18. Revenge.

8.7K 1.4K 311
                                    

2000+ word nih.
Jangan lupa vote sama komen dan share.

•••

Terdengar langkah kaki tergesa-gesa di koridor lantai tiga. Jeano, Jerico, Daniel, Danial, Samuel, Javier, Satya, Jay, Yeza dan Dean dengan panik berlarian menuju kamar mandi yang berada dipojok setelah mendapat telpon dari Haru.

Si kembar yang saat itu sedang mengerjakan tugas kuliah karena keduanya sudah masuk sebagai Maba langsung panik bukan main setelah diberitahu Satya bahwa adik mereka pingsan di toilet sekolah. Bahkan penghuni kamar 09 juga ikut panik.

"Jake!"

Jeano dan Jerico melebarkan mata saat sudah sampai didepan toilet, langsung melesat menuju Jake yang masih belum sadar dari pingsannya.

"Adek!" Jeano menepuk pipi Jake pelan, mengambil alih tempat Haru yang sebelumnya memangku Jake.

"Jake! Bangun, adek kenapa?!" Jerico juga menepuk pelan pipi Jake panik.

Yeza langsung memeluk Haru yang terlihat shock.

"Bawa ke UKS," kata Danial.

Jeano langsung mengangkat Jake, menggendongnya menuju UKS. Jerico mengambil tas dan handphone sang adik yang tergeletak di depan pintu lalu mengikuti kembarannya ke UKS.

"Pak, hubungi suster UKS. Minta dia ke UKS sekarang," perintah Danial ke penjaga sekolah yang ikut kesana.

Penjaga sekolah mengangguk lalu menuruti perintah anak pemilik yayasan itu.

•••

Jeano mengusap wajahnya kasar, menatap wajah Jake yang memerah karena suhu tubuhnya meningkat sampai harus di infus.

Jerico menatap adiknya itu sayu, membayangkan bagaimana keadaan Jake saat di toilet tadi. Gelap dan dalam keadaan basah kuyup.

UKS hening, hanya terdengar suara infus yang menetes. Penghuni kamar 09, 404, Prima dan suster UKS yang sedang mencari obat penurun panas diam saja, tak ada yang mengeluarkan suara.

Haru melirik sekitar, tatapannya jatuh kearah Jeano yang duduk dikursi samping ranjang Jake dan Jerico yang duduk diatas ranjang Jake.

"Aku sama kak Prima tadi lihat lima orang yang seangkatan sama kak Jake keluar dari toilet pojok," kata Haru memecah keheningan.

Mereka langsung menoleh ke Haru, bahkan Jeano memutar tubuh menatap pemuda tinggi itu. Dan dia baru sadar bahwa sedari tadi ada Prima disana.

"Maksud kamu?" tanya Jerico.

Haru merapatkan bibir, "kayaknya lima siswa itu yang mengunci sama nyiram kak Jake di toilet. Soalnya mereka keluar toilet ketawa puas," jelasnya.

Jeano dan Jerico saling pandang, lalu kembali menatap Haru yang akan melanjutkan ucapannya.

"Aku nggak tau kak Jean sama kak Jeric udah tau atau belum, kalau belakangan ini kak Jake sering dapat gangguan dari anak lain. Istilahnya itu kak Jake dibully," lanjut Haru dan menatap si kembar yang melebarkan mata kaget.

Prima menghela nafas kecil, "bahkan waktu rapat Humas, Jake dikucilkan sama yang lain. Cuma Jay, Terry sama Kamal yang nemenin Jake. Gue rasa Jay juga sadar itu," katanya dan menatap ke Jay.

"Aku udah mau ngasih tau ke yang lain, tapi Jake ngelarang. Dia bilang jangan sampai kakaknya tau karena Jake mau nyelesaiin sendiri. Bahkan dikelas juga Jake dikucilin sama anak sekelasnya, aku nggak tau apa alasannya," jelas Jay yang kali ini membuat si kembar bungkam.

UKS kembali hening setelah Haru, Prima dan Jay menyelesaikan ucapan mereka.

Danial menyenggol lengan Daniel, "ikut gue," ajaknya dan keluar UKS. Javier dan Samuel saling pandang, ikut mengekor kedua orang itu keluar UKS. Satya yang penasaran juga jadi mengikuti keempat penghuni kamar 09 itu. Sisanya duduk di UKS sambil menunggu Jake sadar.

Asrama Siblingsحيث تعيش القصص. اكتشف الآن