DEMI HANDPHONE

1.4K 53 2
                                    

"Hmmm!"

Jawaban Reynald hanya sesederhana itu

"Maksud bang Rey, jadinya aku selama tiga tahun akan sama-sama bang Rey terus gitu?"

Lola meminta penjelasan lebih dan Lola sudah antusias, dia memalingkan tubuhnya miring dengan matanya menatap Reynald ga sabaran.

"hmm ... akaahhhaaaachiiim!" Reynald belum bicara sudah memalingkan wajahnya supaya dia tidak bersih di hadapan Lola.

"uuh, bang Rey, pasti bersin-bersin ketularan sama aku ya? Hehehe!" celetuk Lola sambil terkekeh lucu melihat Reynald.

"Ssssh!" Reynald mematap kesal di tertawai oleh Lola, "kenapa kau sakit tidak menggunakan masker? Ujung-ujungnya kau lihat aku jadi ikutan jadi bersin dan pilek!"

"Aaaww sakit, hidungku jangan di pencet!" Protes lola karena jari tangan Reynald menjepit hidung bangir miliknya

"Awas saja kalau berlanjut demam! Kau harus tanggungjawab!" Reynald menggerutu lalu dia mengambil obat di samping tempat tidurnya dan meminumnya

"Hatchiim! Hatchiiim!"

"Hihihi!" Dan Reynald yang terus bersin berhasil membuat Lola terkekeh.

"Kan belum sakit banget, kenapa minum obat duluan, Bang Rey?"

"Supaya aku nggak jadi sakit, makanya aku minum obat!" Ucap Reynald dengan ekor matanya masih memindai Lola

'Lucu sih! hihihi, eeeeeh, tapi dia beneran marah padaku? gimana tuh dengan penawaran tiga tahunnya tadi? aduh ada-ada saja sih kenapa juga aku harus bikin masalah sama dia! Nanti batal tiga tahunnya!' Lola semakin mengerucut pada dirinya sendiri dan sedikit meringis

"Maafin aku ya bang Rey! Aku enggak sengaja tadi!"

"Harusnya kalau sudah tahu sakit jangan menggoda goda aku terus! Minta kiss terus lagi!"

'Dih! Emang tadi aku menggoda dia ya? Perasaan dia sendiri yang mau kecup bibirku lama begitu! Kan dia sendiri yang nularin virus untuk sendiri! Terus sekarang dia nyalahin aku gitu? Idih! manusia yang satu ini!' Lola di dalam hatinya bergeming. tapi Lola mengatup bibirnnya. dia hanya sedikit menggerutu di hatinya dan tetap menundukkan kepalanya di hadapan Reynald

"hhachiiiim!"

Reynald sedikit bergidik dan hidungnya mulai berair, tak enak sudah!

"Bang rey mau aku ambilin obat?"

"Lola ... lola! Kau tidak lihat tadi aku baru minum obat?" Reynald menjawab gemas. Anak itu otaknya di mana sih?

"Oh iya! hehehe ... Terus?"

"Menyingkir dulu dari tubuhku!"

'Yah, padahal masih pengen nempel!' batin Lola ga rela, tapi akhirnya Lola menyingkir juga membiarkan Reynald yang masih menggunakan celana panjangnya berdiri sambil memijat keningnya dan berjalan keluar ruangan.

"Huh! Padahal tadi aku sudah pengen! Ah, ada-ada aja sih pakai bersin segala dia! Dan kenapa juga aku lupa kalau aku lagi sakit ya? Tapi emang dari tadi dia deket-deket terus ke aku harusnya kalau dia tahu aku sakit dan dia udah lebih gede dari aku, udah lebih dewasa dari aku, dia pakai masker dong biar ketularan!' omelan Lola yang masih ada di atas tempat tidur Reynald sambil menatap pintu. kondisinya saat ini juga Lola masih ada di dalam selimut tanpa menggunakan satu pun menang di tubuhnya

"Terus sekarang dia lama kembalinya! Ngapain dia di depan ya? Ah, sudahlah! enggak usah ditungguin lagi!" Lola malas malasan berguling di tempat tidur. "Baik aku tidur aja sekarang!' bisik di dalam hati Lola yang sudah ingin menarik selimutnya dan tidur

Berikan Aku CintaWhere stories live. Discover now