Epilog

882 97 4
                                    

Suasana meriah kini terasa dalam gedung dengan dekorasi pernikahan yang sangat mewah, bukan pernikahan jihoon dan soonyoung melainkan pernikahan jaemin dan jeno yang diadakan bersamaan dengan tanggal pernikahan jihoon dan soonyoung satu tahun lalu.

Ya jihoon dan soonyoung memang sudah menikah satu tahun lalu atau lebih tepatnya dua bulan sejak mereka bertemu dan soonyoung mengajukan lamaran dadakan bahkan saat hari pernikahan Jeno dan jisung masih tak menyangka bahkan jaemin, haechan dan renjun juga sama.

Bahkan kisah masa menjalin hubungan kekasih mereka hanya satu bulan karena satu bulan setelahnya mereka sudah mempersiapkan pernikahannya dan beruntungnya Jeno, jaemin, renjun dan haechan adalah soonyoung orang yang baik dan setia terlebih lagi soonyoung bersikap manis hanya pada jihoon dan mereka berlima termasuk jisung

"Selamat ya kalian berdua, aku jadi terhura"ujar jisung
"Terharu Han jisung"ralat haechan
"Haiss manusia ini seperti alat pendeteksi kesalahan saja"ujar jisung
"Kata-kata mu memang salah bodoh dan lebih bodoh lagi kau berurusan dengan inspektur kepolisian yang mana manusia beruang ini sangat teliti bahkan kelewat teliti"ujar renjun
"Ah aku lupa"sahut jisung
"Kapan kalian bertiga akan menyusul?"tanya jihoon
"Tahun depan"serempak jisung, renjun dan haechan
"Kenalkan dulu calonnya pada ku dan jihoon"ujar soonyoung
"Memang kalian ada calonnya?"tanya jaemin
"Tentu saja ada tapi memang lagi perjalanan bisnis saja"ujar haechan
"Kalian tahu? Kekasih haechan seorang pengusaha muda"ujar renjun
"Yak kau juga sama, kekasih mu bahkan punya maskapai penerbangan sendiri merendah untuk meroket ya kau"kesal haechan
"Kalau kau han?"tanya soonyoung
"Aku tinggal comot saja dijalan kalau ada yang tampan ku bawa pulang dan bertemu dengan Hyung"sahut jisung santai
"Astaga bocah ini"keluh soonyoung
"Han kalau bisa cari yang tampannya wah"ujar jihoon

Jisung hanya menganggu sebetulnya jisung juga bingung karena ia terlalu bosan untuk ditanyai kapan menikah ketika semua temannya sudah memiliki suami atau paling biasa kekasihlah.

Soonyoung mengajak jihoon untuk duduk membiarkan sang pengantin baru dan tiga lainnya berkeliling mencari makanan atau relasi dengan orang baru.

"Apa han akan betulan melakukan itu?"tanya soonyoung
"Tentu saja tidak, Han hanya muak ditanya kapan menikah atau dimana kekasihnya makannya ia menjawab seperti itu"ujar jihoon
"Aku jadi takut, anak itu walau kadang tingkahnya buat mata geleng sendiri kalau dapat pasangan yang tidak baik aku juga tak rela"
"Han pasti dapat pasangan yang baik dan cinta padanya tenang saja, hanya saja jangan tanyakan mengenai pernikahan atau kencan dengannya nanti moodnya hancur kembali"
"Pengertian sekali istri ku ini"
"Tapi soon yang aku bingungkan adalah sejak kapan dua bocah suka bertengkar itu memiliki kekasih disaat renjun sibuk dengan pasiennya dan haechan sibuk dengan kasusnya?"
"Mungkin mereka bertemu saat tak sengaja"
"Atau mereka asal comot di jalan seperti kata jisung"
"Kenapa malah kau yang berfikiran seperti itu sekarang"
"Ya kan bisa saja, dua orang itu bisa dikategorikan dalam kata gila bahkan dulu guru di sekolah mereka saja di tarik untuk jadi pemeran ibu tiri padahal laki-laki"
"Ya kalau itu aku tak tahu, tunggu saja mereka membawa kekasih mereka kehadapan kita"

Ya terkadang pemikiran aneh memang sering masuk dalam kepala keduanya entah itu jisung atau empat bocah nakal yang saat ini sibuk bertengkar karena memperebutkan udang tempura padahal masih banyak disediakan memang dasarnya saja mereka malas mengambil kembali.

Kisah mereka berdua usai sampai disini sejauh apa pun dan dimana pun orang ditakdirkan untuk kalian pasti akan kembali untuk kalian meski harus melewati ribuan bahkan jutaan tahun dan kehidupan sekali pun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
End

MerveilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang