6

745 96 7
                                    

Hari berlalu dengan cepat tak terasa jihoon sudah menampung soonyoung selama dua Minggu sejak soonyoung ditemukan oleh jaemin dan haechan di hutan dan selama dua Minggu itu yang jihoon lakukan hanya berjalan-jalan mengelilingi desa atau sekedar bersantai di kastil.

Pagi ini jihoon di temani renjun untuk sarapan bersama mengingat mereka berdua terlambat bangun, Jeno dan haechan mengajak hyunjin dan Felix  berkeliling desa, jaemin memilih untuk mengajak seungmin untuk jalan-jalan ke pasar.

"Kau terlambat bangun Jun?"tanya jihoon santai
"Heum aku tidur pukul tiga tadi"sahut renjun
"Selamat pagi tuan Lee...tuan Huang"sapa jisung sopan
"Selamat pagi, duduklah.. kau tak ikut jalan-jalan dengan seungmin, Felix dan hyunjin?"tanya jihoon santai
"Tidak tuan Lee, saya tidak bisa meninggalkan soonyoung Hyung sendirian"sahut jisung sopan
"Kau panggil tuan lagi ku penggal kepala mu"celetuk renjun
"Panggil Hyung saja, kau seusia renjun juga...kalian sudah mengirim pesan untuk keluarga kalian?"tanya jihoon
"Hari ini paman Choi akan ke wilayah kerajaan kalian untuk mengantar pesanan aku bisa bantu berikan surat untuk keluarga kalian"jelas renjun
"Mungkin itu untuk hyunjin, Felix dan seungmin"sahut jisung
"Kenapa begitu?"bingung jihoon
"Mereka yang masih punya keluarga, hyunjin harus memberi surat pada istrinya sedangkan Felix dan seungmin juga harus mengirim surat pada suaminya"jelas jisung
"Lalu kau tak ingin mengirim surat untuk keluarga mu juga"ujar jihoon lagi
"Aku sudah mengirim surat ku setiap hari jadi tak perlu mengirim surat lagi...keluarga yang ku punya hanya soonyoung Hyung"sahut jisung canggung
"Maaf bukan maksud Ku"sesal jihoon
"Tak apa Hyung, Hyung juga tidak tahu bukan"sahut jisung
"Nanti sore mau ikut dengan ku?"tawar renjun
"Kemana?"bingung jisung
"Kita pergi ke kedai arak yang terkenal disini"sahut renjun santai
"Yak kau itu jangan sering minum arak"kesal jihoon
"Tak apa Hyung sekali-kali saja"sahut renjun
"Jangan mengacau mengerti, oh ya pangeran soonyoung sudah minum obatnya?"tanya jihoon
"Itu...bagaimana ya soonyoung Hyung sulit sekali jika diminta untuk meminum obat"sahut jisung
"Perlu ku maki manusia sipit itu, aku sudah susah payah membuat obat malah tak diminum"kesal renjun
"Nanti biar aku yang urus, sekalian ganti perbannya.. kalian jalan-jalanlah kalau perlu cari pendamping sana"ujar jihoon

Jihoon dan renjun segera menyelesaikan sarapan mereka sedangkan jisung memilih untuk menikmati yang dituangkan jihoon, baru kali ini jisung dituangkan teh oleh pemilik rumah langsung.

Langkah kaki jihoon berjalan menuju kamar yang ditempati oleh soonyoung dengan membawa perban dan obat baru untuk soonyoung, jihoon tak pernah tahu wajah pangeran ketiga diamond kingdom dan hanya pernah mendengar namanya sekali itu pun tak sengaja dengar.

Yang jihoon dapati saat membuka pintu adalah soonyoung yang duduk di dekat jendela sehari melihat pemandangan di luar kastil, pemandangan desa yang indah karena setiap rumah pasti memiliki kebun sendiri.

"Jika kau duduk terlalu lama, luka mu akan terbuka kembali"ujar jihoon membuat soonyoung menoleh
"Tak apa, lagi pula tak sakit...ada perlu apa kau kemari?"sahut soonyoung
"Ini rumah ku jadi terserah aku ingin kemana...duduk di tempat tidur aku perlu mengganti perban dan mengobati luka mu"
"Biar saja nanti juga sembuh sendiri"
"Yak shibal...menurut lah kalau tak ingin ku seret"

Ini alasan jihoon gak pernah mau terlalu lama di kamar soonyoung karena sungguh kesabaran jihoon itu kadang bisa setipis rambut kalau sedang kesal belum lagi yang harus dihadapi manusia macan soonyoung

Soonyoung terkejut saat ada yang mengatainya padahal sebelumnya ia tak pernah dimaki oleh orang lain kecuali saudaranya sendiri dan keluarganya, soonyoung memilih untuk mendekati jihoon ia tak ingin cari masalah.

"Lepas baju mu nanti akan dibawakan baju ganti"ujar jihoon
"Kenapa harus dilepas?"tanya soonyoung
"Kalau tak dilepas bagaimana aku bisa mengobati luka mu dan mengganti perban mu bodoh"
"Sudah dua kali kau mengatai ku"
"Beruntung aku yang bertemu dengan mu kalau renjun mungkin bukan hanya kata shibal dan bodoh saja yang keluar untuk memaki mu"

MerveilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang