30

11.3K 1.2K 23
                                    



Kabar duka mengiasi layar kaca,  kala seorang CEO dari perusahaan terbaik meninggal dunia karena insiden korsleting kabel.  Polisi menduga jika sebuah kabel mengalami kontraksi dengan Air hingga membuat tegangan arus pendek terjadi. 

Bukan hanya itu,  mayat Tuan Lody ditemukan hangus terbakar bahkan hanya menyisakan kerangka yang tak sepenuhnya bisa didapatkan.  Menurut saksi,  asap mengepul dikediaman Tuan Lody,  dan saat itu para pekerja tengah di tugaskan memberishkan Vila oleh Sean. 

Polisi tak bisa melanjutkan kasusnya,, di karena kan bukti paling kuat mengarah pada Korsleting listrik.  Jadi bisa dikatakan murni karena kecelakaan.  Ada juga jasad wanita di sana yang sama hangusnya menjadi debu. 

Suasana berkabung,  tengah dijalankan,  foto yang di bingkai di iringi karangan bunga.  Carera berdiri di sebelah Sean,  banyak ucapan bela sungkawa tertuju pada Sean.  Dan hal itu di tanggapi begitu sempurna oleh sean. 

Namun di mata Carera raut wajah sean adalah kebohongan.  Dia bahkan sejujurnya terlihat tidak peduli akan kematian ayahnya.  Acara pemakaman juga di hadari Sen dan Narani,  justin tidak mungkin datang mengingat skandal gila yang menerpanya. 

Sen tahu 100% pembunuh tuan Lody adalah Sean.  Karena kebenaran soal Ciela dan kematian Ciela tak mungkin Sean diam akan tindakan kejam ayahnya.  Narani sendiri ingin cepat-cepat pergi,  dia sudah ada janji dengan David. 

Carera melihat wajah gelisah seperti remaja kasmaran milik Narani hanya tertawa remeh.  Narani benar-benar jatuh cinta dengan David.  Sejujurnya jika Carera menilai,  David lebih cocok dengan Bella.  Yang sekarang ikut mengurus panti. 

Usai sesi pemakaman,  Sean masih menangani tamu di ikuti Carera.  Keduanya di sibukan hingga larut malam.  Hingga acara usai,  sean masuk ke dalam kamar.  Carera melihat sean merebahkan diri,  dia mana peduli.

"Kau yang membakar rumah itu kan? " kata Carera membuat Sean membuka matanya. 

"Jika iya,  kau mau apa?  Sama - sama membunuh tak usah terlalu kaget" jelas Sean

"Kaget?  Aku biasa saja,  dari awal aku sudah yakin kau yang membunuh.  Wajah mu tak cocok ber akting sedih di depanku" kata Carera membuka dress nya lalu mengambil baju tidur.  Sean menahan tangan Carera yang hendak memakai baju. 

"Kau juga membakar panti milik Roland kan?  Kemana kau membawa Roland? " perkataan Sean langsung menbuat Carera terkejut.  Dengan gerakan cepat carera menarik tangan sean hingga terlihat posisi Sean mebelakanginya tak lupa tangan yang ada di belakang punggung. 

Carera mendorong Sean hingga terjatuh di atas kasur,  wajah datar Carera menyiratkan ketidak sukaann atas kelancangan Sean yang tahu akan aksinya. Padahal saat itu carera yakin 100% tak ada anak buah Sean di sana. 

"Kau bedebah!  Tutup mulutmu,  karena kau sudah tahu hal itu.  Jika sampai 1 informasi saja lolos dari mulut mu.  Akan aku pastikan kau ikut menyusul ayah mu" kata Carera sambil menginjak kepala Sean dengan kakinya.  Sean hanya tertawa akan perkataan Carera. 

Dia membalik badan lalu menarik Carera membanting si gadis di atas kasur.  Sean melihat carera dari wajah hingga tubuhnya.  Istrinya,  sempurna memang sejak dulu sempurna. 

"Kita suami istri tapi tak pernah berhubungan s*x bagaimana sebagai tanda tutup mulut.  Kita melakukannya,  kita sudah sah menjadi suami istri jadi tak ada kata pemerkosaan di hubungan itu" ujar Sean menyentuh leher dan pipi Carera. 

