Setelah Zia selesai mengucapkan kata-kata tersebut, ia melemparkan senyum kearah Ewan dan Lidya yang tersenyum balik. Ewan mrengkuh Lidya dengan satu tangan kanannya dan menjawab, "Don't worry Zia, this time there's no more chance for her to escape from me."

Bagi Zia jawaban itu sudah cukup dan pandangan serta senyuman yang dilontarkan mereka sudah lebih dari cukup. Dan Zia bahagia melihat Ewan akhirnya mampu mendapatkan apa yang selama ini di harapkannya. Lalu Zia kembali kepada Max—tempat dimana seharusnya ia berada.

Sementara itu Lidya tertawa dan berkata, "No more chance for me, huh? Aku bukan games, Ewan Wellington."

"Ini memang bukan games, tapi kau sudah terikat dalam perjanjian, Agape Mou."

"Itu bukan perjanjian, itu pernikahan," sahut Lidya di iringi dengan tawa.

"It's same thing, Agape Mou."

"Ewan, Sudahkah aku bilang kepadamu kalau aku mencintaimu?" Lidya mengulurkan tangan lalu mengusap salah satu wajah Ewan dengan perasaan membuncah. "Aku tidak pantas, tapi aku akan membuat menjadi pantas untukmu. You... are my everything that I couldn't describe it, Ewan."

"Then, love me more. Buktikan dan katakan lagi kepadaku setiap hari, setiap menit dan di setiap waktu. Lagipula, kita masih punya waktu 50 tahun kedepan, 60 tahun kedepan kalau kita beruntung untu hidup lebih panjang."

Ucapan Ewan membuat Lidya tertawa.

"Jadi aku harus mengucapkan hal itu setiap hari dan di setiap waktu dalam 60 tahun kedepan?" Tanya Lidya yang dibalas anggukan oleh Ewan. Lalu Lidya berjinjit dan mencium bibir pria itu sekilas. "I will do, karena rencanaku mulai besok adalah bangun di pagi hari dengan scramble egg buatamu."

"Aye, Madam. Everything that you want is my command."

"Then, this is your first command." Lidya membisikkan kata-kata yang lalu membuat Ewan tertawa. "Kiss me."

Dan Ewan melakukannya. Ia mendaratkan kecupan di bibir ranum istrinya, menjilat bibir tersebut layaknya mencicipi madu dan berbisik pelan, " I thought you will say 'fuck me', dan aku dengan senang hati akan melakukannya di depan seluruh pemirsa di sini."

"Marshall! Lucas di sini!"

"Puteraku itu harus selangkah lebih maju di banding pria yang lain, jadi dia tidak akan kalah langkah saat menemukan wanita yang dia suka, Agape Mou. Ide yang cemerlang bukan?"

*

Keesokkan harinya, Ewan menculik Lidya saat wanita itu sedang asik menikmati morning tea-nya, dan ketika Lucas sedang asik bermimpi di kamar tidurnya. Ia memerintahkan wanita itu untuk pergi dengannya tanpa mengatakan alasan dan kemana mereka pergi.

Namun ketika Ewan memegang tangannya saat mereka berjalan ke salah satu tepi pantai, ia tahu di mana mereka berada. Long Beach. Jelas Lidya tahu tempat ini hanya 1 jam penerbangan dari Las Vegas, perjalanan tidak seberapa namun cukup berharga baginya.

Karena ini adalah tempat kencan pertama mereka.

Dan bagaimana mungkin ia bisa melupakan hal itu begitu saja?

Ewan menggandeng tangan Lidya dan masuk ke dalam Dessert Wind Café. Mereka memilih tempat duduk di sebelah kaca yang berada di sebelah kanan dari pintu masuk, di mana mereka dapat melihat langsung pemandangan pantai. Tempat kesukaan Lidya, dan tempat dimana mereka berbagi tempat untuk pertama kalinya.

His TemptressWhere stories live. Discover now