BLACK MARLIN

2.4K 87 3
                                    

"Eeeeh ... Bang Rey jangan mulai lagi deh, plisss!"

Sedikit meringis Lola menatap Reynald dan yang ditatap pun hanya terkekeh.

"Kamu lucu, Lola!" Reynald bicara sebentar pada Lola dan matanya kembali fokus pada pancingannya.

"Lucu? Maksudnya? Ish ...." Tak paham Lola maksud Reynald.

CUP

"Tunggu sebentar ya," pinta Reynald setelah mengecup dahi Lola dan melepaskan tangannya dari pinggang Lola, "Kita bicara nanti lagi setelah urusanku selesai, sepertinya aku harus fokus pada ikanku, dia agak sulit dan gerakannya cukup cepat, kau duduk dulu sebentar!" Selesai bicara, tanpa menunggu lagi Reynald langsung melirik pada ajudannya, meminta mereka untuk mendekat dan membantunya. Sedangkan Lola, mundur ke belakang setelah menganggukan kepalanya.

Woooaaahhh ... mereka ribet banget ya? ikan apa yang lagi mereka pancing ya? tiga orang kayanya masih ribet ngurus pancingan! tenaga ikannya kuat banget kayanya, hihihi! Kayaknya gede deh tangkepannya! hmm ... Penasaran aku! gumam Lola di dalam hatinya menunggu sambil mengamati ikan yang dipancing oleh Reynald.

"Wohooo! Marlin garis hitam! Nggak sia-sia penantian kita!"

"Betul Tuan, ukurannya juga besar sekali, huuuh!" jawab salah satu ajudan Reynald yang masih ngos-ngosan.

"Mari diabadikan dulu, Tuan!" pinta ajudan satunya.

"Kita gantian berfoto, lalu harus dilepaskan segera!" jelas Reynald, dan mereka pun memulai sesi foto.

"Lola, kau mau ikut berfoto?"

Cepat-cepat Lola menggelengkan kepalanya saat Reynald menawarkan sambil menunjukkan wajah ngerinya.

Klik klik klik

Heeeh, ternyata mereka bisa narsis juga ya, foto-foto sama ikan gitu, hihihi! tapi kayanya seru, cuma, hiiii ... ngeri aku liat ikan gede kaya gitu! gumam Lola dalam hatinya sambil begidik. Lola duduk di sofa dan mengamati Reynald dengan anak buahnya yang sedang merayakan tangkapan mereka yang cukup besar sebelum akhirnya dikembalikan lagi ke laut.

"Kenapa senyum-senyum gitu?"

Lola justru terkekeh setelah mendengar pertanyaan Reynald yang sedang melangkah mendekatinya.

"Tadi serem banget ya, runcing gitu ikannya Bang Rey!" celetuk Lola saat Reynald sudah duduk di sebelahnya.

Reynald menganggukkan kepalanya, "Itu namanya Black Marlin ada juga yang namanya Blue Marlin."

"Oh, jenisnya sama?" tanya Lola sambil mengerjapkan matanya.

"Hmmm!" Reynald menganggukan kepalanya sedikit. Deru napasnya masih menyisakan ngos-ngosan sambil Reynald menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

"Tadi aku memanggilmu untuk mendekat dan foto kenapa kau tidak datang?" tanya Reynald lagi setelah duduknya nyaman

"Hihi ... aku ga berani," jawab Lola sambil bergidik ngeri lalu melanjutkan lagi kalimatnya, "Aku takut sama ikan yang gede banget terus runcing ujung hidung depannya, kaya pedang! Hiiiii, enggak deh foto bareng ama dia! Kebayang aja kalo ketusuk pasti kan sakit banget!" celetuk Lola yang membuat Reynald kembali terkekeh.

"Lucu apa Bang Rey? Ih, aku kan serius loh!" protes Lola ketika Reynald menyuguhkan tawa di bibirnya yang terlihat sexy, hingga mata Lola agak mencuri pandang menatapnya.

"Imajinasi kamu terlalu liar, Lola. Dia tidak mungkin menyakiti kamu! Hidupnya aja di laut gimana mau nusuk? Tadi juga dia dipegang erat, bagaimana mau nusuk?" celetuk Reynald sambil menggelengkan kepalanya.

Berikan Aku CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang