tapi sayang, Raksa hanya belum mengerti bahwa keputusan ini telah menyakiti Ardan secara sepihak.

To Be Continue

Tertanda, 15/08/2022

Bee, bersama lagu dear god