Chapter 28

1K 204 7
                                    

Aku up cepat kli ini! Haha beberapa hari kedepan soalnya mungkin saya bakal krisis kuota makanya cepet2 up biar keluarga Traxeus nyatu dan kalin gak penasaran dan greget pengen keluarga mereka kumpul lagi!

_____

Masih ingat dengan keluarga kerajaan? Kalian mungkin sudah mengenal pangeran mahkota, pangeran ketiga, putri pertama, dan putri terakhir. Kuharap kalian tidak lupa pada mereka.

Ruang rapat Istana.

Aneal memainkan pulpen miliknya, sejak tadi ia berada diruang rapat bersama dengan para bangsawan yang tengah melakukan rapat. Sebagai calon kaisar berikutnya Aneal kadang menggantikan ayahnya untuk memimpin rapat, dan begitulah mengapa ia bisa berakhir disini bersama para bangsawan.

Ia menghela nafas jengkel saat mengingat alasan apa yang dikatakan ayahnya agar ia mau menghadiri rapat, "Tolong urus rapat kali ini ya Aneal, anggap saja latihan untuk menjadi kaisar." Padahal Aneal tahu sekali apa yang tengah dilakukan ayahnya sekarang ini.

"Ayah sialan," gumamnya sambil memutar bola mata malas. Pandangannya mengabsen setiap bangsawan dan tokoh penting yang hadir, namun ada yang kurang; Sosok Grand duke Traxeus. Aneal tak perlu pusing memikirkannya, sosok itu memang jarang mengikuti rapat paling hanya datang beberapa kali jika kaisar hadir.

"Yang mulia."

Aneal tersadar dari lamunannya saat ada yang memanggil, ia mengangkat sebelah alisnya pertanda bertanya.

"Kami mendapatkan informasi bahwa ditemukan tanda-tanda para warlock diwilayah kekaisaran-"

Aneal mengangkat tangannya hingga sang pelapor berhenti bicara, "Apa maksudmu 'para'?"

Sang pelapor nampak berkeringat dingin, "Pihak kuil melaporkan bahwa aktivitas warlock kali ini benar-benar melonjok, mereka menduga bahwa hal ini sebabkan oleh beberapa warlock."

Aneal memikirkan dalam hati, kekaisaran Scarlaten adalah tempat dimana warlock dan mana hitam akan langsung dilenyapkan jika ketahuan. Padahal dulu kaisar pertama menggunakan mana hitam juga, namun seiring berjalannya waktu dan ajaran dewa-dewi yang berkembang warlock dan mana hitam resmi dihapus dalam bayang-bayang kekaisaran. Bahkan ada sebuar Ordo yang bergerak langsung dalam membasmi warlock dan mana hitam.

Sedetik kemudian Aneal tersenyum misterius, "Yah, kurasa kita sudah lama tidak bersih-bersih. Ketua pengawal, panggil pangeran kedua, katakan ini perintah resmi dari kekaisaran. Sudah lama dia hengkang dari tugasnya menjadi pangeran."

Ketua pengawal yang disebut mengangguk pertanda mengerti.

Ide baru muncul dikepala Aneal, "Dan juga, setelah ini aku ingin bicara dengan Grand duke Traxeus."

Semua orang yang ada disana berpandangan bingung, apa yang direncanakan pangeran mahkota kali ini?

▪▪▪

Kediaman Traxeus nampak geger kali ini, apalagi dengan satu kehadiran anggota keluarga tambahan yang makin membuat orang-orang bertanya; siapa gerangan wanita itu?

Ruang makan keluarga Traxeus sejak tadi hangat dan harmonis saja, mereka mengabaikan bisik-bisik para pelayan yang melihat satu lagi anggota tambahan dimeja makan.

Lauren dengan senyum tanpa bebannya duduk di dekat Asgar, sang suami. Tepatnya disamping kanan bersama Clarissa yang sejak tadi hanya menunduk canggung.

"Waah tak kusangka Lucion kamu sudah sebesar ini, padahal dulu kamu sangaat kecil," ujar Lauren pada putra sulungnya itu.

Lucion tekekeh sejenak mendengar apa yang dikatakan sang ibunda, "Aku juga tidak menyangka, ibu masih hidup."

Our Papa Is A Grand Duke!Where stories live. Discover now