Wajah datar dan senyum miring Carera berikan.  Sean memanng seorang bajingan mustahil menjinakan manusia di atasnya tanpa usaha yang besar. 

"Tak masalah,  namun aku tidak mau hamil.  Jika kau dengan sengaja melakukan tanpa pengaman maka.  Alat kelamin mu yang aku potong tidak peduli apapun pembelaan mu" kata Carera mengalungkan tanganya di leher Sean. 

Hari berkabung berubah menjadi hari menggairahkan untuk sean dan Carera.  Karena untuk pertama kalinya mereka melakukan hubungan suami istri.  Namun sebagai syarat harus menggunakan pengaman. 

Carera menarik rambut Sean kala pria itu tak bisa berhenti melakukannya.  Pria bajingan dan sialan tersemat di tiap kegiatan mereka.  Tak ada jeda sama sekali,  kamar berantakan bahkan alat kontrasepsi. Berserakan di lantai,  nafas Carera tercekat kala dia berada di pangkuan sean.  Dia memeluk lelaki itu dengan erat.  Tubuhnya penuh dengan bercak merah.  Sean pun tak kalah,  mereka melihat ke arah jendela. 

Terlihat warna langit menjadi Orange,  dimana pagi akan tiba.  Sean melihat Carera yang tertidur di pangkuanya tertawa.  Mencium bibir Carera dengan lembut.  Sean menarik diri dan menidurkan sang wanita.  Dia juga butuh tidur,  dengan memeluk si wanita mata Sean terpejam dengan lelap. 






Roland berhasil Kabur,  sejujurnya dia kabur dengan sengaja.  Bella dan David di ikuti Rzen.  Sudah menyelesaikan tugasnya dengan memposting sebuah foto.  Dimana terdapat Caption,  CEO YANG TERLLIBAT SKANDAL BESAR,  TENGAH BERSENANG - SENANG.  

Tatapan jijik Roland lihat di sekitarnya, banyak yang menatapnya penuh benci.  Seorang wanita tua melempar sayur ke arah Roland. 

"DASAR PREDATOR,  PRIA IBLIS,  MATI SAJA!  TEGANYA MENJUAL ANAK-ANAK DEMI UANG! " umpat si nenek,  lalu di ikuti yang lain. 

Sen yang kebetulan lewat melihat kejadian itu.  Langsung menuju Roland,  yang meringkuk bak bayi.  Tubuh kurus,  pipi tirus,  mata yang menyiratkan ketakutan.

"Roland ini aku Sen,  kau bisa ikut aku" Sen menjelaskan akan membawa roland ke polisi.  Hal itu langsung di iyakan masyarakat.  Bukan polisi tujuan Riland tapi,  dia akan mebawa Roland ke rumah sakit untuk menge cek ke adaan mental lelaki ini. 

"Dia sudah di fase kronis " ujar Sen membawa Roland ke rumah sakit. 




Di dekat Jembatan Rzen menatap perumahan.  Dia menghembuskan asap rokok.  Dia senang karena Roland mendapat bayaran mahal atas prilaku sintingnya.  Sekarang hanya tinggak Narani saja.

"Sendirian? " sebuah suara membuat Rzen kaget.  Pria denganw ajah tegas dan setelan jas mahal.

"Bukan urusan mu harusnya " kata Rzen

"Kau orang yang to the poin,  aku Doma kau Rzen bukan?  Aku tahu kau dari Carera " kata Doma

"Lalu? " sewot Rzen

"Bagaimana ya,  aku tertarik padamu" kata Doma mendekati Rzen.  Seketika tawa Rzen pecah,  dia menarik Jas Doma. 

"Seberapa banyak kau bisa memberiku? " tanya Rzen

"Sebanyak yang kau mau " kata Doma yang membuat Rzen tertawa.

"Buktikan begitu,  kau terlihat sepeti Om Om.  Sebenarnya bukan seleraku,  tapi jika cocok kenapa tidak" kata Rzen menarik dasi Doma.

"Kau juga menarik,  sebagai anak nakal " tambah Doma hingga keduanya tertawa bersama. 






Tbc

Karena test Kanji ku udah lese bisa up banyak.  Tapi bertahap ya,  soalnya minggu depan sibuk lagi aku ikut test N5 soalnya

Love Is Never Makes U Happy ( Sudah Terbit Dalam Bentul EBOOK );Where stories live. Discover now