8/8

629 136 60
                                    

Hari ini adalah hari persidangan perceraian Jeffrey dan Miranda yang tentu saja hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hari ini adalah hari persidangan perceraian Jeffrey dan Miranda yang tentu saja hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat saja. Termasuk Louis dan Jessica. Serta, Joanna juga yang diam-diam ikut menjadi saksi juga.

Sebab semalam, Miranda memintanya untuk datang. Menyaksikan secara langsung bagaimana dia dan Jeffrey berpisah secara sah oleh negara.

Maaf karena telah mengganggu malam-malam. Aku tahu mungkin kamu merasa takut ketika aku meminta bertemu sekarang. Tapi, kedatanganku bukan untuk memakimu atau bahkan memukulmu. Justru aku ingin berterima kasih padamu. Karena kamu telah membuat Jeffrey jatuh cinta padamu. Sehingga dia bisa memiliki hidup berwarna ketika bersamamu. Selama tiga bulan ini, dia banyak bercerita tentangmu. Kamu memang bukan wanita pertama yang disukai. Tapi kamu adalah wanita pertama yang ingin dia nikahi. Jujur, sebenarnya aku sempat iri. Karena kamu bisa dicintai oleh pria sebaik Jeffrey. Karena tanpa kujelaskan secara rinci, kamu pasti sudah paham maksudku di sini. Namun, aku sadar jika kamu memang layak mendapatkan ini. Jika jadi kamu, mungkin aku akan langsung merebut Jeffrey. Apalagi setelah mendengar alasan kenapa dia menikahiku. Tetapi, kamu lebih memilih mundur. Memberi aku dan Jeffrey waktu untuk menyelesaikan itu. Joanna, aku tahu kamu wanita yang baik. Sebagai calon mantan istri Jeffrey, aku rela jika kamu yang akan menjadi penggantiku nanti. Dan jika kamu tidak sibuk besok pagi, silahkan hadir di hari persidanganku jam sepuluh pagi. Agar kamu tahu jika aku dan Jeffrey memang tidak memiliki perasaan apapun selama ini. Ah, mungkin hanya aku, tapi tidak dengan Jeffrey.

Tok... Tok... Tok...

Palu baru saja diketuk oleh hakim. Miranda yang sedang memakai pakaian warna merah tampak cantik sekali meskipun memasang raut sedih. Begitu juga dengan Jeffrey yang saat ini memakai setelan jas rapi.

Mereka berjalan mendekat. Lalu berpelukan dan disaksikan banyak orang. Cukup lama, membuat Joanna agak kurang nyaman namun tidak bisa berbuat apa-apa juga.

"Kudengar mereka berpisah karena orang ketiga."

"Aku juga dengar. Anak Jessica memang tidak tahu diri, sudah punya istri cantik dan kaya---tapi masih saja cari wanita lain! Kabarnya, wanita yang jadi selingkuhan Jeffrey karyawannya sendiri. Sudah pasti miskin dan tidak lebih cantik dari Miranda yang blastern Indo Jerman ini! "

Joanna yang mendengar bisikan orang-orang hanya bisa menahan sakit. Sakit hati karena dikatai seperti itu di depannya sendiri. Membuatnya semakin sadar dan tertampar akan kenyataan saat ini. Kenyataan jika dia dan Jeffrey memang tidak bisa disatukan nanti.

Jeffrey dan Miranda sudah melepas pelukan. Jessica juga mulai memeluk Miranda. Begitu pula dengan Louis yang juga memeluk Jeffrey sekarang.

Para saksi mulai keluar dari ruang persidangan satu per satu. Begitu pula dengan Joanna yang saat ini sedang memakai tudung berwarna biru. Senada dengan setelan kerja yang dipakai pada saat itu. Sebab dia memang sengaja izin untuk keluar dan tidak membolos demi mengikuti persidangan itu.

1. 40 PM

Jeffrey berjalan menuju kantor. Berniat kembali kerja setelah menjalani sidang perceraian setelah sekitar tiga bulan mengurusnya. Selama itu pula dia tidak pernah menemui Joanna. Mungkin hanya sekali atau dua kali berpapasan. Namun mereka hanya saling sapa dan tidak pernah memulai percakapan.

"Nanti kujemput!"

"Oke."

Jeffrey manatap Joanna dan Millen yang ada di dekat lift. Mereka tampak senang sekali. Membuat Jeffrey agak terganggu ketika melihat mereka saat ini.

Jeffrey dan Joanna memasuki lift yang berbeda. Saat itu pula mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Tentang Jeffrey yang penasaran akan hubungan Joanna dengan Millen. Sedangkan Joanna sibuk dengan pilihan tetap lanjut atau berhenti karena nama baiknya yang terancam saat ini.

Laki-laki ada banyak di dunia ini, jangan korbankan harga dirimu hanya demi perasaan semu pada laki-laki itu!

Batin Joanna ketika lift mulai berjalan naik. Karena bagaimanapun juga ada banyak hal yang menjadi bahan pertimbangannya saat ini.

Orang tua, pekerjaan, dan pandangan orang-orang terhadap dirinya. Mengingat hubungannya dengan Jeffrey adalah sebuah kesalahan pada awalnya. Tidak mungkin juga harus terus dilanjutkan jika tidak ingin membenarkan pandangan buruk orang-orang terhadap dirinya.

7

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

7. 30 PM

Hari ini hari sabtu dan Joanna sedang membersihkan apartemen sepulang kerja. Karena keesokan harinya, dia ingin tidur seharian. Tanpa ada gangguan.

Ting... Tong...

Joanna menatap layar interkom. Sebab tidak mungkin yang datang orang pengantar makanan seperti apa yang sedang dibatin sebelumnya. Sebab dia juga tengah memesan makanan. Namun pihak apartemen mulai memperbaruhi peraturan sehingga para pengantar makanan hanya diizinkan mengantar pesanan hanya sampai lobby saja.

"Ada apa?"

"Izinkan aku masuk sebentar. Tolong."

Joanna diam sejenak. Menimbang-nimbang akankah membukakan Jeffrey sekarang. Sebab dia baru saja bercerai hari ini. Namun justru datang menemuinya saat ini.

"Kamu sedang apa? Tidak sibuk, kan? Kenapa teleponku tidak diangkat?"

Tanya Jeffrey setelah pintu terbuka. Kemudian masuk setelah Joanna mempersilahkan. Karena di luar ada tetangga apartemen yang ingin keluar. Sehingga tidak mungkin Joanna memulai perdebatan dengan Jeffrey di luar.

"Aku sedang bersih-bersih. Ada apa?"

"Aku sudah bercerai secara resmi. Aku---"

"Aku sudah tahu. Semua orang kantor membicarakan itu dan menyalahkanku."

Jeffrey menatap Joanna sedih sekarang. Kini, dia juga sudah maju satu langkah dan berniat memeluk Joanna. Namun, wanita itu justru menghindar dan membuat sinyal bahaya di kepala.

"Maaf. Aku tidak bisa melanjutkan ini. Orang tuaku, mereka tidak akan setuju jika aku menikahi pria yang sudah beristri."

Ucapan Joanna membuat Jeffrey kecewa. Bukan, bukan karena mengamini ucapannya. Namun karena tidak suka dengan apa yang baru saja didengar.

Karena menurutnya, restu orang tua bisa dibicarakan. Bisa dikompromikan di belakang. Karena orang tua yang baik pasti tidak akan menghalangi anaknya untuk menikah. Ditambah, usia mereka sudah sama-sama matang dan Jeffrey cukup mapan untuk ukuran pria usia awal tiga puluhan.

"Alasanmu tidak masuk akal. Aku akan mendatangi orang tuamu. Sekarang. Jika memang itu yang kamu takutkan. Akan aku buktikan jika pria yang sudah pernah beristri ini layak mendapatkan putri mereka."

Ucap Jeffrey sembari mengepalkan kedua tangan. Karena dia memang agak marah akan ucapan Joanna. Sebab merasa jika wanita itu sedang menguji kesabaran dan cari-cari alasan saja.

Masih mau tetep lanjut?

Tbc...

MR. RIGHT [END] Where stories live. Discover now