"Udah jangan nangis. Adik kamu ini udah besar. Sebentar lagi jadi suami orang," ucap Astrid.

"Ternyata kakak cengeng," ejek pria itu.

Plak!

Aszlee mendapatkan pukulan kecil di lengannya.

"As, kamu harus ubah perilaku kamu itu, jangan kekanak-kanakan lagi. Sebentar lagi kamu jadi suami orang."

"Iya, bunda."

"Ingat 'kan kata-kata kakak tadi?"

"Iya, kak."

Di saat mereka sedang mengobrol di dalam kamar. Pintu kembali terbuka menampakkan seorang pria sedang berdiri di depan sana, yang sudah memakai baju batik senada dengan warna baju Dara.

"Udah siap? Nanti kita telat lagi," ucap Hady menantu Astrid.

"Papa udah datang?" tanya Dara.

"Papa bilang dia langsung ke rumahnya tante Nita," gumam Aszlee.

"Kenapa dia gak mampir ke sini dulu untuk melihat kamu?"

"Enggak apa-apa, kak! Nanti 'kan ketemu juga di sana."

"Ya udah, kita pergi sekarang ya."

Mereka berempat langsung bergegas pergi menuju rumah Zahira. Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. Setelah sekian lama membujang akhirnya pria itu menikah juga dengan pilihan bundanya.

***

Sesampainya di rumah Nita, banyak tamu yang sudah berdatangan. Ketika Aszlee dan keluarganya turun, Ferry yang sudah ada di sana langsung menghampiri anaknya itu.

"Anak ayah tambah dewasa aja," pria itu menepuk bahu Aszlee. "Ingat! Kamu gak boleh seperti ayah menyakiti hati bunda kamu."

"Itu semua takdir, ayah," ucap Aszlee.

"Iya, tapi kamu harus menghindari hal seperti itu. Cukup ayah aja yang menyelingkuhi bunda kamu. Kamu jangan sampai seperti itu."

Ferry menuntun anaknya untuk duduk di tempat yang sudah di sediakan. Kini Aszlee sedang berhadapan dengan calon mertuanya, orang tua dari Zahira.

"Grogi?" tanya Hendro.

"Iya, om."

"Jangan panggil om lagi."

"Hehehe ..."

"Iya, pa."

"Santai aja, semoga semuanya di lancarkan ... Lagian ngapain grogi? Kayak gak biasa aja," timpal Hendro.

Semua orang masih menunggu Zahira keluar dari dalam kamar. Aszlee semakin gugup menjelang akad nikahnya.

Seperti mimpi rasanya, ia yang dulu menolak mentah-mentah untuk menikah. Kini sekarang sudah berada di depan calon mertuanya.

"Coba aja As nikah sama aku," ucap Bella. "Pasti aku akan seneng banget."

Bella adalah orang terpercaya di kantor Ferry. Bella sudah memiliki perasaan kepada Aszlee sejak lama, dia juga sudah sering mengungkapan cintanya kepada Aszlee. Namun pria itu tidak menggubris perasaannya.

Istri Pilihan Bunda | [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang