Ricardo berdeham pelan untuk menghilangkan kegugupannya. "Siap." jawabnya dengan menjabat tangan penghulu di hadapannya.

Serasa sudah hening, penghulu itu mulai angkat bicara.

"Saudara Ricarso Ace Austin bin Majma Austin saya nikahkan dan juga saya kawinkan engkau dengan saudari Aruna Naevandita bintin Martin Sahab dengan maskawin berupa uang tunai senilai 5 Miliar rupiah serta emas 100 gram dan juga seperangkat alat sholat dibayar tunai."

Jantung itu kini berpadu lebih cepat dari biasanya, menghembus nafasnya pelan sebelum membalas.

"Saya terima nikah dan kawinnya Aruna Naevandita bintin Martin Sahab dengan maskawin uang tunai senilai 5 Miliar serta emas 100 gram dan juga seperangkat alat sekolah dibayar——"

Ricardo menghentikan ucapannya begitu mendengar suara gelak tawa.

"YANG BENER AJE SAL, MASA ALAT SEKOLAH."

"SHOLAT WOI, SHOLAT!"

"ANAK SULTAN MASA NIKAHIN CALON BININYA SAMA PENSIL, BOLPEN!?"

"YANG BENER AJE, RUGI DONG!!"

Shit, Ricardo tak akan mengampuni para sahabatnya yang sudah berani meneriakinya.

Majma meringis malu mendengar ucapan salah putranya. "Yang benar, jangan bikin Ayah malu." bisiknya.

Ricardo berdecak pelan, bukan hanya Majma yang malu, dirinya juga.

"Abang nerves Yah."

"Makannya, kalau disuruh hafalin ya hafalin, jangan main-main. Awas kalau salah lagi, Ayah ambil Naeva dari kamu."

Dengan tawa yang sudah mereda, penghulu itu kembali menghadap Ricardo. "Saya ulangi lagi ya."

"Saudara Ricardo Ace Austin bin Majma Austin saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan saudari Aruna Naevandita bintin Martin Sahab dengan maskawin berupa uang tunai senilai 5 Miliar rupiah serta emas 100 gram dan juga seperangkat alat sholat dibayar tunai."

Dengan sekali tarikan nafas, Ricardo memejamkan matanya dan menjawabnya dengan lantang.

"Saya terima nikah dan kawinnya Aruna Naevandita bintin Martin Sahab dengan maskawin berupa uang tunai senilai 5 Miliar rupiah serta emas 100 gram dan juga seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi, SAH?"

"SAH!!"

"Alhamdulillah."

Sementara di ruang pengantin wanita, Naeva juga sama halnya dengan Ricardo tadi. Gadis cantik dengan balutan kebaya pengantin modern itu menahan gugup saat mendengar suara Ricardo dari microphone. Apa lagi saat mendengar lelaki itu salah mengucapkan kalimat, ingin rasanya Naeva tenggelam dalam lautan karena malu.

Naeva menoleh menatap Vira yang menghampirinya dengan Margaret. Kedua wanita itu tersenyum menatapnya.

"Menantu Bunda." sapa Vira.

Kini kedua wanita itu mengajak Naeva untuk menemui Ricardo, suaminya setelah beberapa menit lalu.

Keduanya baru bertemu dengan statusnya yang baru sebagai suami-istri. Naeva yang dibawa untuk bersalaman dengan Ricardo dan juga keduanya yang bertukar cincin.

Ricardo menahan posisinya begitu selesai mencium kening istrinya. "Siapa yang nyuruh lo pakai kebaya ini, Naeva. Dada lo kelihatan." bisiknya.

Ricardo kesal melihat kebaya yang dipakai Naeva, pasalnya pada bagian depannya sedikit turun hingga memperlihatkan belahan dada istrinya itu.

RICARDO : DANGEROUS HUSBANDSWhere stories live. Discover now