Chapter 46 - Akhirnya Pacaran

1K 158 14
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Shaka yang baru selesai mengerjakan tugas kelompok malam ini langsung jalan ke kamar guna mengistirahatkan diri. Bodo amat lah sama mandi, besok pagi aja. Seperti biasa keadaan kos udah mulai sepi, Shaka menyeret langkah mendekati ruangan nomor 3 lalu lagi lagi terkena jumpscare ketika menghidupkan lampu.

"Demi kerang ajaib, lo ngapain sih disitu Ji?" Shaka berucap jengkel, masih menyandarkan punggung pada ambang pintu sambil mengelus dada kaget.

Di sisi lain, yang lebih muda nampak menolehkan kepala ke belakang dengan gerakan pelan. Yoji yang semula duduk bersila di lantai kamar Shaka langsung bangkit sembari berjalan mendekat lengkap dengan sebuah boneka dan juga jarum di genggaman.

Tanpa menjawab pertanyaan barusan, Yoji justru melontarkan tanya, "Cewek yang tadi siapa?"

Shaka kok ngeri ngeri sedap ya? Mana ekspresi Yoji keliatan kosong lagi, creepy banget asli.

"T-temen sekelas." sial, Shaka menelan ludah gugup.

"Yakin cuma temen sekelas?" Yoji masih mendekat, mulai menusuk nusuk pelan jarum yang ia bawa ke arah boneka yang terbuat dari karung goni.

"Iya. L-lo ngapain sih bawa bawa begituan?"

Mendapati jawaban yang memang ingin ia dengar, Yoji langsung mengubah ekspresi menjadi cerah. Wajahnya nampak menyebalkan seperti biasa, aura aura mencekam di kamar tersebut seketika menghilang.

"Oh ini, gue niatnya mau nusuk perut lo kalau ternyata lo udah jadian sama cewek tadi." Yoji berucap enteng sambil ngemain mainin boneka voodoo yang entah dia dapat dari mana.

Belum memberi jeda untuk Shaka mencerna keadaan, Yoji justru kembali melontarkan kalimat yang berhasil membuat sang dominan melotot kaget.

"Ka, kata gue mending kita pacaran."

Sumpah, setelah kelakuan gak jelas tadi siang, kali ini Yoji justru makin ngelantur. Tuh anak salah ngirup baygon atau gimana?

"Yaudah ayo."

Tapi tetap, Shaka gak mau menyia nyiakan kesempatan. Dia begitu menunggu momen ini sejak dulu, capek juga ditolak terus terusan sama Yoji.

Sungguh, Yoji adalah bajingan yang bener bener beruntung karena dibucinin sama orang modelan Shaka. Pemuda berhidung bangir itu begitu setia menunggu selama hampir dua tahun, gak masalah digantung meski beberapa kali khilaf ngechat uke lain. Ya setidaknya Shaka gak sampai pacaran sama orang lain lah.

Kalau aja bukan Shaka yang digituin sama Yoji, udah bisa dipastikan kalau tupai satu itu bakal ditinggal, gak peduli sama fakta kalau mereka pernah eue di masa lalu. Salut, respect sama Shaka. Prok prok dulu yok.

"Tapi sebelum itu, gue punya syarat."

Shaka menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'apaan emang?'

Mengerti dengan bahasa tubuh yang lebih tua, buru buru si manis mengeluarkan secarik kertas dan juga sebuah bolpoint dari saku celana.

"Ini, tanda tangan dulu."

Meraih benda yang disodorkan ke arahnya, Shaka mulai membaca tulisan yang tertera di sana. Hanya sebuah kesepakatan sederhana yang menyatakan kalau mereka bakal tetep temenan meski putus suatu hari nanti.

Membaca perjanjian tersebut, seulas senyum terbit di bilah tipis Shaka. Ternyata Yoji segitu gak inginnya hubungan mereka renggang. Maka dari itu, demi menghargai ketulusan yang Yoji miliki, Shaka langsung membubuhkan tanda tangan tanpa pikir panjang.

"Tuh, udah."

Mendengar hal tersebut membuat Yoji mengulas senyum lebar, ngerasa seneng karena rencananya disetujui dengan mudah. Setidknya kalau semua gak berjalan sesuai harapan, mereka gak bakal saling menjelekkan seperti beberapa oknum yang perang sama mantannya.

Namun, belum sempat Yoji mengambil kertas tersebut kembali, Shaka udah menjauhkannya lebih dulu.

"Gue juga punya syarat Ji."

Kening mengerut tanda kebingungan, Yoji pun memutuskan untuk mengutarakan, "Apa syaratnya?"

Gak langsung menjawab, Shaka memilih untuk melangkah ke depan lalu mendekatkan wajah pada telinga yang lebih muda.

Dengan suara seraknya, Shaka berbisik, "Lo gak boleh nolak tiap gue sentuh."

Memundurkan kepala ke belakang, bisa Yoji lihat sudut bibir Shaka yang menarik lengkung miring. Ah, Yoji tentu gak bodoh untuk mengerti maksud yang sebenarnya ingin Shaka sampaikan.

"Selagi gak di depan umum, gue gak masalah."

Kayaknya Shaka lupa kalau Yoji itu agak agak gak waras, jadi tanpa banyak pertimbangan, sosok mungil tersebut langsung mengiyakan.

Menarik tengkuk Yoji tanpa aba aba, Shaka langsung menghadiahkan ciuman berhias lumatan penuh nafsu di bilah tipis kekasihnya. Cara mereka jadian memang cukup aneh tapi biarlah, yang penting saat ini keduanya telah terikat dalam hubungan yang jelas.

Shaka serta Yoji, resmi berpacaran.

Shaka serta Yoji, resmi berpacaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue



Tertanda, 01/03/2023

Bee, help, kucingku menginvasi kamar

Boarding House [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang