WTL #9

1K 73 36
                                    

yang baca udah 5k dooonggg 🤩

• W O U N D I N G   T O   L O V I N G •

"Jeano. He's my boyfriend."

Jilan menatap Jeano takut, sedangkan yang di tatap menunjukkan smirk nya.

"Oh? Lo pacarnya? Gue Aleo, we're friends since childhood. Nice to meet you." seru Aleo ramah, mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Jeano hanya menatap tangan Aleo, "It's not nice to meet you." jawabnya singkat, lalu meminta Jilan untuk keluar bersamanya.

"Wait, hold on. Gue tau lo pacarnya Jilan, but her mother entrust her to me."

Jeano menaikkan sebelah alisnya, menatap Aleo dengan congkak, "Terus? Dia sendiri mau kok ikut sama gue." jawabnya sambil melirik Jilan.

Jilan meringis kecil, lalu ikut ke sisi Jeano. Hal itu membuat Jeano tersenyum menang, "Know your place." serunya pada Aleo, lalu pergi keluar bersama Jilan.

Jeano mengeluarkan vape dari saku jaketnya, menghisap nya pelan dan menghembuskan nya. Keduanya berasa di taman yang tak jauh dari rumah Diva.

"So, it's a girl, huh?" ejeknya, terkekeh mengintimidasi sambil melirik Jilan.

"Gue minta maaf."

Jeano mendecih, "Gue kurang apa sih, Lan? You wanna go to the party? Ask me! Sesusah itu buat nggak deket sama cowok lain? Lo gatel?" sarkas nya, lelaki itu masih mengalihkan tatapannya dari Jilan.

"Lo nggak denger dia temen kecil gue?"

"Fuck off. Gue nggak peduli dia siapa lo. Just, stay away from other man." kesalnya, walau lelaki itu belum memakai nada tinggi.

"Tuh cowok juga nggak bakal lama lagi bakal bawa lo ke hotel. Like he did. Atau lo malah suka digituin?" lanjutnya.

"Jangan sembarang—"

"Lo yang sembarangan deket-deket cowok, Jilan!" potong Jeano, sedikit membentak. "Udah bagus-bagus gue nerima lo yang rusak, gue jaga lo supaya nggak makin rusak. Lo malah deketin cowok sana-sini. Giliran di pake ngadu nya ke gue."

"Guna nggak lo punya cowok banyak?! Ada yang bisa bantuin lo kayak gue? Jangan lupa gue ngapain aja buat lo, Jilan. Know your place, Lan. Lo udah dipake, no one would accept you except me."

"Lo nggak perlu dengerin kata-kata dia." tiba-tiba Aleo datang dari belakang mereka, sedikit berteriak hingga membuat keduanya menoleh. Aleo berjalan mendekat,

"There are men who would accept you." lanjutnya, "That's ridiculious kalo cowok liat cewek dari virginity nya doang." ucap Aleo diakhiri kekehan kecil. Jeano menatap tak suka lelaki itu, memasukkan vape kembali ke dalam sakunya.

"Lo kalo jadi pacarnya yang bener aja. Jangan malah ngungkit-ngungkit masa lalu dia. You're just giving her wound, not love." kesal Aleo, mendorong dada lelaki itu agar menjauh dari Jilan.

"Besides, cowok mana yang ngerendahin pacarnya sendiri. Becus nggak lo jadi cowok?" sarkas Aleo, tak terima Jeano yang merendahkan Jilan.

"Stop!" Jilan mengambil langkah cepat, enggan keduanya bersitegang lebih lama, Jilan maju untuk memisahkan keduanya. Bisa gawat jika Aleo dan Jeano bertengkar, Aleo pasti kalah.

Wounding to Loving | Lee JenoWhere stories live. Discover now