FETBF | 3. Ngobatin Kulkas

9.7K 705 2
                                    

Setelah fakta mencengangkan yang baru saja mereka dengar. Inti Cerberus dan Shanta masih di rooftop, sibuk dengan kegiatan dan pikiran masing-masing.

Terlebih Derrel yang merasa habis tes calon mantu. Calon ipar maksudnya.

“Betewe, lo kesini ngapain? Gak mungkin kan cuma mau ketemu Derrel.” itu Shaka yang nanya.

“Oh iya, hampir aja lupa.” rutuk Shanta nepuk jidatnya sendiri, yakali jidat Shaka yang ada ditempeleng dia.

“Lo gak buka chat gue, makanya gue kesini.”

“Chat apaan?” Shaka nanya sambil ambil hape dia, dan buka aplikasi chat. Ternyata bener Shanta chat dia.

Begini isinya.

Shanten Kara (Anak Pungoet) 🙊

P
P
P
Bang
Bang
Bangggg!
Woy bang!
Pacar lo di keroyok, mukanya babak lebur
*belur

Shaka yang baca chat Shanta langsung melotot horror ke arah kembarannya. Pengen ngegeplak tuh bocah sumpah. Yang pasti tatapannya cuma disadari sama Shanta.

“Bolos kuy.” ajak Shaka tiba-tiba.

Denger ajakan Shaka, seketika wajah para murid madesu itu langsung cerah. Tak terkecuali Caramel.

*Madesu = Masa Depan Suram

“Ayok lahh, gabut nih gue disini doang.” ucap Caramel semangat.

“Lo balik ke kelas aja, Car.” ujar Aldo lembut.

Gaya pacaran mereka emang beda dari yang lain, kalo biasanya orang pacaran pake aku-kamu mereka mah kagak.

“No no no.” Caramel mengayunkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri, “Kalau gue balik ke kelas yang ada dihukum.”

“Udahlah biarin aja Caramel ikut, Do. Sekalian jalan-jalan ya gak?” itu suara Rajen, sebenernya sesat tapi gapapa lanjutkan.

Akhirnya mereka semua pergi dari rooftop menuju parkiran belakang sekolah. Setelahnya mereka semua cabut dari sekolahan.

Contoh-contoh murid Teladan.

*Teladan = Telat Datang Pulang Duluan.

Mereka melajukan motor mengikuti Shaka. Sampai lah mereka di depan sebuah bangunan yang kelihatannya udah gak kepake, atau emang sengaja di buat kek begitu?

“Ini bangunan apaan, Shak?” tanya Aslan.

“Markas.” jawab Shaka semakin membuat mereka bingung.

“Ayok masuk aja.” ajak Shanta turun dari motornya dan melangkah masuk kedalem bangunan itu.

Akhirnya mereka masuk ngikutin Shanta. Sampai di ruang tengah, disana ada beberapa pemuda yang lagi nyantai.

Aslan sama Rajen kaget saat tau ternyata ini markas anak Chimera. Aldo sebenernya kaget, cuma dia sembunyikan dibalik muka datarnya. Caramel sama sekali gak tau tentang nih markas, jadi cuma plonga-plongo.

From Enemy To Best(boy)Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang