EMPAT PULUH

2.8K 196 7
                                    

Seorang wanita menghentikan tawanya itu, sesaat ia menoleh pada sekumpulan anak-anak yang menatapnya cengo, wanita itu mendengus, aku benci anak-anak batinnya.

Dengan langkah tergesa-gesa ia mendekati sekumpulan anak-anak itu, wanita itu berkaca pinggang menatap sinis satu persatu anak-anak yang masih saja menatapnya dengan raut yang berbeda-beda.

"Tante pelakor ya?".

Wanita itu memegang dadanya, sudah kubilang aku benci dengan anak-anak batinnya bersungut-sungut penuh amarah.

"Kok tau sih? Pasti mama lo pelakor juga ya?".

Tampak seorang bocil perempuan berbadan bongsor yang tadi mengatakannya pelakor langsung saja maju kedepan wanita itu,dengan raut songongnya bocil berponi dora itu menatap wanita itu dengan tatapan seperti meneliti.

"Tuh kan temen-temen, gue bilang apa, sudah tentu kan kalo tante ini itu memang P.E.L.AK.O.R. pelakor." ujar bocil dora itu tertawa, lalu diikuti oleh teman-temannya dari belakang.

"Ih kamu benal Laisa. Tapi, pelakol itu apaan sih?". Ujar bocil berkepang domba itu menatapnya penuh penasaran.

Bocil Dora yang bernama Raisa itu memegang kepalanya seperti orang dewasa yang tengah berpikir.

"Dasar bego. Pelakor itu yang selingkuh, lo itu gimanasih kok gatau!!" Hardiknya sambil menyentil si bocil berkepang tadi.

"Padahal kan setiap Maghrib kita suka nobar Film 'Cantik-cantik Tapi Pelakor' tapi kenapa lo gatau mulu sih, dari kemarin kan gue juga udah bilang, kalo wanita yang seksi itu pasti pelakor kata mama juga." Ujarnya lagi.

Sedangkan wanita yang menjadi objek pembicaraan dari para bocil itu hanya mendesis lirih, niat hati tadi ingin membuat para bocil ini kena mental malah kini terbalik menjadi dirinya. Dengan langkah trauma ia berjalan kearah semak-semak berusaha bersembunyi dari bocah dora yang terus menggibahinya itu.

"Loh Tante pelakor kemana?" Bocil Raisa itu menoleh kesana kesini saat tidak menemukan tante pelakor.

"Ahh gara-gara lo sih Mel, jadinya itu pelakor jadi kabur." Marah bocil itu menghentak-hentakkan kaki, tak lama ia berlari kearah sepasang pasutri yang mungkin itu adalah orangtuanya.

"Mamaaaa aaakuu tadi nemu pelakorrr."

Wanita yang melihat para bocil itu sudah pergi, hanya mendesah lega, ia kembali meringis saat bocil dora itu berteriak seperti tadi.

"Loh Momi kenapa sembunyi disitu?"

Wanita itu berjengkit kaget, ia mengusap dada seksoy nya berkali-kali. "Eng-enggak siapa yang sembunyi, mama gak sembunyi kok sayang."

Kiki menggeleng melihat kelakuan nyeleneh dari momi gambretnya itu.

"Mom, memang pelakol itu apa? Tadi Kiki dengal anak perempuan itu sebut Momi itu dengan pelakor. Lalu pelakol itu apaan? Apakah itu sebuah pekeljaan?"

Wanita yang diketahui ibu kandung dari Kiki itu hanya mampu terdiam memikirkan kata-kata yang keluar dari mulut polos putranya itu. Pekerjaan ya? seketika ia merasakan ada sebuah belati yang menusuk hatinya saat itu juga.

Wanita yang bernama Bella itu mensejajarkan tingginya, lalu meraih tangan putranya untuk menempatkan pada pipi tirusnya.

"Kiki putraku, jadilah pria yang sejati dan bertanggung jawab."

Kiki hanya terdiam tak tau dengan apa yang dimaksud dari Momi yang disebut Gambretnya itu, Kiki hanya mengangguk walaupun tak mengerti.

"Yasudah Kiki bermain lagi ya!!" Kiki pun lantas mengangguk dan kembali bermain dengan sekumpulan anak-anak lainnya. Bella berdiri lalu menatap sendu putranya itu yang terlihat ceria dan gembira.

Selang beberapa lama Bella tiba-tiba merasakan matanya memanas, ia tersentak saat tiap rentetan kenangan bejadnya itu kembali berputar dibenaknya. Ia memukul dadanya berkali-kali saat teringat apa yang dikatakan oleh putranya barusan yang seperti tamparan keras baginya.

Bella kini sadar, dia memang pantas disebut sebagai pelakor.

TBC

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, hei semuanya ✌️ bagaimana kabarnya nih? Pada baik-baik aja kan? Alhamdulillah kalo begitu, semoga senantiasa tuhan melimpahkan rahmatnya kepada kita semua ya, aamiin.

Btw chapter ini gaje banget gak sih? Gapapa kan ya, mohon maaf juga ya sekarang Update nya lama banget gak seperti hari-hari sebelumnya🙏 mohon maklum aja ya sekarang aku lagi mikirin UM. Jadi maklumi aja ya.

Udah segitu aja ya dari aku, tak lupa aku mau ucapin terimakasih untuk yang selalu vote dan komen di setiap chapternya, pokonya makasih ya🤗

Salam hangat dari aku





10-3-22

Come Back Mama Anne : Available in e-booksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang