42. Bioskop.

5.4K 1K 85
                                    

I'm back!
Jangan lupa vote and komen.

Btw, cerita ini bentar lagi end.

KOMEN YA!!!

•••

"Kak, gabut banget huhu." Jake berguling ke kanan dan ke kiri diatas kasur Jeano. Sedangkan si kembar tampak cuek bermain PS dengan menyandar ke ranjang yang ditempati Jake untuk guling-guling. Saat ini ketiganya berada dikamar Jeano.

"Yaudah main sana sama temen kamu," kata Jeano dengan mata yang masih fokus bermain.

Jake mengerucutkan bibir kesal, menendang-nendang kasur dan udara karena kesal. Sampai bantalnya mental ke arah Jerico yang langsung mengumpat tanpa suara.

"YES MENANG!!!" pekik Jeano saat melihat tulisan Game Over dengan karakternya yang mencapai finis.

Jerico mendecih dan menoleh sebal ke Jake, "gara-gara kamu nih kakak kalah!", katanya dan menerjang Jake yang ada diatas kasur, mencubiti pipi sang adik gemas.

Jake meronta berusaha melepaskan diri, "kak ih! Sesek huaaaa!" Jake berusaha menyingkirkan tangan Jerico yang mencubit pipinya. Bukannya berhenti, Jerico jadi mencubit pipi Jake kencang.

"KAK JERIC SAKIT HUAAAA!!!" pekik Jake dan langsung menendang Jerico dari atas kasur. Tangannya mengusap pipinya sendiri yang memerah, bibirnya manyun kecil dan menatap Jerico tajam dengan kedua mata bulatnya.

Jerico yang sedang mengelus bokongnya yang mencium lantai malah menjulurkan lidahnya mengejek Jake.

Jeano yang sejak tadi hanya menopang dagu dan menatap keduanya dengan tersenyum tipis. Pemuda itu kini berfikir sejenak. Lusa ketiganya harus sudah kembali lagi ke Asrama, dan selama liburan dirumah ketiganya tak keluar sama sekali. Terakhir kali hanya main bersama anak 09, 404 dan pengurus mereka.

Jeano membuka handphonenya, tak memperdulikan kedua adiknya yang mulai gelud lagi. Tangannya yang lentik dengan lincah mencari informasi film apa yang akan mereka tonton. Iya, Jeano berniat mengajak kedua adiknya menonton bioskop.

"KKN di Desa Penari?" gumam Jeano dan membuka tagar yang trending di twitter. Beberapa cuplikan dan ulasan Jeano baca tentang film itu.

"Bagus kayaknya, nonton ini aja deh," gumamnya lagi lalu menatap ke kedua adiknya yang kini malah saling mengikat rambut. Jerico mengikat rambut Jake menjadi ikatan apel, begitu juga sebaliknya.

"Nonton yok! Ada film yang trending nih," ajak Jeano.

Keduanya menoleh, "film apa?" tanya Jerico.

"KKN di Desa Penari," balas Jeano.

Jake melebarkan mata, "ayo! Ayo! Katanya filmnya bagus!" sautnya jadi semangat.

"Boleh-boleh, lo yang bayarin ya?" ucap Jerico.

Jeano mendengus kecil lalu mengangguk, membuat keduanya bersorak senang.

•••

Jake menoleh kanan kiri, mengerjab kecil menyadari bahwa banyak orang yang melihat kearahnya dan kedua kakaknya. Si kembar merunduk mengecek handphone dengan cuek. Saat ini ketiganya sudah berada didekat pintu Bioskop studio 2 setelah membeli tiket.

"Kak, emang ada yang salah ya sama pakaian kita? Kok banyak yang natap kita serem sih?" tanya Jake merinding sendiri.

Jeano dan Jerico menoleh, lalu dengan kompak mengecek pakaian yang mereka dan sang adik gunakan.

"Nggak ada, biarin aja deh. Naksir kali," balas Jerico tak peduli.

Ah, ngomong-ngomong ini outfit yang mereka pakai. Simple kok.

Asrama SiblingsWhere stories live. Discover now