15

674 102 8
                                    

Kamar ratu Lee kini menjadi tempat dimana jihoon dan empat bocah nakal itu duduk bersama dan tidur juga, raja Yoon tak memberikan kamar lain untuk jihoon dan empat bocah nakal itu jadilah mereka tidur dalam satu kamar bersyukur kamar ratu Lee luas jadi cukup untuk mereka berlima.

"Maaf ya jika kalian harus berbagi tepat tidur dengan ku disini"ujar jihoon
"Tak apa Hyung itu lebih baik dari pada kita tidur di kandang kuda"ujar haechan
"Hyung kurasa kerajaan ini termasuk kerajaan miskin karena tak mempunyai banyak kamar"celetuk renjun
"Lebih baik kita bersama Hyung, setidaknya kita bisa melawan orang yang bersikap jahat pada mu bersama"ujar jaemin
"Itu benar, aku akan tidur di baku itu saja, ji Hyung dan yang lain bisa tidur di tempat tidur"ujar Jeno
"Tentu saja, akan bahaya jika kau mengajak jaemin tidur disamping mu"celetuk renjun
"Haiss...gunakan mulut tajam mu itu besok pagi saja Jun pasti akan seru"ujar jihoon
"Kau tak akan melarang Hyung"ujar renjun tak percaya
"Ani...aku punya banyak kebebasan disini"sahut jihoon.

Malam semakin larut renjun dan yang lain sudah tidur dengan nyenyak ya mungkin juga karena faktor kelelahan jadi mereka bisa tidur lebih awal karena bisanya mereka akan tidur lewat dari tengah malam.

Jihoon keluar dari kamar ratu Lee setelah memastikan ke empat bocah nakal itu tidur dengan tenang, tujuan utama jihoon adalah taman istana awalnya jihoon ingin ke tempat dimana ibunya dulu sering duduk namun melihat tempat itu semakin berbeda jihoon jadi malas.

Bangku taman air mancur menjadi tempat dimana jihoon duduk dengan tenang melihat air mancur yang tak berubah sama sekali, masa bodoh dengan dingin karena jihoon sudah terbiasa akan itu.

"Disini dingin dan kau tak pakai baju hangat?"tanya soonyoung datang dari belakang
"Aku sudah terbiasa akan itu"sahut jihoon
"Boleh aku bergabung?"
"Tak ada yang melarang mu"
"Aku tak tahu jika kau putra dari raja Yoon?"
"Kau tak bertanya pada ku mengenai itu bodoh"
"Sudah lama tak bertemu kenapa kau jadi dingin seperti ini? Terakhir kau masih bersikap manis dengan ku"
"Biar saja"
"Kau tak rindu pada ku"
"Haiss...salah sendiri tak mengirim surat padahal aku berharap kau mengirim surat untuk ku"

Soonyoung menarik jihoon masuk dalam pelukannya pria sipit itu juga sangat merindukan jihoon, bukan maksud soonyoung tak ingin mengirimkan surat hanya saja soonyoung sungkan untuk meminta tolong pada wonwoo.

Jihoon membalas pelukan soonyoung dengan erat, ia sempat kesal karena soonyoung tak mengirim surat padanya jihoon pikir soonyoung sudah melupakannya atau menemukan orang baru.

"Aku merindukan mu jihoon"ujar soonyoung
"Aku juga begitu"sahut jihoon
"Apa desa baik-baik saja? Kalian juga baik-baik saja kan?"
"Desa aman tak ada yang salah karena empat bocah nakal itu sudah melaksanakan tugas mereka dengan baik, aku baik-baik saja dan empat bocah nakal itu aku hanya bisa mengatakan jika renjun dan haechan sedang patah hati"
"Siapa yang membuat rubah dan beruang manis ku itu patah hati"
"Entah mereka tak memberitahu ku yang pasti sejak kau pulang mereka berdua tak berhenti mencari kesibukan diri...kau sendiri bagaimana?"
"Aku baik meski awal kedatangan ku sempat kesal, hyunjin, Felix dan seungmin juga baik hanya saja jisung sedikit berbeda beberapa hari ini"
"Mungkin sedang merindukan seseorang"
"Mungkin...ji suka dengan hadiah ku"
"Tentu saja, cantik tapi kau bodoh tak memberikan langsung pada ku malah kau berikan pada renjun"
"Aku takut kau tak suka"
"Hasil tempaan mu bagus soon"

Soonyoung dan jihoon memilih untuk mengobrol panjang lebar menghabiskan malam dengan bertukar cerita tanpa menyadari seseorang melihat mereka dari balkon kamar istana dengan tatapan sendu dan benci.

"Yoonji-ya apa yang ku lakukan sudah benar? Melihat wajahnya mengingatkan ku pada mu yang memilih untuk pergi daripada membiarkannya mati"
.
.
.
Pagi tiba dengan begitu cerahnya jihoon dan empat bocah nakal itu sudah bangun lebih dulu dari pada yang lain mereka memilih untuk jalan-jalan disekitar istana sebari menunggu jam sarapan hitung-hitung sebari menikmati matahari terbit.

MerveilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang