Chapter 54 - Masalah Ciuman

757 77 8
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••


"Oy Vi, kita disuruh Kenan pergi ke pasar."

Avi yang awalnya duduk anteng di sofa ruang tengah sambil nonton kartun lantas menoleh, memandang Yoji yang berjalan mendekat lengkap dengan secarik kertas di genggaman.

Sebenernya si tupai bohong sih, yang disuruh cuma dia doang gara gara gak sengaja papasan sama Kenan. Tapi berhubung dia mager bawa motor dan kebetulan ketemu mangsa empuk yang lagi nganggur, yaudah deh langsung seret untuk menjalankan tugas negara.

Untungnya Avi memang lagi gabut, tanpa basa basi atau pakai acara pura pura kejang, pemuda berfreckhless tersebut langsung mengiyakan.

"Yaudah deh, ayo."

━━━━━━━━━ 🕊 ━━━━━━━━━
b o a r d i n g   h o u s e
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"Disuruh beli apalagi Ji?"

"Tinggal sayur sama daging aja sih." Yoji berucap sembari memperhatikan daftar belanjaan yang tadi diberikan oleh Kenan. Tenang aja, Yoji udah megangin pakaiannya Avi supaya dia gak berakhir nabrak orang.

"Tadi gue liat ada dagang daging ayam potong, deket parkiran kalau gak salah."

Mengangguk pelan, yang lebih tua lantas mengangkat kepala sebelum akhirnya mengedarkan pandangan ke sekitar, mencoba mencari penjual yang sekiranya harga barangnya bisa ditawar. Yoji harus jeli, dia akan menggunakan feeling dan intuisi.

Ah ya ngomong ngomong, di daerah sana memang ada sebuah pasar dimana para pedagang berjualan saat pagi serta sore hari. Bukanya dua kali, jadi gak heran kenapa sore sore gini banyak orang yang keluar untuk membeli bahan masakan.

Tempatnya cukup modern, ditutupi oleh atap besar serupa alun alun serta lantai beralaskan keramik. Gak ada kumuh kumuhnya, satu satunya hal yang mengganggu hanya bau amis dari ikan ikan hasil tangkapan.

Avi sama Yoji nampak sesekali menepi ketika berpapasan dengan buruh angkut yang menyewakan jasa mereka untuk membawakan barang sampai ke parkiran, kasian juga lehernya keliatan kayak kecengklak gara gara memikul beban yang cukup berat. Respect buat mereka.

"Oh iya Ji, tadi-"

Brukk!!

Ucapan Avi langsung terhenti begitu dirinya gak sengaja bertabrakan dengan orang lain. Niatnya sih pengen minta maaf, tapi setelah diliat liat, kok kayak mencurigakan ya? Sosok yang berdiri di hadapannya nampak cukup kucel, memandang lekat ke arah Avi lengkap dengan senyum lebar yang terulas.

"Vi Vi, kayaknya dia orang gil-"

Chupp!!

Yoji langsung jawdrop, padahal baru aja dia pengen narik Avi menjauh karena sadar jika sosok di hadapan mereka kurang waras. Namun sayang, Yoji belum cukup cekatan sehingga Avi terlanjur menjadi korban.

"ANJINGG BIBIR GUE!" bodo amat masih dipasar, Avi refleks ngumpat sambil sibuk cuih cuih dan ngelap bibirnya yang dicipok mesra barusan.

"Hehehe, sayang mau cium lagi gak?"

"GAK NAJIS!" bodo amat kasar, Avi udah kepalang kesel gara gara kejadian barusan. Sumpah, tuh anak pengen nangis aja rasanya.

"Ihh mau kemana? Sini cium dulu."

"GAK! Ji, kita pulang aja."

Mendengar namanya dipanggil, Yoji langsung tersadar lalu segera menyusul Avi yang masih diikutin sama orang gila tadi.

"Oy Vi, ini belanjaannya gimana?" ditengah acara jalan cepatnya, si tupai mendadak teringat dengan titah dari nyai Kenan. Kalau mereka datang dengan tangan kosong, bisa bisa perut yang bakal kosong berhari hari.

"Gak peduli gue. Cepetan Ji, ini gue dikejar."

Sambil misuh misuh gak jelas, Avi langsung lari di tengah tengah pasar gara gara diikutin sama cewek gila yang masih haha hihi setelah berhasil membuat seorang pemuda trauma seumur hidupnya.

"SAYANG, JANGAN PEGI."

"AAKH JANGAN NGIKUTIN GUE!"

Sumpah demi apapun, ini si Avi udah takut banget. Kapok dia pergi ke pasar kalau endingnya malah dicipok dan dikejar sama orang gila. Untung ini bukan first kiss, kalau gak, bakal lebih trauma lagi tuh anak.

 Untung ini bukan first kiss, kalau gak, bakal lebih trauma lagi tuh anak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

To Be Continue



Tertanda, 12/01/2024

Bee, sibuk ngasuh anak (read : meng)

Boarding House [Stray Kids]Where stories live. Discover now