3. Mirip Harry Potter🧹

11 4 4
                                    

"Tinggi, putih, alis tebal, pake kacamata mirip Harry Potter tapi bukan Harry Potter"

☕☕☕


Sepeninggal Ben yang keluar karena ada urusan. Clyde menyelesaikan pekerjaannya. Kemudian, Clyde berbaring di kursi panjang dengan tangan di dahinya. Ia melihat langit-langit ruangan itu dengan tatapan menerawang. Ia termenung sesaat.

***

Bugh...bugh...bugh

Suara pukulan yang sangat keras dan bertubi-tubi. Seolah tak ingin memberi celah pada lawannya yang bahkan sudah terlihat tak berdaya. Tanpa belas kasihan seorang lelaki memukuli pria paruh baya di depannya.

Tanpa sengaja seorang anak laki-laki yang terlihat seusia dengannya memergokinya.

"B-be-berhenti!" Ucap anak laki-laki itu.

Lelaki yang memakai jaket kulit hitam berinisial 'L' itu, seketika menoleh.

"BANGSAT!" Makinya.

Melirik tajam anak laki-laki itu. Jika lirikan bisa membunuh anak laki-laki itu pasti sudah terbunuh. Lelaki itu berbalik meninggalkan pria paruh baya yang dipukulinya merosot dan terkulai lemas di pojokan tembok, dan lelaki itu sekarang berjalan menghampirinya dengan mata memerah yang terlihat penuh kilatan  emosi, seolah ia bisa membunuh orang saat itu juga.

Tanda peringatan muncul di dalam kepalanya. Anak laki-laki itu merutuki dirinya. Bodoh. Seharusnya dia diam saja. Dia baru menyadari bahwa ada beberapa orang yang tergeletak di tanah dalam keadaan yang hampir sama dengan pria paruh baya itu. Ia masuk ke dalam kandang singa! Dengan bodohnya ia meneriaki dari dekat seekor singa yang memangsa rusa.

Anak laki-laki itu bahkan tak mampu menggerakkan kakinya untuk berlari atau membuka mulutnya untuk mengeluarkan suara seolah aura membunuh itu mengikat dirinya.

Lelaki itu berjalan memdekat dengan tangan mengepal sambil menggertakkan giginya. Kemudian, lelaki itu meninju anak laki-laki itu.

Bugh...

***

Clyde terbangun, dalam keadaan duduk ia mencoba mengatur napasnya.

Hosh...hosh...hosh

"Cuma mimpi" Ucap Clyde merasa lega, rupanya tadi ia tertidur.

Huft....

Tak sampai di situ saja, tiba-tiba Clyde mendengar suara pintu berderit. Mungkin Ben, pikirnya. Ia menoleh, ternyata bukan Ben.

Seorang lelaki berjaket kulit hitam masuk.

"Hallo"

L...

☕☕☕


Keesokan harinya, Adelia berjalan santai menyusuri koridor menuju kelasnya. Tak sengaja ia menabrak seorang gadis hingga jatuh tersungkur. Tak lain ialah Rena Oktarvia sang 'Ratu Drama' alias kakak kelasnya yang sok kecakepan.

"Awhh, sakit banget!" Keluhnya sambil memegang bokongnya yang dibantu berdiri oleh para BRD-Babu Ratu Drama.

Adelia memutar bola mata malas. Seperti biasa, pasti ingin membuat ulah.

"Jatuh aja udah lebay kayak gitu!" Ucap Adelia tanpa rasa bersalah dan segera beranjak pergi.

Baru berjalan beberapa langkah, Adelia mengaduh kesakitan tatkala rambutnya dijambak dari belakang oleh Rena.

"Enteng banget lo ya" Geram Rena semakin menarik rambut Adelia.

Hal itu memicu para penonton segera bergerombol, merasa senang ada selingan sebelum mulai sekolah. Ya mereka menyebutnya drama pagi catfight-perkelahian antar cewek.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 08, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ClyDelia-Don't Forget MeWhere stories live. Discover now