5/5

703 143 75
                                    

Udah setengah hari, nih. Semoga puasanya lancar sampai akhir. Aminnn.

Joanna baru saja bangun dan telah mendapati dirinya sudah berada di atas ranjang dan memakai terusan panjang tanpa dalaman. Bukan lagi bathrobe seperti semalam. Tidak lupa dengan selimut tebal yang sudah menutupi tubuhnya.

"Millen?"

Panggil Joanna pada pria bertubuh tinggi yang saat ini sudah berdiri di meja makan. Menata sarapan yang baru saja dibeli dari luar. Sebab dia tidak bisa memasak, namun dia tahu jika Joanna adalah morning person yang akan pusing jika tidak memulai hari dengan sarapan.

"Yes, Pretty? Tidurmu nyenyak kemarin?"

Joanna langsung menatap jam dinding. Ini baru jam enam pagi dan itu berarti dia telah tidur selama kurang lebih 11 jam kemarin. Mengingat Jeffrey datang pada jam enam lebih sedikit.

"Aku pasti sudah gila karena telah memangilmu kemarin."

Joanna mulai membuka kulkas. Lalu mengambil air dingin dari sana. Kemudian duduk di salah satu kursi makan. Menatap Millen yang tampak seksi meskipun hanya memakai kemeja putih dan bawahan navy saja.

Maklum saja, ini karena Millen memiliki tubuh tinggi lebih dari 180 cm. Dia juga rajin olahraga dan memiliki kulit tan seksi. Pokoknya tipe Joanna sekali, namun mereka harus putus karena pria itu diam-diam memakai narkoba dan diciduk di apartemen Joanna tahun kemarin.

Bagaimana Joanna tidak trauma? Rumahnya digeledah dan dia diperiksa selama 24 jam. Membuatnya takut bukan kepalang karena tidak mungkin dia meminta bantuan orang tuanya yang tinggal di desa. Bisa shock mereka jika tahu anak kepercayaannya memiliki pacar pecandu narkoba.

"That's not a big deal! Aku suka jika kamu mengingatku lagi!"

Seru Millen sembari mengecup pipi kanan Joanna. Karena mereka memang cukup dekat sebelumnya. Pokoknya, tidak ada hari tanpa bersentuhan. Apalagi kecupan ringan seperti sekarang.

"Aku dengar kamu dekat dengan Juwi. Bisa-bisanya kamu datang ke sini dan---"

"Cie cemburu!!! Kamu tahu aku hanya berteman saja dengannya. Karena hanya kamu tempatku pulang."

Joanna membuat gesture ingin muntah sekarang. Karena Millen memang suka menggombal orangnya. Beruntung dia tampan. Sebab kalau tidak, dia pasti sudah sering mendapat tamparan di wajah.

"Kau pikir aku percaya? Tidak!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau pikir aku percaya? Tidak!"

Millen tertawa pelan. Lalu sarapan bersama Joanna dengan perbincangan ringan. Sesekali mereka juga bertanya kabar dan saling bertukar cerita. Ya. Karena mereka memang sudah tidak lagi saling sapa sejak satu tahun ke belakang.

Sejak Millen diciduk BNN di apartemen Joanna dan mereka putus saat itu juga. Karena Joanna kecewa sekaligus marah sebab mereka sudah berpacaran selama tiga tahun lamanya. Namun, bisa-bisanya dia kecolongan dan ditipu olehnya.

MR. RIGHT [END] Where stories live. Discover now