[29] Demand

25.5K 1K 48
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah memilih untuk menghabiskan donat dan tiramisu coffee sebagai makan siangnya, Reyna buru-buru memasuki lift yang nyaris tertutup sambil fokus dengan ponsel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah memilih untuk menghabiskan donat dan tiramisu coffee sebagai makan siangnya, Reyna buru-buru memasuki lift yang nyaris tertutup sambil fokus dengan ponsel. Ia tidak menyadari ada yang aneh sebelum bisik-bisik dari karyawan lain yang ada di lift terdengar. Saat mengangkat kepala dan menoleh sekeliling lift, ia baru menyadari ada Darren juga di sini. Mata Reyna buru-buru melempar pandangan kembali ke arah depan sebelum tatapan mereka bertemu.

Orang-orang yang berada di lift saling berpandangan. Menatap Darren dan Reyna secara bergantian. Lalu bertukar pendapat lewat pikiran karena menyayangkan pasangan yang terlihat sempurna ini telah putus. Sebagian mengasumsikan bahwa hal itu karena tersebarnya video durasi pendek itu. Walaupun Darren dan Reyna jarang menunjukkan afeksi di kantor, mereka diam-diam iri karena sering mendengar desas-desus betapa manisnya hubungan mereka.

"Duluan ya, Ren," ucap Gaby ketika lift terbuka di lantai 2.

Rupanya ada Gaby juga di sini. Reyna mau tak mau menoleh, mendapati Gaby berpamitan pada Darren dan menatap sinis padanya ketika pandangan mereka bersitubuk. Cewek itu memakai masker. Mungkin karena menyembunyikan bekas tamparan Reyna kemarin.

"Hmm.." jawab Darren sekenanya.

Reyna menghela napas tipis dan kembali pura-pura sibuk dengan ponselnya. Setelah karyawan lain keluar di lantai 4 dan menyisakan mereka berdua, Reyna kembali menyadari sesuatu.

Kenapa Darren tidak turun di lantai 3?

Tapi Reyna menahan keinginannya untuk menoleh. Ia tetap memandangi ponsel, berusaha tidak mempedulikan keberadaan Darren. Saat lift mencapai lantai 5 dan Reyna ingin keluar, Darren malah menarik tangan Reyna dan menahannya.

"Reyn. Gue mau ngomong," ucap Darren pelan sambil menekan tombol close, agar lift menghentikan sensor light curtain dan kembali menutup pintunya. Reyna menghentakkan tangan Darren sambil memencet tombol open.

Darren menghela napas. Ia menarik Reyna dan menjauhkan cewek itu dari papan tombol lift. Ia kembali menyentuh tombol close sebelum menyudutkan tubuh Reyna agar cewek itu tidak menjangkau tombol lift.

A FIRST PERFECT [21+]Where stories live. Discover now