Chapter 35 - Alasan Yuda

1.1K 180 13
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

"Avi, lo ngapain?"

Lewat di depan kamar Avi setelah balik dari toilet, langkah Yuda langsung terhenti begitu manik tajamnya gak sengaja melirik keadaan ruangan melalui celah pintu yang terbuka. Celah yang kebuka cuma dikit banget, iya iya, percaya kok kalau Yuda gak sengaja.

Menolehkan pandangan, si koala lantas mengedikkan bahu singkat sambil tetap sibuk dengan kegiatan mengemas barangnya.

"Gue mau pulkam."

Tentu Avi akan memanfaatkan kesempatan dengan baik. Sekolah dilakukan secara daring, gak ada alasan lagi buat ngekos. Selain itu, mumpung lockdown gak terlalu ketat, mending balik ke kampung halaman aja daripada diem di sana.

Mendengar jawaban barusan, entah kenapa Yuda justru terpaku ditempat. Pemuda tampan tersebut juga terpikirkan hal yang sama, tapi mau gimana pun, masih ada sedikit perasaan gak rela yang hinggap di hatinya.

"Kapan lo bakal cabut?"

"Beberapa hari lagi, nunggu tanggal buat bayar kos dulu." Avi gak mau rugi, mending dia menghabiskan masa masa di sana sampai titik darah penghabisan.

Menganggukkan kepala singkat, tanpa alasan yang jelas Yuda langsung menghilang dari sana, gak ngomong apapun bahkan Avi sampai gak menyadari kepergian pemuda tersebut.

"Oh ya lo kapan bal- lah, ilang."

Baru aja ingin menanyakan hal yang sama, tau tau Yuda udah gak berdiri di ambang pintu lagi. Avi gak mau ambil pusing, sosok menggemaskan tersebut memutuskan untuk lanjut mengemasi barang barang miliknya.

Beberapa menit berlalu, Avi hampir selesai dengan urusan. Sosok berfreckhles tersebut hendak merebahkan diri di kasur guna mengistirahatkan diri karena malam udah cukup larut, namun sayang, ketukan pintu yang terdengar seketika mengurungkan niatan.

Cklekk!!

"Lah, ngapain lo ke sini?"

Avi mengernyitkan kening begitu mendapati Yuda yang berdiri di hadapannya sambil memeluk sebuah bantal.

"Gue mau nginep, lampu kamar gue mati."

Kebingungan Avi makin menjadi jadi, "Seriusan?"

"Iya. Udah, gue masuk ya."

Baru aja pengen melongokkan kepala demi melihat keadaan kamar sebelah, tau tau tubuh Avi udah main didorong lebih dulu oleh Yuda. Gak terlalu mengerti dengan situasi, pada akhirnya si koala memutuskan untuk mengalah.

"Yaudah deh."

Gak terlalu canggung karena ini bukan kali pertama mereka menghabiskan malam bersama, Yuda lantas merebahkan diri di sebelah Avi, mencoba terlelap lalu beringsut mendekat tanpa sadar. Yuda gak modus, dia hanya mencoba mencari sesuatu untuk dipeluk.

Avi yang awalnya lagi main ponsel, seketika mengalihkan pandangan begitu merasakan sebuah lengan yang melingkar di perutnya. Senyum tipis langsung terulas, lelaki kelahiran September tersebut beralih mematikan ponsel lalu menyamankan diri sebelum akhirnya memejamkan mata guna menyusul Yuda yang udah tepar duluan.

Mungkin karena faktor kelelahan atau perasaan nyaman, Yuda justru jatuh tertidur begitu cepat. Padahal pas di kamar tadi, tuh anak gak bisa bisa turu, matanya melek terus.

Beberapa menit berlalu, kebersamaan mereka diisi dengan keheningan yang menenangkan. Suara nafas teratur dari Yuda membuat Avi merasa nyaman, dekapan dari lengan kekar tersebut terasa begitu hangat.

Beberapa menit berlalu, gumaman Yuda tiba tiba terdengar ketika Avi hampir kehilangan kesadaran. Manik indahnya kembali terbuka, baru aja ingin melontarkan pertanyaan namun mulut Avi langsung terkatup begitu menyadari bahwa Yuda masih terlelap. Kayaknya dia lagi ngigo.

Membalas dekapan tadi, Avi beralih menepuk nepuk pelan punggung kokoh Yuda demi menenangkan sosok tampan satu itu. Yuda masih nampak resah, mungkin dia mendapat mimpi yang kurang mengenakkan.

"Jangan pergi."

Tubuh Avi sontak terpaku begitu berhasil mendengar apa yang Yuda katakan barusan.

"Jangan ninggalin gue, Vi."

Lagi, senyum lembut langsung terpatri di bilah tipis yang lebih muda. Avi gak bodoh, dia mengerti dengan jelas apa yang tengah Yuda gumamkan.

Mencoba menenangkan sang dominan, Avi kemudian semakin memeluk tubuh kekar tersebut dengan erat. Si koala gak mengatakan apapun, namun ajaibnya, Yuda nampak mulai tenang dalam tidurnya.

Mungkin alam bawah sadar Yuda bisa menyadari, bahwa Avi tengah berada di dekatnya. Lelaki manis tersebut masih di sisinya, setidaknya untuk sekarang.

"Lo lucu deh Yud." Avi bergumam pelan, ia baru menyadari jika sosok di hadapan ternyata gak semenyebalkan yang terlihat. Sebaliknya, Yuda nampak begitu lucu ketika merengek seperti itu.

 Sebaliknya, Yuda nampak begitu lucu ketika merengek seperti itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

To Be Continue



Tertanda, 23/11/2022

Bee, ngemper di lorong

Boarding House [Stray Kids]Where stories live. Discover now