34

11.9K 1.2K 37
                                    



Carera melihat Narani yang kini duduk dengan David.  Mereka makan bersama,  namun aaat sibuk melihat dari teropongnya.  Matanya malah ter arah pada sosok pria yang tak lain adalah Sean. 

"Dia terlihat tidak baik - baik saja " kata Carera  dan tanpa sadar malah melihat Sean.  Helahan nafas terdengar dari samping.  Dimana Rzen menyadari jika Carera memperhatikan Sean. 

"Kau membenci Sean? " tanya Rzen

"Tidak,  tapi aku harus membencinya agak misi ku selesai " kata Carera

"Lalu saat misi mu selesai? " tanya Rzen

"Aku ingin menjauh sementara" ujar Carera,  dia wanita yang pernah patah hati.  Dan tak mudah baginya langsung meng iyakan perasaan orang.  Meski terlihat buruk,  sifat Carera alami seperti itu.  Namun nyatanya dia juga wanita akan menangis ketika sendirian. 

Carera melihat Narani yang sudah pergi dengan David.  Dia meminta agar Rzen segera menyiapkan mobil.  Mereka akan segera melakukan aksinya. 




Narani merasa sedikit pusing kala membuka mata.  Dimana sosok wanita tengah duduk di depannya.  Nafas narani tercekat kala melihat Carera duduk sambil menghembuskan asap rokoi.  Keringat dingin keluar dari dahi Narani. Dirinya akan bernasib sama dengan Semua sahabatnya. 

"Ca carera!!  Ba bagimana jika kita bu buat kesepakatan.  Kita teman kan? " mendengar kata Temen Carera menaikan sebelah alisnya sejak kapan dia dan Narani jadi teman.

"DAVID!  KAU DISINI!  DAVID TOLONG AKU! " Narani seperti punya harapan kala melihat David,  namun david hanya menghelah nafas dan duduk di dekat Rzen.  Narani di acuhkan seolah David tidak mengenal dirinya. 

"David! " tangis Narani

"David itu anak buahku,  mana mungkin dia menolongmu.  Narani kau tidak akan aku bunuh sekarang.  Selama aku pergi,  duduk lah disini dengan baik.  Tapi aku pastikan,  kau akan menyusul liam dan Justin " kata Carera lalu pergi meninggalkan Narani di ikuti yang lain.  Sementara itu 2 penjaga sudah Carera siapkan di depan pintu dan di dalam ruangan. 

Narani menangis,  dia tak tahu jika David adalah orang suruhan Carera.  Harus nya dia tidak terlalu baik pada David.  Dia terguncang, dia akan menyusul 2 sahabatnya.  Lalu apa yang akan terjadi pada orang tuanya.  Apakah ini dosa yang harus dia bayar karena nyaris menjual Carera dulu pada rekan bisnisnya. 





Sebuah keributan terjadi kala Carera melewati rumah sakit dimana Roland berada.  Matanya melihat Para perawat berusaha mengejar seseorang.  Carera dengan langkah cepat menuju ke arah para perawat.  Hingga matanya melihat sosok Roland yang tengah mengancam para perawat dengan pisau. 

"Apa yang terjadi? " tanya Carera

"Tuan roland mengancam semua orang nona. Kami berusaha menenangkan beliau tapi beberapa perawat malah terluka" ujar Seorang perawat wanita. 

"Roland!  Roland!  Ini aku Carera! " mendengar nama Carera,  Roland langsung menerjang wanita itu,  membuat para perawat was-was.  Saat Roland memeluk Carera disitulah, kesempatan mereka membius Roland. 

"Bawa kekamar ya " kata Carera

Carera menunggu Roland di luar kamar,  namun saat dia akan pulang.  Di depannya Sean dan Sen,  sejujurnya tidak tahu bagaimana harus bersikap. 

"Kalian juga datang? " kata Carera

"Ya begitulah " kata Sean sedangkan Sen menatap bingung bagaimana harus berekspresi kepada Carera yang sudah menghajarnya.  Mau marah tentu saja,  tapi dia tidak bisa melakukannya.

"Aku pergi " kata Carera namun Sean langsung menahan tanganya.  Dalam sekejap Sean menarik Carera menuju ke sebuah tangga darurat.  Sen sendiri tidak mengikuti dan memilih menunggu.  Disini dia juga sadar,  tak akan bisa memiliki Carera. 

"Aku harap kalian berdua menemukan jalan terbaik untuk hubungan kalian" Doa Sen lalu menemui perawat untuk bertanya soal Roland. 








Carera menunggu apa yang akan Sean katakan.  Sambil menatap lelaki yang berdiri di depannya.  Helahan nafas terdengar dari bibir Carera. 

"Sejauh mana kau akan melangkah?  Bukankah hubungan kita mirip pasangan Toxic? " ujar Sean yang membuat Carera terkejut.  Namun dia tidak menyangkal hal yang di katakan Sean. 

"Kau benar,  karena sifat kita maka dari itu hubungan kita mengarah kesana.  Kau keras aku juga sama,  aku harus dominan kau juga sama.  Satu sama lain tak mau kalah.  " kata Carera membenarkan semuanya. 

"Lalu? Apa yang akan kau lakukan? Ketika semua keinginan mu tercapai, kemana kau akan pergi dan apa yang akan kau lakukan?" tanya Sean

"Kemana saja, hidup ku akan bebas, jadi aku inngin menikmatinya tanpa peduli apa yang terjadi nantinya. " ujar Carera

Keduanya kembali terdiam dengan kepala yang penuh banyak kemungkinan yang akan terjadi.  Sean menatap Carera yang penampilannya sangat modis. 

"Aku harus pergi,  ada pekerjaan yang harus aku urus " kata Carera namun lagi dan lagi tanganya kembali di tahan oleh Sean.  Sebuah ciuman mendarat di bibir Carera.  Diaman sean memeluk erat pinggang Carera. 

'Kau pria gigih Sean,  tapi aku juga sama ' batin Carera

Tangan carera mengalung di leher Sean,  membakas ciuman dari pria yang menciumnya.  Apakah mungkin ini akan menjadi last memori untuk keduanya. 










Di sebuah markas tua,  seorang gadis menatap foto seorang lelaki.  Dengan tato yang menghiasi tangan, paha bahkam leher.  Gadis itu menempelkan foto yang menjadi targetnya.

Markas tua yang merupakan tempat dimana seorang wanita pembunuh bayaran tinggal.  Dia menatap Penuh seringai pada foto hingga sebuah peluru melesat mengenai tepat pada kepala. 

"Bos, orang yang membayar kita ingin anda membunuh pria itu secepatnya " seorang pria memberi tahu. 

"Ah,  kita akan segera membunuhnya agar pelanggan ku puas.  Lalu bagaimana dengan bayaran dari Tuan VOUGE ? " tanya wanita itu

"Sudah masuk dalam rekening bos,  tuan Roland juga ingin anda membunuh istri dari pria itu.  Karena sudah membuat putranya ROLAND masuk rumah sakit jiwa.  "

"Heh dendam pribadi ternyata,  ok siapkan semuanya" kata si wanita

Mata wanita itu menatap foto yang tak lain adalah SEAN dan CARERA.  Dia di bayar untuk membunuh psangan itu.  Baginya ini sangat mudah,  mengingat dia pembunuh perfesional.  Namun tahu kah dia bahwa dua orang yang harus dia bunuh sama menakutkan  seperti dirinya. 

"nona COSETTA semuanya sudah di selesai "

"Kita pergi " kata wanita yang bernama COSETTA PANKRIN. 













Tbc

Yahooo maaf kalau ada typo ya

Love Is Never Makes U Happy ( Sudah Terbit Dalam Bentul EBOOK );Donde viven las historias. Descúbrelo ahora