Chapter 34 - Kita Ini Jodoh Gak Sih

1K 175 13
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Yoji bener bener menepati ucapannya, sosok berpipi gembil tersebut berhasil ngegendong Shaka hingga mereka sampai ke kos kosan. Sempet muter muter juga sih demi mencari jalan pulang karena tadi keduanya asal lari demi menghindari anjing galak.

"Lebih ampuh diobatin pakai ludah sih kalau kata gue."

Sambil berlutut di hadapan Shaka, Yoji nampak fokus meneteskan betadin pada luka sobek di kaki yang lebih tua. Tadi si tupai berniat buat ngejilatin luka Shaka biar cepet kering, ya kayak yang biasa dilakuin sama kucing untuk menyembuhkan diri. Tapi anehnya, Shaka malah menolak mentah mentah terus nyuruh Yoji buat nyari obat merah di kamar.

"Ogah, yang ada nanti luka gue malah infeksi kena jigong lo."

Bukan bermaksud gak mempercayai, tapi gimana ya. Cukup miliknya aja yang dijilat jilat sama Yoji, kaki jangan.

Diem, yang lebih muda masih sibuk meniup sobekan tersebut sebelum akhirnya mulai menjauhkan diri ketika pekerjaan udah selesai. Senyum puas terulas di bilah tipis Yoji, ngerasa bangga karena bisa menghandle hal hal kayak gini.

Sementara di sisi lain, Shaka nampak terpaku dalam duduknya. Pemuda tampan itu masih menempati sofa sembari memperhatikan Yoji yang berada tepat di hadapannya. Kemudian tanpa aba aba, sosok berhidung bangir tersebut tiba tiba menyeletukkan hal yang bener bener gak pernah Yoji duga sebelumnya.

"Ji, kita ini jodoh gak sih?"

Shaka berucap dengan wajah serius, dia sungguh memikirkan hal itu sejak tadi. Bukan gimana tapi ya hubungan mereka lumayan deket, udah uh ah juga, bisa saling membabukan satu sama lain, apa yang kurang coba? Sayang banget kan kalau gak pacaran.

Sebelumnya Shaka gak terlalu memperdulikan masalah cinta cintaan, namun melihat Yoji yang bisa mengurusinya seperti ini, yang lebih tua jadi mikir mikir lagi, takut kalau Yoji malah diembat sama orang lain nanti. Lagipula dimana lagi coba dia bisa nemu orang yang dengan polosnya pengen ngobatin luka pakai liur alih alih obat merah.

"Gimana kalau kita pacaran aja?" Shaka kembali melanjutkan, mencoba mendapat respon dari pemuda yang masih setia bungkam sejak tadi.

Menghela nafas sekilas, Yoji lantas mendongakkan kepala sampai pandangan mereka bertemu. Dengan wajah illfeel serta alis bertaut julid, si tupai lantas menyahut, "Dih, ogah banget gue."

Oke siap, Shaka langsung gagal dalam percobaan ngehomo pertamanya.

"Gue gak pengen kita berantem nanti gara gara masalah posesif, cemburu dan seluruh tetek titidnya. Enakan temenan kayak gini." Yoji berucap santai, kayak yang enteng banget padahal kerapatan lubang pantatnya udah direnggut sama Shaka.

"Yaudah deh kalau itu mau lo."

Dan ya, Shaka nampak gak ambil pusing dengan jawaba barusan. Kalau Yoji mikir kayak gitu, yaudah, dia gak bakal maksa. Lagipula barusan Shaka cuma coba coba berhadiah doang.

Tanpa rasa canggung seolah barusan Shaka hanya mengajaknya untuk beli gado gado depan komplek, Yoji lantas bangkit sembari membereskan obat obatan yang tadi dia ambil dari kamar si tampan.

"Gue tau gue tampan dan menawan. Tapi sorry Ka, tawaran lo gue tolak."

Yang lebih tua seketika bersyukur kalau mereka gak jadian barusan. Entah kenapa, perasaannya mendadak menghilang begitu ngeliat raut prihatin bercampur menyombongkan diri yang Yoji pasang saat ini.

"Iya iya sempak, sono pergi lo."

Nendang pantat Yoji menggunakan kaki kiri, Shaka sontak mendapat tatapan julid dari Yoji. Si tupai langsung jalan pergi, sibuk ngelus gelus pantatnya yang nyeri sambil ngomel gak jelas gara gara tingkah priknya Shaka.

Memang terkesan bercanda dan gak serius, namun yang namanya penolakan tetep aja kerasa sakit. Sayangnya Yoji gak bisa menyadari hal itu.

 Sayangnya Yoji gak bisa menyadari hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Ditunggu karma instannya ya kak

Tertanda, 21/11/2022

Bee, enaknya bermalas malasan

Boarding House [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang