Chapter 29.

1K 160 11
                                    

-Akademi Startia.

Hanya ada suara serangga malam dan cahaya lilin dari dalam perpustakaan. Buku-buku bertumpuk menjadi satu seakan mempertegas berapa lama Noah sibuk membaca.

Namun satu kesamaan diantara buku yang dia baca, semuanya adalah tentang kutukan.

Noah memijit kepalanya yang mulai berdenyut karna sudah sejak tadi membaca, "Ah, ini melelahkan. Sialan, kenapa aku bisa-bisanya tertarik. Aish! Ck!" Decaknya kesal pada diri sendiri.

-Kutukan kematian merupakan sebuah kutukan yang sudah ada sejak dahulu kala, kutukan ini tidak membuat yang terkena kutukan mati. Melainkan, orang yang dicintai korbanlah yang akan menderita dan mati secara perlahan. Jenis kutukan semacam ini digunakan oleh para Warlock yang sangat mahir dalam bidang sihir hitam.

"Ck, kenapa harus orang-orang menjijikan itu?! Arrrggghh!" Noah mengacak-acak rambutnya frustasi saat membaca ada nama Warlock disana.

Ia menopang kepalanya dengan sebelah tangan dan mengedarkan pandangannya kesegala arah diperpustakaan, kosong. Tidak ada orang lain selain dia disini, mungkin hanya lilinnya saja yang menyala di perpustakaan seluas itu.

"Jika ada guru yang menangkap ku bisa habis, apa ku bawa saja bukunya ke kamar?" Gumamnya menatap tumpukan buku yang belum selesai ia baca.

"Aku tidak tau masih ada orang lain disini."

Noah tersentak, perlahan ia melihat kearah datangannya suara yang mengagetkannya. Disana Noah melihat seorang gadis seusianya dengan gaun tidur putih dan kain membungkus bahunya dan lilin yang dia pegang, netra biru mudanya berkilat didalam gelapnya perpustakaan, "Putri Luna? Apa yang anda lakukan disini?" Tanya Lucion dengan nada malas.

Putri Luna, putri yang kecantikannya sudah terlihat bahkan sejak dia masih usia belia. Rambut putih merah mudanya bersinar bahkan dalam gelapnya malam, dengan netra biru muda yang indah, dan wajahnya yang sangat cantik.

"Saya yang harusnya bertanya padamu bungsu Traxeus. Apa yang anda lakukan disini?" Luna berjalan dengan langkah ringan menuju salah satu rak yang ada dibelakang Noah.

"Apa ilegal untuk seorang siswa berada dalam perpustakaan?" Tanya balik Noah. Ia diam-diam memperhatikan bagaimana Luna memilih satu diantara buku yang akan dia baca.

"Kurasa itu tidak ilegal. Hanya saja itu kurang wajar, setauku perpustakaan biasanya kosong sejak jam 18.00-20.00 . Hanya segelintir orang yang biasanya ada didalam perpustakaan diatas jam itu," jawab Luna. Ia berjalan menuju salah satu kursi setelah memutuskan buku yang akan dibacanya.

"Wow, anda bahkan menghapal waktu perpustakaan kosong? Tampaknya anda sering datang kesini? Heh?" Ujar Noah. Ia memperhatikan bagaimana Luna fokus membaca tanpa meliriknya sekali saja.

"Anda benar, saya sering berada disini," jawab Luna.

"Kenapa?"

"Untuk apa anda penasaran?"

"Hanya saja mengejutkan melihat anda yang selalu ada didekat pangeran Luca sekarang sendirian, saya hanya penasaran mengapa putri Luna bisa sering datang kesini."

Hening sejenak, hanya suara halaman buku dibalik yang menemani heningnya malam itu. Sementara Noah ia hanya memperhatikan gerak gerik putri disampingnya.

"Karna aku suka bulan."

Noah mengerinyitkan dahi, "Alasan apa itu?"

"Memang terdengar aneh, hanya saja dari perpustakaan ini aku bisa menikmati waktu sendiri sambil menatap bulan yang bersinar indah disana." Luna mengalihkan pandangan kearah jendela dimana diluar sana ada bulan yang bersinar diantara kegelapan malam.

Our Papa Is A Grand Duke!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang