1/1

1.8K 192 134
                                    

Sebut Joanna beruntung sekarang, karena bisa bekerja di perusahaan lokal yang sebentar lagi akan bersaing dengan perusahaan luar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sebut Joanna beruntung sekarang, karena bisa bekerja di perusahaan lokal yang sebentar lagi akan bersaing dengan perusahaan luar. AMB namanya. Analysis Monet Bank, perusahaan perbankan yang berdiri pada 30 tahun ke belakang. Perusahaan rintisan orang lokal yang dulunya adalah mantan menteri keuangan di negara mereka.

"Lihat! Ya Tuhan! Pak Jeffrey tampan sekali! Bisa-bisanya Tuhan menciptakan manusia seindah ini!"

"Benar! Apalagi dia tidak hanya tampan, tapi pintar dan sudah pasti bau uang! Ditambah, dia akan segera menggantikan Pak Damar yang sebentar lagi akan dimutasi di kantor cabang."

"Couldn't agree more! 10 tahun bukan waktu yang singkat. Kurasa di memang layak mendapat ini semua. Apalagi dia memang berasal dari keluarga biasa saja. Aduh, semakin mudah digapai, kan!?"

"Hey! Jangan macam-macam! Pak Jeffrey sudah ada pawangnya. Bu Joanna pacarnya!"

"Hehhh! Sumpah? Bu Joanna yang ada di divisi personalia?"

"Yang baru satu tahun kerja di sini, kan?"

"Iya!!! Gila, kan!?"

"Ngaco kamu! Mereka hanya dekat. Yakali secepat itu pacaran!"

Gerombolan anak magang yang sebelumnya memandangi Jeffrey, kini mulai mengalihkan pandangan pada Joanna yang baru saja saja datang mendekat.

Agar bisa melihat Jeffrey yang sedang berpidato lebih dekat. Senyum senang juga tidak berhenti tersungging di bibirnya. Apalagi setelah Jeffrey menatapnya cukup lama sebelum kembali berbicara sembari tersenyum juga setelah menatapnya.

Membuat asumsi orang-orang semakin kuat jika dia dan Jeffrey memang sedang ada hubungan. Mengingat mereka sering terlihat saling sapa ketika di kantor dan sering pula jalan berdua di luar kantor.

9. 10 PM

Joanna sedang menunggu di parkiran. Karena Jeffrey baru saja memberi pesan untuk menunggunya sebentar. Sebab ingin mengantarnya pulang seperti biasa.

"Maaf, lama. Tadi aku berbincang dengan Pak Louis sebentar. Ayo masuk!"

Joanna mengangguk singkat. Lalu memasuki mobil segera. Sebab sejak tadi sudah ada beberapa karyawan yang mengawasi mereka sembari tersenyum menggoda.

"Mau langsung pulang atau---"

Pertanyaan Jeffrey terjeda ketika Joanna langsung mengeluarkan kotak kecil dari tas. Hadiah untuknya yang baru saja resmi naik jabatan menjadi wakil direktur sekarang. Menggantikan Dimas yang akan pindah di kantor cabang yang ada di Singapura.

"Selamat atas pencapaianmu!"

Jeffrey tersenyum senang. Lalu membuka kotak pemberian Joanna. Kedua matanya sedikit membola ketika melihat isinya. Sebab itu adalah jam tangan mahal yang dia tahu harganya ratusan juta. Sedangkan---dia juga tahu kalau Joanna tidak sekaya itu sampai bisa memiliki banyak uang untuk membelikan jam tangan ini untuknya.

MR. RIGHT [END] Where stories live. Discover now