01 - AceAustin High School

70.8K 2.4K 134
                                    

vote, comment, follownya jangan lupa🫧💗 share cerita mentari ke teman-teman kalian jugaaa✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote, comment, follownya jangan lupa🫧💗 share cerita mentari ke teman-teman kalian jugaaa✨

⛓️⛓️⛓️

AceAustin High School

Jam istirahat telah berbunyi dari lima menit yang lalu. Para murid bandel yang tak lain ia lah anggota Graventas itu tengah berada di lapangan, mereka baru selesai bermain basket walaupun tak ada pelajaran olahraga.

Kelimanya dibagi menjadi dua tim dengan mengambil anak lain untuk ikut menyeimbangi. Dan yang kalah harus menuruti yang menang, itu peraturan yang Dikta buat.

Sementara itu tim Ricardo-lah yang kalah dari tim Dikta. Sial, ia harus menuruti permintaan cowok itu yang ia rasa sudah tak enak dari awal.

"Kalah Bos?" goda Dikta dengan menaik-turunkan alisnya.

"Bacot lo. Buru, minta apaan!?" kesalnya.

Dikta tertawa, lelaki itu berbisik dengan Andre dan juga Arden yang satu tim dengannya.

"Bjir!?"

Arden tertawa mendengar bisikan sahabatnya. "Sipp. Suruh aja,"

"Aneh-aneh gue gibeng lu!" Viral hanya menatapnya datar. Lelaki itu dikenal dengan sikap dinginnya.

"Kagaaa, gue yakin lo pasti seneng,"

"Hm?"

"Lo liat?" tunjuknya pada gadis yang berjalan di pinggiran lapangan. "Deketin tu cewek!"

"Bangsat!! Lo ngibulin gue!?" Sial, gadis itu.

"Justru itu kesempatan lo Sal, kita udah kelas 12 tapi lo cuma liatin dia aje dari kelas 10. Mane Saldo yang gue kenal!? Saldo yang gue kenal kaga gini, mesti maju paling awal kalo ada ape-ape," Adren menganggukinya.

Andre menepuk bahu sahabatnya. "Tunjukin kalo lo Bos gue. Maju, deketin kalo lo suka. Jangan sampe nyesel, apalagi kalo sampe dimbat cowok laen."

Ricardo memantulkan bola basketnya ke bawah, menatap gadis di ujung lapangan bola dengan tersenyum miring.

Gadis yang tiga tahun ini membuatnya penasaran dan hanya berani menatapnya dari jauh tanpa berani mendekatinya.

Puk!

Bola melayang hingga mengenai pantat gadis itu dengan Ricardo-lah pelakunya.

Sial, lelaki itu berulah.

"Siapa sih yang lempar!?" kesalnya menatap bola basket yang berada tak jauh darinya.

"Gue." Ricardo berjalan mendekati gadis berjepit kupu-kupu itu.

Naeva, gadis itu-lah yang menjadi sasaran bola basket Ricardo.

RICARDO : DANGEROUS HUSBANDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang