Chapter 56 - Galau Di Tangga

329 54 6
                                    

"Just to hear, what I've been missing
Cause a picture is all that I have
I can picture the time that we won't get back
If I picture it now it don't seem so bad
Either way I still wish you were here."

Siang ini Yuda keliatan nyanyi nyanyi sambil main gitar di ujung tangga paling atas. Mumpung kelasnya selesai cepet, yaudah deh ngegabut dulu sembari menyenandungkan lagu yang lagi viral.

"Gabung Yud."

Gak terlalu lama, tau tau Ardan datang dengan tampang galaunya. Pemuda tampan tersebut langsung duduk di sebelah Yuda, menghela nafas pelan sebelum akhirnya ikutan nyanyi.

Yang lebih tua gak merespon banyak, hanya menganggukkan kepala sambil tetap fokus menggesek serta menekan kunci gitar di pangkuannya. Benda tersebut baru kelar diperbaiki ngomong ngomong, makanya Yuda udah bisa kembali ngamen di kos.

"And they say you're in a better place
But a better place is right here with me
Yeah they say you're in a better place
Too bad it's not what I believe."

Kening Yuda menyerngit sama begitu mendengar Ardan yang bernyanyi dengan penuh penghayatan, si memble bahkan bertingkah seolah lagi megang mic lalu mengeluarkan nada tinggi sampai urat urat lehernya terlihat.

Gak beres sih ini, kayaknya temennya lagi galau. Beberapa bait kemudian, lagunya habis. Yuda langsung memeluk gitar sembari melemparkan perhatian penuh ke arah Ardan, "Kenapa lo? Lagi galau?"

Dengan pandangan nelangsah, Ardan menganggukkan kepala.

Yuda tau kalau pemuda satu itu memang sering lebay, tapi kayaknya untuk sekarang, Ardan bener bener lagi ditimpa masalah yang cukup serius. Maka dari itu, dengan kebesaran hati, Yuda pun memperlihatkan sedikit rasa perhatiannya.

"Spill. Gue dengerin."

"Hahh..."

Tapi sayang sekali, lagi lagi Ardan justru menjawab dengan bahasa isyarat. Bukan apa apa, yang lebih muda cuma lagi males untuk cerita.

Mendapati respon Ardan yang sedikit menyebalkan, mendadak Yuda pengen nendang tuh anak supaya jatuh ngegelundung dari tangga terus lupa ingatan dan hartanya bisa dia rampas. Namun sayang sekali, Yuda orangnya gak sejahat itu.

"Terserah lo aja deh."

Langsung menyerah pada percobaan pertama, Yuda memilih untuk kembali sibuk dengan gitar di pangkuan. Dia baru belajar beberapa lagu, mau pamer dulu sekarang. Untungnya penghuni kos yang lain lagi ada kelas, jadi tentu suara merdu Yuda gak akan menganggu siapapun.

Sibuk menyandarkan kepala di tembok sambil memejamkan mata, Ardan nampaknya gak sadar dengan kehadiran sang adik yang berdiri di depan kamarnya. Dari jarak ini, tentu remaja serupa rubah tersebut bisa memperhatian si tampan yang ketara banget galaunya.

Raksa sadar jika mereka perlu menyelesaikan masalah secepatnya tapi sayang sekali lelaki manis tersebut masih kebawa kesel sama perdebatan mereka beberapa hari lalu. Belum lagi rasa gengsi kalau harus memulai percakapan lebih dulu. Udah lah, biarin aja kayak gini, Raksa bakal nunggu sampai sang kakak minta maaf duluan.

Agak bocil sih namun bagaimana pun, menurut Raksa, di sini memang Ardan yang salah. Sosok kelahiran maret itu justru mendorongnya menjauh ketika Raksa udah mencoba untuk membuka hati setelah mati matian melawan rasa bimbang karena fakta bahwa mereka bersaudara.

Biasanya Raksa akan menjadi orang yang paling peduli kalau kakaknya kenapa napa , tapi untuk sekarang, Raksa akan mencoba untuk bodo amat. Hatinya udah terlanjut terluka, dan sepertinya luka itu akan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh.

 Hatinya udah terlanjut terluka, dan sepertinya luka itu akan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

To Be Continue


Tertanda, 04/05/2024

Bee, menunggu kedatangan kucing

Boarding House [Stray Kids]Where stories live. Discover now