NGE-MALL

1.7K 63 0
                                    

"Tiga hari lagi berarti hari Selasa dong?" tanya Lola pada Faisal

"Hmmm ... apa kamu ada waktu?"

"Aku kan sekolah! Palingan pulang sekolah sih di atas jam tiga-an gitu!" jawab Lola sambil memikirkan schedulenya.

"Wah kalau sore pas dong! Gimana kalau kita ketemuan di PIM?"

Tentu saja Lola menganggukan kepalanya setuju.

"Kalau gitu sampai ketemu nanti hari Selasa!" Lola melambaikan tangannya dan perjanjian mereka sungguh memberikan harapan tersirat di hati Mela dan Dinda.

"Tante Dinda pamit dulu ya Lola!"

"Iya Tante!"

Mela pun mengantar Dinda dan Faisal ke pintu luar sedangkan Lola yang memang dari tadi ingin buang air kecil sudah pamit duluan kepada Faisal, langsung naik ke kamarnya.

Klek

"Fuuuh!" rasa lelah dirasakan pada seluruh bagian tubuh Lola sehingga yang dilakukannya langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur untuk beberapa saat, sebelum akhirnya malas-malasan bangun dan menuntaskan hajatnya.

"Ehm ...," Hanya mendengus pelan yang bisa dilakukan Lola sambil menatap cermin di wastafel.

Apa tubuhku kurang menarik ya sampai dia meninggalkanku? Apa badanku terlalu kecil? Apa seharusnya lebih berisi? Heiish ... aku mikirin apa sih? Dari tadi kok aku terus-terusan aja mikirin Bang Rey? Apa nggak ada gitu pikiran lain selain dia? Sayang banget sih otak aku! Kesal sendiri Lola memikirkan Reynald yang terus mengganggu pikirannya.

Bahkan saat ini ketika Lola berusaha untuk kembali tidur, pikirannya terus saja masih dibayangi oleh Reynald. Miring kanan, miring kiri, coba terlentang, coba menghitung domba, main gadget, hingga memejamkan mata di bawah bantal pun dilakukan oleh Lola.

Tapi

Kok susah banget sih aku pengen tidur aja? Badanku pada pegel semua, tapi aku nggak bisa tidur! Apaan sih aku ini? resah yang dirasakan oleh Lola membuat dirinya sendiri tidak nyaman. Malam itu Lola benar-benar tidak bisa tidur, semua bayangan tentang Reynald mengganggunya dan semua yang terjadi hari ini terbayang ulang dalam pikirannya.

Apa sih sebenarnya yang aku pikirin? Kita ini kan cuma happy-happy aja sih! Harusnya Aku nggak terlalu mikirin dia dong! Kenapa sih otak ku ini? Haaaah, kalau tahu ujungnya bakalan kayak gini, aku nggak bakalan tanda tangani itu kontrak perjanjian! Gila banget sih! Aku kan cuma pengen cari perhatian, kenapa sekarang aku jadi terus-terusan mikirin dia juga? udah parah nih konsletnya? Ini nggak boleh Lola! Lola telah memperingatkan dirinya sendiri sambil menggelengkan kepala, lalu Lola bangun memilih untuk mengerjakan tugas sekolahnya, enggan untuk terus-terusan tersiksa dengan pikirannya yang terpaut terus memikirkan Reynald.

Fuuuuh, kurang ajar banget sih Bang Rey ini, aku jadi harus terus-terusan ngebayangin dia! Matanya, sikapnya yang dingin dan cara dia memperlakukan aku terakhir kali kita bertemu benar-benar nggak sesuai dengan prediksi aku! Lola menghela napas dan tersenyum masam, Pantas aja dia bilang ke aku kalau mantan ditempatin pada tempatnya dan kalau udah putus, ya udah nggak usah dipikirin lagi! ternyata aku udah bisa bayangin apa yang terjadi setelah kontrak ini selesai! Sikapnya akan sedingin itu ke aku, udah kayak orang nggak kenal aku lagi! huuuh! Lola kesal sendiri, dirinya mendengus, melemparkan pandangan matanya ke jendela, lalu Lola menghela napas sebelum akhirnya Lola kembali ke tempat tidurnya.

Malam itu sukses sampai dengan pagi hari Lola tidak bisa tidur dan baru bisa memejamkan matanya ketika langit sudah menampakkan perubahan warna.

Fuuuh, matahari sudah tinggi dan aku bener-bener nggak bisa tidur! Terus-terusan aja otak aku cuma berisi bang Rey, Aaarrghhh! Lola kesal dan memilih untuk bangun, memakan sarapannya di ruang makan.

Berikan Aku CintaWhere stories live. Discover now