08. Mati Lampu.

9.7K 1.4K 130
                                    

Jangan lupa vote sama komen!

•••

Penghuni Asrama kamar 09 sedang rebahan bersama kecuali Danial yang sedang ke kantor Yayasan karena sang Ayah memanggil. Kelima pemuda yang tersisa di kamar hanya tiduran, bungkus snack berserakan dilantai. Kelimanya juga tak ada niatan untuk bangkit membersihkan.

"Ini beneran kosong? Nggak ada kegiatan? Bosen banget," ucap Jerico dan berguling kesamping hingga menendang kaki Samuel.

"Tau dah, biasanya kalau kosong gini bakal ada kegiatan gede," balas Daniel yang sudah tengkurap, menonton video salah satu Boygrup Korea bernama Tomorrow X Together di YouTube.

"Contohnya?" tanya Jeano.

"Wisata, study tour atau bantu-bantu di desa sebelah," saut Javier yang tiduran menggunakan perut Samuel sebagai bantal.

Pintu kamar terbuka, menampilkan pemuda bule yang memakai kaos putih polos.

"Minggu depan camping gabungan," kata Danial dan duduk dikasur Samuel.

Kelima pemuda yang tadi malas-malasan langsung mendongak, menatap Danial berbinar.

"Serius?!" tanya Javier.

Danial mengangguk, "tapi jangan bilang ke yang lain dulu, soalnya belum diumumin."

"Lah kok mas Danial ngasih tau ke kita?" tanya Jerico menyerngit bingung.

"Kan teman sekamar," balas Danial acuh dan berbaring di kasur Javier, dia capek. Saat di kantor tadi, ayahnya terus mendesak Danial agar menerima perjodohan dengan anak teman ayahnya.

Jeano dan Jerico menoleh ke arah Samuel, bertanya maksud Danial.

"Itu untungnya sekamar sama mas Danial, dikasih tau duluan sama dia," kata Samuel setelah membaca tatapan si kembar.

Jeano dan Jerico mengangguk paham.

"Kenapa lagi lo? Didesak lagi?" tanya Daniel dan melirik ke Danial yang sedang tiduran.

"Ya gitu," balas pemuda bule itu singkat.

Javier meloncat disamping kasur Samuel, "coba mas liat potonya. Kayak gimana sih calonnya?"

"Calon?" ulang Jean.

"Hm, Danial dijodohin sama bapaknya," saut Daniel.

"Cari aja deh instagramnya, dalshakiara." Danial kembali memejamkan mata untuk tidur.

Samuel langsung membuka handphonenya dengan Javier dan si kembar merapat ke dirinya guna melihat secantik apa perempuan yang dijodohkan dengan Danial. Sedangkan Daniel tak tertarik, karena dia juga sudah tau calonnya seperti apa.

"WOAH CANTIK BANGET!!"

"MAS DANIAL NGGAK MAU?! BUAT SAM AJA KALAU GITU!!!"

"INI SIH GUE GAS!! YANG LAIN GUE LEPEH!!"

"Cakep gini kenapa nggak mau sih, Mas?"

Daniel terkekeh kecil melihat keempat adiknya yang heboh saat melihat foto Dalsha, calonnya Danial.

"Males ah nggak kenal," balas Danial dan menarik selimut sampai dagu.

"YA KENALAN DONG!!" saut keempatnya kompak.

Danial mendelik, melempar keempatnya dengan bantal lalu bantal itu mental ke Daniel yang sedang menertawakannya.

"Berisik!" ketus Danial.

Ya gimana keempat remaja tadi tak berisik kalau calonnya Danial seperti ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asrama SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang