11

19.8K 1.9K 39
                                    


Liam tak bergeming kala merasakan pukukan Carera lagi. Namun dia tak mau kalah,  kamar mayat ini dia akan jadikan tempat tidur untuk Carera.  Namun Liam tak menyadari betapa berbahayanya sosok Carera yang sekarang. 

"Kenapa ini?  Kenapa?  Sudah menyerah kah?  Mana kekuatan mu?  Keluarkan dengan sepenuh tenaga untuk mengalahkan wanita lemah ini" kata Carera memprovokasi Liam.  Dan ya Liam termakan  Carera dengan tawa jahatnya langsung menendang Liam hingga pria utu membentur tempat mayat.

Carera menginjak kepala Liam lalu mengambil sebuah pemukul. Tak lupa Carera mengenakan sarung tangan cantik. Dia terlihat seperti Mafia sekarang .

6 Pukulan, Carera layangkan pada Liam pada bagian kaki. Sudah di pastikan kaki itu tidak akan bisa di pakai lagi. Setelah itu Carera berjongkok di hadapan Liam.

"Lihat aku menemukan racun ini di sakumu. " Liam menatap terkejut, racun yang harusnya dia suntikan ke Carera kini malah ada di tangan mangsanya.

"Aku sudah bilang, ingin merengut sesuatu yang berharga darimu kan? " Carera menyentuh tenggorokan Liam. Dia akan merengut suara Liam untuk selamanya. Liam ingin bangkit namun tubuhnya di pukul bak bola golf oleh Carera hingga terbatuk. Carera menginjak kepala Liam.

"Ja aku sempat menonton sebuah anime dimana karakter utamanya memberikan pertanyaan sebelum membunuh... Apa ya ? ...ah... Aku ingat 1000-7 ahahahhahahahah.... " tawa Carera membuat telinga Liam berdengung.

Bahkan dia mulai berhalusinasi melihat sosok Carera seperti seorang malaikat maut.  Bahkan lebih gila dia merasa melihat sosok iblis yang tengah siap mencabut nyawanya.  Carera mengeluarkan sebuah botol kecil,  dimana cairan bening terlihat. 

( cairan hanya karangan saya)

"Liam..  Saat cairan cantik ini masuk ke tenggorokan mu.  Maka BOOM!  KAU akan BISU UNTUK SELAMANYA " LIAM gemetar kala mendengarnya,  dia berusaha untuk kabur namun Carera langsung menginjak kepala Liam.

"Kalau begitu aku akan beri pertanyaan,  sama seperti KANEKI akan aku pinjam pertanyaan nya.  " Carera membuka tutup Botol kecil itu dia membalik badan Liam dan menginjak tenggorokannya.  Sontak Liam kesulitan bernafas karena tenggorokannya di injak.

"1000-7? Sama dengan berapa? " Liam tak bisa menjawab karena nafasnya tersendat. Carera mendekatkan telinganya agar bisa mendengar jawaban.  Namun Liam tak kunjung memberi jawaban.

"Aku ulangi 1000-7 sama dengan berapa" tanya Carera

"Ehuh.... 9..9...6..uhuk... "

"Hah?  Kau tidak LULUS SEKOLAH YA..  SEKALI LAGI 1000-7?" TANYA Carera

"Uhuk... Uhuk... 98...7" Karena Kesal akhirnya,  Carera dengan tangan cantik berbalut sarung tangan.  Menuangkan Cairan itu ke mulut Liam yang terbuka.  Terdengar suara Liam menelan cairan. 

"KAUH... UHUK... IB... LISH...UHUK" Liam terbatuk bahkan dia tak bisa menggerakan tubuhnya.

"Kau tidak mati adik liam,  aku hanya meminta bayaran atas perlakuan mu dulu.  Sekaligus menutup mulutmu selamanya agar tak bisa memberi informasi" Carera melihat tangan Liam yang menganggur,  langsung menyeringai.  LIAM menggelengkan kepalanya,  kala Carera menatap Nafsu pada tanganya.

Crak!!!

2 tangan itu patah karena di injak oleh Carera.  Dengan santai,  Carera membersihkan dirinya.  Memastikan tidak ada noda apapun di baju hingga celana bahkan sepatu.  carera meninggalkan Liam yang tergeletak..

"Bye bye" Carera keluar,  setelah memastikan tidak ada apapun.  CCTV juga tak menyorotnya karena tidak ada jangkauan.  Carera agak memutar agar CCTV tidak memeprlihatkan dia keluar dari Ruang mayat. 










Justin terus mengumpat kala Liam tidak kembali sama sekali.  Dia mencari dimana Liam namun tidak ketemu bahkan seluruh orang dia tanya.

Hingga suara roda, terdengar begitu nyaring. Justin melotot Kala melihat sosok temanya terbaring dengan kondisi mengenaskan.  Justin langsung menyusul para perawat yang membawa sahabatnya.

"INI PASTI ULAH!  WANITA ITU CARERA!!!!! " teriak justin menggema. 








Justin terus mencari kemana Carera karena dia yakin jika wanita itu lah yang melakukan ini.  Hingga saat dia masuk Lobi dia melihat Carera dengan seorang pria. 

"CARERA !" Justin mendekati Carera dan langsung melayangkan tamparan.  Hal itu membuat Carera terhuyung dan jatuh. 

Bhug

"APA YANG KAU LAKUKAN BA**S*T! " pria yang memukul  justin adalah Roland.  Suara kegaduhan terdengar,  hingga membuat keributan di area lobi.  Carera bersembunyi di belakang Roland dengan wajah begitu ketakutan. 

"Kau membunuh LIAM KAN!  KATAKAN!  DASAR WANITA BAJINGAN!!! " seluruh perawat dan orang yang ada di sana menatap Justin yang menuduh Carera. 

"HAH?  UNTUK APA CARERA MELAKUKAN ITU!  DIA BAHKAN BERSAMAKU!  DIA BAHKAN MENOLONG KAKEK DI SANA YANG KESULITAN DENGAN KURSI RODA.  MEMBUNUH APANYA! " Roland tak terima jika orang yang dia sukai di tuduh melakukan Hal keji. 

"Benar itu benar,  dia menolongku tadi,  bagaimana bisa dia membunuh.  Apalagi dia wanita baik bahkan bajunya bersih tak ada noda darah" kata sang kakek memberi pembelaan. 

Namun justin tak terima dia terus mengutuk dan menuduh Carera. Hingga suara bariton dari Sean mengusik pendengaran.

"Sean!  Istrimu itu psychopat!  Kau harus ceraikan dia! Dia juga membunuh Liam di juga membuat Kiran jadi cacat DIA ORANG NYA DIA!!! " Teriak Justin,  Sean menatap datar Justin.

Sret......... BHUG!!!

"Tutup mulutmu ini sudah kelewatan,  aku kenal Carera dengan baik.  Bahkan Sedari awal kalian merundungnya pun aku tahu Carera tidak mungkin melakukan hal itu.  Kau terlalu membenci istriku Justin,  rasa bencimu sudah kelewatan! " Datar Sean

Semua juga langsung menggunjing perbuatan justin karena kasar pada wanita.  Sean dengan wajah tegas menarik Carera,  karena dia melihat Roland bajingan sialan yang sok jaadi pahlawan untuk istrinya. 

Saat dalam pelukan Sean,  Carera menatap Justin.  Seringai terlihat,  dengan gerakan bibir, Carera mengatakan. 

'Liam akan mati,  selanjutnya adalah kau' Carera


Justin mengepalkan tanganya,  Dia langsung pergi dari sana dan menghubungi kepolisian.  Dia pastikan akan mengungkap ke jahatan Carera.  Dan dia juga memastikan akan membunuh Carera.  Wanita itu menggagal kan segala rencananya.

Sean menarik wajah Carera yang terlihat sedih.  Bahkan dia menyentuh pipi Carera yang di tampar oleh Justin. 

"Maaf,  kita pulang" kata Sean mencium puncak kepala Carera.  Roland mengepalkan tanganya,  dengan wajah kesal dia meninggalkan pasangan itu.

' Lebih seru dari dugaan ku. .... Hihihi... ' batin Carera.













Tbc

Yahoooo

Love Is Never Makes U Happy ( Sudah Terbit Dalam Bentul EBOOK );Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang