[07] He is Dangerous

63K 1.2K 15
                                    

"Gimana? Lo udah lapor ke Pram?" tanya Darren dengan ekspresi mengejek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gimana? Lo udah lapor ke Pram?" tanya Darren dengan ekspresi mengejek. Tatapan Darren seolah menelanjanginya,

Reyna menggeleng. Bagaimana caranya ia bisa melapor sekaligus memastikan bahwa Darren tidak akan macam-macam dengan file itu maupun dengan posisi Pram dan dirinya.

Kini pandangan Darren beralih pada dada Reyna. Mengagumi bagaimana cewek itu bisa memiliki tubuh seindah ini. Kedua gunung kembar itu selalu membuatnya hilang kendali.

"Belum apa-apa udah tegang gini," ujar Darren sambil menyentil puting Reyna yang menonjol dari balik baju.

Reyna meringis pelan. Namun detik selanjutnya ia tersenyum. Dirapatkannya tubuhnya dengan tubuh Darren hingga cowok itu bisa merasakan tubuhnya ditekan oleh dada Reyna. Tidak berhenti di situ, Reyna menggeliat dengan gerakan sensual. Sengaja membuat pergerakan yang membuat bagian selangkangannya menggesek kejantanan Darren.

Reyna lalu mencium Darren terlebih dahulu setelah mengalungkan tangan di lehernya. Ia mengecup bibir bawah dan atas Darren bergantian. Setelah cowok itu membalas ciumannya, Reyna bergerak dengan teramat gelisah dan tidak tenang. Seolah dipacu hasrat dan gairah.

Darren awalnya kebingungan menanggapi Reyna yang bersikap seperti wanita penggoda yang sering ia temui di club. Bersikap terlampau agresif seolah mendamba untuk saat itu juga. Perubahan Reyna terlalu cepa. Lalu setelah berpikir mendalam, akhirnya Darren mengerti kemana pergi alur ini.

Cewek ini menipunya.

Maka dari itu, Darren melepaskan ciuman mereka.

"Aaah, kenapa udahan sih, babe?" tanya Reyna dengan nada yang dibuat manja. Ia berniat mencium Darren kembali. Namun Darren menahannya dan merebahkan tubuh Reyna di atas sofa.

Dua tangan Reyna telah Darren genggam dan ia tempatkan di atas kepala Reyna. Dadanya membusung indah, semakin memperjelas puting mungil yang mengalami ereksi sejak tadi. Darren kemudian menempatkan dirinya di antara kedua kaki Reyna agar kejantanannya menusuk tepat di bagian selangkangan Reyna.

Darren tersenyum, menatap tidak percaya pada Reyna.

"Lo kira dengan lo bertingkah kayak ulat bulu tadi gue bakal risih dan ngelepasin lo?" tanyanya dengan nada geli.

Raut wajah Reyna berubah masam. Kesal rencana kecilnya ternyata tidak berjalan sesuai dengan apa yang ia harapkan. Ia kira Darren hanyalah cowok berpikiran pendek soal ini dan akan melepasnya jika Reyna bersikap terlampau agresif. Darren tidak sebodoh itu untuk bisa ditipu trik murahan begini.

"Harusnya tadi gue biarin aja ya," ujar Darren. "Biar tau sampai mana lo bisa ngimbangin libido gue,"

Mata Reyna menyipit tajam memancarkan kekesalan. Namun semakin Reyna marah, Darren akan semakin senang.

"Inget. Gue ga bakal ngelepasin lo, bahkan kalo lo berniat morotin gue nantinya," desis Darren. "Anyway, foto sama video lo ga jadi gue hapus," putusnya. Darren sebenarnya tidak serius dengan ancamannya untuk menyebar foto dan video Reyna. Ia jelas bukan orang yang akan melakukan hal seperti itu. Bukan salahnya jika Reyna percaya begitu saja terhadap ancaman tersebut.

A FIRST PERFECT [21+]Where stories live. Discover now