19. Jake Rezvan.

8.5K 1.4K 247
                                    

Ruang Guru sunyi, Jake dan Kelvin yang keduanya sudah diobati duduk dan menunduk didepan pak Joni.

"Coba jelasin, kenapa kalian berantem? Kalian tau, kelas jadi rusuh tadi," kata pak Joni.

"Jake yang mukul saya duluan, pak!" kata Kalvin.

Pak Joni mengangkat alis, "bener, Jake?" tanyanya.

Jake menghela nafas dan mengangguk.

"Kamu ini kenapa? Selama ini nggak pernah buat masalah, kenapa tiba-tiba buat kekacauan?" tanya pak Joni. Kelvin tersenyum menang mendengar itu.

"Tapi dia yang mulai duluan! Dia fitnah Mama saya! Dia bilang kalau Mama saya ngerebut suami kakaknya!" balas Jake tak terima.

"Itu kan masalah pribadi, Jake!" saut pak Joni.

"Saya tau! Tapi dia duluan yang bawa ini disekolah! Jadi bapak nyuruh saya diam aja lihat Mama saya difitnah?!" tanya Jake kesal. Dia hanya membela Mamanya, kenapa malah disalahkan.

"Jake--"

"Kenapa nyalahin saya? Saya cuma bela Mama saya! Lagian, anak mana yang diem aja lihat Mamanya difitnah?!" sentak Jake lagi. Bungsu Reviano itu menghela nafas lelah, "masih untung saya yang ngamuk, bukan kakak saya," lanjutnya sangat pelan.

Pak Joni memijit kepalanya, pusing melihat dua murid didepannya ini. Jujur saja, dia kaget saat tau Jake yang berkelahi. Karena dia sudah diberitahu oleh Ares si pemilik Yayasan, kalau anak terakhir Dizon itu benar-benar bersih dari catatan merah, tak pernah sekalipun berkelahi. Berbeda dengan kedua kakaknya yang hobi masuk BK.

Lalu ini, kenapa sekali berantem Jake malah nyaris menghancurkan kelas? Bahkan membuat teman sekelasnya ketakutan.

"Jadi, mau kalian berdua gimana? Bapak nggak mau kalau cuma kasih hukuman! Karena pasti kalian berulah lagi," kata pak Joni.

"Saya juga nggak bakal berulah kalau nggak dipancing," balas Jake.

"Jake minta maaf ke saya, setelah itu saya anggap ini clear," kata Kelvin.

Jake menoleh tak terima, "gue minta maaf ke elo? Gak usah ngimpi."

"Jake!" sentak pak Joni.

"Nggak! Saya nggak salah, ngapain minta maaf? Dia yang salah!" tolak Jake.

"Kamu kira patahin hidung dia nggak salah?" tanya pak Joni.

Jake menggeleng, "saya cuma ngasih dia pelajaran."

"Lo masih aja ngeyel ya, nggak tau diri!" kata Kelvin kesal, meraih kerah baju Jake.

"Bacot bangsat!" sentak Jake dan memukul hidung Kelvin yang diperban, membuat pemuda itu berteriak kesakitan. Jake juga menendang Kelvin hingga tersungkur dari kursi.

Dan itu dihadapan guru lainnya.

Pak Joni mendelik, langsung menahan Jake yang sudah siap mengamuk lagi.

"Udah, Jake! Astaga, Dizon anak bungsu kamu ini kenapa sih kok mendadak liar?!" tanya pak Joni, menahan Jake yang kembali emosi. Dia benar-benar tak menyangka kalau anak bungsu temannya ini akan menjadi liar.

"Sekalian sini leher lo gue patahin!" kata Jake yang tangannya sudah terulur berusaha menggapai Kelvin yang sudah dibantu berdiri oleh para guru.

"Astaga, adek!"

Jeano, Jerico dan Danial langsung melesat menahan Jake yang memberontak hendak meraih kepala Kelvin.

"Jake! Astaga, hei udah!" Jeano berusaha menahan tangan adiknya, bahkan Jake sama sekali tak menoleh saat dipanggil.

Asrama SiblingsUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum