25. Secret.

6.7K 1.2K 158
                                    

Double up meski nggak capai target.

Di part ini, ada video editannya. Besok aku upload di tiktok royalscis, sekalian follow ya◜‿◝

•••

Jeano menarik kaos putih Mario hingga robek, tangannya berusaha meraih kepala pemuda itu.

Mario langsung memukul Jeano keras, hingga anak sulung Reviano itu terjatuh ke belakang. Danial mendelik tak terima, langsung menendang perut Mario kuat, membuat pemuda itu tersungkur ke belakang.

Danial melepaskan Jeano, lalu maju dan mencengkram baju Mario. Memberikan pukulan bertubi-tubi dengan kuat, tak peduli dengan teman-teman Mario yang baru saja datang berusaha menahannya. Karena jika tidak ditahan, Mario bisa tamat ditangan Danial.

Jeano dan Jerico yang tadi memberontak langsung diam melihat bagaimana Danial dengan brutal menghajar Mario.

"Mas...Danial..." Jeano dan Jerico membeku ditempat.

"Sialan!" Daniel langsung maju dan menendang teman Mario yang hendak memukul bahu Danial. Pemuda tampan itu langsung menarik teman sekamarnya, melepaskan dari Mario yang sudah babak belur.

"Waspada, bangsat! Mereka ngincar bahu lo!" peringat Daniel geram karena Danial mengabaikan fakta kalau bahunya belum sembuh total.

Jeano dan Jerico tersadar, langsung maju dan menendang Mario bersamaan hingga pemuda itu terpental beberapa meter.

"BANGSAT!!!"

"APA ANJING?!" maki Jerico marah, menatap tajam teman Mario yang baru saja mengumpatinya.

Jeano juga menatap tajam teman Mario yang berada didepan kembarannya.

Teman Mario hendak membalas, tapi melirik sekitar. Disana ada Daniel, Danial, Samuel dan juga Javier. Dia tidak akan menang meski berusaha melawan.

"Awas kalian!" ancamnya lalu pergi membawa Mario.

"Gimana cara mereka ke lantai dua Aula?" tanya Daniel.

Yang lain menggeleng tanda tak tau.

Danial mendecak kesal, "gue samperin dulu bagian keamanan," katanya tapi ditahan oleh Daniel.

"Gue ikut," kata Daniel yang diangguki oleh Danial.

"Kalian ke ruang kesehatan saja, jagain Jake," kata Daniel dan turun ke bawah lebih dulu.

Jeano, Jerico, Javier dan Samuel diam, masih belum beranjak dari tempat mereka berdiri.

"Jen, lo lihat kan? Bahu Mas Danial ada tatto," kata Jerico dan menatap ke kembarannya itu.

"Iya, tatto anak Orion," balas Jeano.

Javier dan Samuel merapatkan bibir, "ayo ke ruang kesehatan. Nanti kalian tanyain sendiri ke Mas Danial," kata Javier.

Si kembar menoleh, "kalian tau?" tanyanya bersamaan tapi tak dijawab oleh kedua temannya itu dan malah turun ke bawah lebih dulu.

Jeano dan Jerico saling pandang, kompak menyerngit bingung.

"Anjir ayo ke adek!!!" pekik Jerico dan langsung menyeret kembarannya menuju ruang kesehatan.

Disisi lain, Jake menatap tajam dua pemuda didepannya. Ruang kesehatan sudah acak-acakan karena dua pemuda itu datang dan langsung merusak ruangan.

"Duh, biasa aja kali matanya. Lagian, lo bakal selesai disini, kakak lo udah diurus ketua gue dilantai atas," kata pemuda itu percaya diri.

Jake tak terpengaruh, lagipula pemuda didepannya ini terlalu meremehkan kakaknya.

Asrama SiblingsWhere stories live. Discover now